Chapter 13

8K 311 6
                                    

Bunyi dentuman musik yang begitu kencang memenuhi indera pendengaran Lea. Gadis dengan balutan hotpants dan atasan croptee yang ia tutupi dengan jaket hitam itu baru saja melangkahkan kakinya memasuki club dan seketika muncul perasaan tidak nyaman. Lea bukan tergolong remaja penyuka kebebasan, ia punya kontrol diri yang baik dan mempunyai batasan terhadap suatu hal. Walaupun kakaknya seorang bartender ia belum pernah memasuki club maupun bar sekalipun. Ia menyetujui ajakan Siena yang mengajaknya ke Club saat ini karena Lea diliputi rasa keingintahuan.

 ' Aku sudah 18 tahun, lagi pula Kak Leon juga tidak tahu. Why not ?' Pikir Lea.

Siena yang mengenakan minidress berwarna hitam menggandengnya untuk masuk lebih dalam. Lea memperhatikan sekelilingnya, orang-orang yang kehilangan kesadarannya karena mabuk, pasangan yang saling berpagutan tanpa mempedulikan sekitar, hingga pasangan yang sedang bercumbu menjadi pemandangan di depannya. Lea mengalihkan pandangannya dan menggigit bibir bawahnya, ia sedikit takut.

" Are you okay ? " Tanya Siena ketika melihat mimik wajah Lea yang berubah, dan terlihat tidak nyaman

Lea hanya mengangguk dan tersenyum tipis, ia tidak mau membuat sahabatnya khawatir.

Siena mengajaknya duduk disalah satu kursi didepan meja bartender, kemudian memesan vodka untuk dirinya dan orange juice untuk Lea karena Siena tahu sahabatnya itu tidak minum minuman beralkohol.

Lea meminum orange juicenya lalu mengecek ponselnya disaku jaket, ia sibuk memainkan ponselnya. Tidak lama kemudian Lea menoleh kearah Siena yang duduk disampingnya, sahabatnya itu mulai mabuk dan kehilangan setengah kesadarannya. Siena sudah menegak habis 3 botol minuman beralkohol.

Lea mengernyit ketika seorang lelaki menghampiri Siena dan mengajaknya pergi, pria itu mengatakan bahwa ia adalah kekasih Siena. Lea menahan lengan Siena saat pria itu akan membawa sahabatnya pergi. Pria itu menoleh kearah Siena," Sudah kukatakan aku ini kekasih Siena " ucapnya.

" Benar dia kekasihmu ? " Tanya Lea setengah berbisik

Siena mengangguk cepat, " Iya, aku pergi dulu. Maaf ya, aku meninggalkanmu sendiri. Kau suruh saja Bryan kesini " Ucap Siena kemudian melenggang pergi.

Lea menghembuskan nafasnya kasar lalu meraih ponselnya. Ia baru saja akan menelfon Bryan tapi ia urungkan, bukan ide yang bagus jika ia meminta Bryan untuk menemuinya sekarang.

' Oh Shit ! Ia tidak akan mau lagi jika Siena mengajaknya ke tempat seperti ini ' umpatnya dalam hati.

Lea menggigit ibu jarinya dengan tangan kanan yang masih memegang ponsel seraya menimang-nimang apa yang harus ia lakukan.

Lea memutuskan untuk pergi, namun baru saja ia akan berjalan seseorang menghentikan langkahnya. Ia medongak karena pria itu terlalu tinggi kemudian memutar bola mata malas setelahnya.

" Kenapa dunia begitu sempit. Aku harus bertemu lagi denganmu "

Pria didepannya yang bernama Dean itu hanya tersenyum simpul, namun tampak sangat menyebalkan dimata Lea.



Married With PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang