Chapter 3

13.2K 521 2
                                    

Dean sudah berdiri di samping pintu dengan tangan bersedekap di dada dan pungung bersandar di tembok ketika Lea membuka pintu toilet wanita, membuat Lea terlonjak kaget.

" ck! lama sekali ! " Dean berdecak sebal.

" Kau menungguku ? "

Dean mengendikkan bahu. " Menurutmu ?! "

' Sial ! Pria ini sangat menyebalkan !' gerutu Lea dalam hati

" imbalanmu sudah kutransfer ke rekeningmu . ."

 Dean diam sejenak

" Kau menungguku hanya untuk mengatakan itu ? "

Dean menggeleng

" Ada hal lain lagi yang harus kau lakukan "

Lea menautkan kedua alisnya tidak mengerti

" Mama menyuruhmu bergabung untuk makan malam bersama keluargaku " Dean memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dan menunggu jawaban gadis itu.

Lea mengernyit. " Itu tidak ada dalam kesepakatan. Yang harus kulakukan hanya menjadi pengantin pengganti, dan itu sudah kulakukan. Itu artinya tugasku sudah selesai dan aku bisa pulang sekarang "

" Anggap makan malam keluarga ini sebagai tugas tambahan "

" Aku tidak bisa ! Ini di luar kesepakatan "

" Kalau begitu kita buat kesepakatan lagi " Dean berkata dengan santainya

Lea menghembuskan nafas kasar. Ia benci situasi ini. Situasi yang sangat memungkinkan membuat dirinya terseret masuk lebih dalam di kehidupan laki-laki di hadapannya ini. Permasalahan keluarganya sudah cukup membuatnya kelimpungan, dan ia tidak mau menambah masalah lagi dengan menerima permintaan yang menurutnya konyol dari laki-laki itu.

Ponsel disakunya bergetar, Lea buru-buru mengangkatnya. Panggilan itu dari Leon, ia meminta adiknya untuk segera pulang.

" See ? Kakakku menyuruhku pulang. Tidak ada alasan lagi untuk ikut makan malam dengan keluargamu " Lea melangkah pelan meninggalkan Dean namun dengan cepat pria itu menahan lengannya dan merampas ponsel Lea yang masih dalam genggaman. Dean menulis pesan ' aku menginap di rumah temanku ' di ponsel Lea yang tidak pernah terkunci kemudian mengirimkannya pada Leon. 

Lea menghembuskan nafas kasar dan menggeram marah, namun itu semua tidak berarti ketika Dean menyeretnya paksa dan Lea tidak punya kekuatan lebih untuk meronta, cekalan ditangannya begitu kuat, dan ia jelas tau kekuatannya tidak sebanding dengan Dean.

***

Suara dentingan alat makan terdengar begitu nyaring. Suasana hening menyelimuti makan malam mereka dan  terasa kaku serta tidak menyenangkan. Hanya ada Lea, Dean, dan orang tua Dean.

Sarah, ibu Dean, berdehem pelan sebelum melontarkan pernyataan " Kau mengingatkanku dengan sahabatku, wajahmu sangat mirip dengannya "

Lea hanya tersenyum simpul dan mengangguk pelan sebagai tanggapan

Sarah melanjutkan ucapannya " Dia adalah sahabat terbaikku. 3 hari setelah hari kelulusan SMA aku tidak pernah melihatnya lagi, ia menghilang seolah ditelan bumi. Yang kutau ia pergi bersama kekasihnya dan melangsungkan pernikahan diam-diam karena orangtuanya tidak merestui hubungan mereka dan sampai detik ini aku tidak pernah mendengar kabar tentangnya lagi. " Sarah terdiam. Cairan bening menggenang dipelupuk matanya.

" Sepertinya aku mengenal wanita yang kau bicarakan"

Sarah mendongak dan menatap Lea dalam.

" Dia ibuku .. " 

.......

Married With PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang