Dean memperhatikan Lea yang berjalan memasuki halaman rumah tanpa menyadari keberadaannya. Setelah beberapa detik berada dalam kebimbangan, akhirnya Dean memutuskan untuk kembali ke rumah Lea dan mengajak perempuan itu untuk kembali bersamanya. Perkara Lea setuju atau tidak itu urusan belakang yang terpenting Dean sudah mengungkapkan semuanya dan mengajak Lea untuk kembali, itulah yang dipikirkan Dean.
Pelan tapi pasti Dean melangkah masuk menuju rumah Lea. Dean menghirup napas dalam lalu menghembuskannya perlahan sebelum mengetuk pintu rumah Lea.
Tangan kanan Dean mengetuk pintu sebanyak tiga kali sedangkan tangan yang satunya ia letakkan di saku celana dan beberapa saat setelahnya samar- samar terdengar derap langkah seseorang berjalan menuju pintu, jantung Dean bekerja dua kali lebih cepat. Ia menatap tajam pintu dihadapannya dan ketika pintu terbuka ia terdiam untuk beberapa saat menatap seseorang didepannya yang sudah membuatnya sekacau ini.
Lea tercekat ketika melihat Dean berdiri di balik pintu dan pria itu sedang menatapnya tajam.
" Ada perlu apa kesini ? " Lea masih pada tempatnya, berdiri dibelakang pintu dan hanya menyembulkan kepalanya dan juga ia membiarkan pintunya hanya terbuka sedikit.
Dean diam sesaat sebelum menjawab, tetapi manik matanya tetap fokus menatap Lea.
" Kembalilah. Kembalilah bersamaku. " Nada suara Dean terdengar lembut.
Lea menggeleng, " Tidak. Semuanya sudah selesai, tidak ada lagi yang harus dipertahankan dan tidak ada alasan lagi untuk aku kembali "
Dengan cepat Lea menutup pintu, namun secepat kilat Dean menahannya.
" Pernikahan kita yang harus dipetahankan " Tukas Dean tegas.
Lea tertegun dan tangannya membiarkan pintunya terbuka lebih lebar. Ia terdiam sebentar menatap Dean yang juga sedang menatapnya dalam. Lea tersenyum remeh mendengar perkataan Dean.
" Aku tidak mau terseret masuk kedalam pernikahan yang tidak pernah aku harapkan, aku tahu kau pria seperti apa, dan jujur saja aku lebih baik sendiri dari pada hidup bersama pria yang tidak tepat "
Dean terdiam mendengar ucapan Lea. Dean sendiri sadar betul jika ia memang bisa dikatakan bukan pria yang baik, selama ini ia hanya bermain-main dengan para wanita namun entah mengapa setelah mengenal Lea lebih jauh terlebih menyaksikan sendiri bagaimana perempuan itu sakit karena kehilangan darah dagingnya membuat Dean berempati dan seiring berjalannya waktu rasa empati itu berubah menjadi suka dan membuat Dean ingin selalu melindungi Lea juga ia ada ketika perempuan itu sedang butuh sesuatu.
Pernah Dean menampik perasaannya sendiri pada Lea, tapi ia tidak bisa. Hatinya hanya menginginkan Lea dan ia hanya menyukai satu perempuan itu. Perasaan yang belum pernah Dean rasakan sebelumnya.
" Kau memang benar jika aku bukan pria yang baik tapi bukankah aku masih mempunyai kesempatan untuk memperbaikinya ? "
" Dan haruskah aku percaya ? " Tanya Lea balik yang membuat Dean bungkam.
Bagaimanapun Lea masih mengutamakan logika dan akal sehatnya dari pada perasaannya.
" Pergilah Dean, semuanya sudah selesai. Untuk pernikahan kita aku akan mengirim surat cerainya segera. " Lea menutup pintu lalu menguncinya tanpa mempedulikan Dean yang masih berdiri menatapnya dan berjalan cepat menuju kamar dengan pandangan yang sedikit kabur karena airmata sudah menggenang dipelupuk matanya.
****
Fyi cerita ini sebentar lagi akan selesai dan akan ada cerita baru yaitu
Berbeda dari ceritaku sebelumnya, ceritaku yang ini bergenre fanfiction jadi buat kalian yang suka fanfic atau punya temen yang suka Wanna One terutama Kang Daniel bisa banget kasih saran buat baca ceritaku yang baru yaaa ^^
Don't forget to vote and comment ^^
See you ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Player
RomanceBagi Lea, pernikahan adalah hal yang belum perlu terlalu jauh untuk dipikirkan apalagi dilakukan bagi remaja 18 tahun seperti dirinya. Menikah dengan seorang player seperti Dean sama sekali belum pernah terlintas di benaknya. Namun, karena ulah kaka...