Seorang perempuan dengan gaun pengantin putih tulang duduk didepan cermin besar dengan pandangan menunduk. Isakan pelan samar-samar terdengar oleh penata rias yang baru saja menyelesaikan tugasnya. Ia menghampiri perempuan itu dan melihat wajahnya yang kini tampak berantakan karena riasannya rusak, hal itu cukup membuatnya kalang kabut karena waktu mereka tidak banyak lagi. Si penata rias keluar sebentar untuk memanggil pihak keluarga pengantin perempuan untuk menenangkannya.
Ya, perempuan dengan gaun pengantin itu adalah Lea. Setelah beberapa hari kisah cintanya berakhir dengan pergolakan batin yang ia alami beserta pikirannya yang berkelit mengenai masalah yang ia hadapi dan juga desakan dari orang tua pihak laki-laki, disinilah Lea sekarang, duduk dengan gelisah menunggu waktunya keluar untuk menjadi pengantin wanita dari laki-laki yang tidak pernah ia sukai, Dean.
Lea hanyalah remaja biasa berusia 18 tahun yang menikah karena suatu hal yang sama sekali bukan keinginannya namun karena keadaanlah yang membuatnya seperti ini, dan terpaksa meninggalkan masa remaja beserta seseorang yang ia cintai. Lea mengelus perutnya yang mana didalamnya terdapat janin berusia 7 minggu seraya menangis.
Leon memasuki ruangan tempat adiknya itu dirias lalu memeluknya dan menepuk bahunya yang bergetar karena masih belum berhenti menangis. Lea tidak pernah berpikir hidupya akan menjadi seperti ini dan berakhir menikah dengan Dean. Mereka sama-sama tidak saling mencintai, begitu pun Dean yang melakukan ini atas desakan ibunya. Ayah Dean yang tergolong orang yang tidak mempermasalahkan dengan siapa putranya menikah turut menyetujui pernikahan ini, terlebih ia dan orang tua Lea sudah menjadi sahabat sejak SMA walaupun kini mereka telah tiada.
Pelarian. Bisa dikatakan alasan lain Dean menerima pernikahan ini. Wanita terakhir yang dekat dengannya, Selia, ternyata tidak sebaik yang ia pikirkan walaupun mereka pernah hampir menikah ternyata orang tua Selia adalah orang yang haus kekuasaan dan kekayaan mengingat latar belakang Dean yang berasal dari keluarga kaya dan konglomerat.
Sempat terbesit dibenak Lea untuk membesarkan bayi dalam kandungannya seorang diri namun ia juga iba jika bayi tidak bersalah itu lahir dan besar tanpa memiliki seorang ayah. Namun, desakan dari orang tua Dean-lah yang akhirnya membuat Lea memutuskan menerima pernikahan ini.
" Riasanmu bisa rusak, berhentilah menangis nona " pinta penata rias itu dengan lembut
Lea tidak bergeming dan masih sesenggukan. Leon menepuk pundak adiknya dan memalingkan muka kearah lain, ia benar-benar iba dan tidak tega melihat adiknya seperti ini.
Beberapa saat setelahnya, Lea dapat berhenti menangis dan penata rias membenahi lagi riasannya sembari Lea yang masih meredakan sisa sesenggukannya.
***
Dengan tangan yang berada dalam lengan kakaknya dan tangan satunya memegang sebuket bunga, Lea mengambil nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. Leon yang melihat adiknya yang tampak tidak tenang menyentuh tangan Lea agar membuatnya sedikit lebih tenang. Lea yang merasakan sentuhan ditangannya menoleh kearah Leon yang sebenarnya juga tampak khawatir dan tidak senang dengan pernikahan ini namun Leon mengangguk dan tersenyum tipis seolah meyakinkan Lea jika ia bisa menghadapi masalah ini. Tidak lama berselang, pintu besar dihadapan mereka terbuka, dengan langkah pelan tapi pasti mereka berjalan menuju Dean yang sudah berdiri di dekat pendeta.
Dengan balutan tuxedo berwarna hitam Dean menatap kearah Lea, calon istrinya. Lea melihat senyum tipis dibibir Dean yang terlihat jelas bahwa itu senyuman palsu. Lea merasakan ini seperti dejavu. Ini adalah kali kedua ia melakukan hal ini, menjadi seorang pengantin. Bedanya, jika dulu ia hanyalah pengantin pengganti tapi sekarang ia adalah pengantin sungguhan.
Leon menyerahkan adiknya pada Dean lalu Lea meletakkan tangannya dalam lengan Dean. Mereka mengucapkan janji suci pernikahan di depan pendeta.
" Silahkan, pengantin pria mencium pengantin wanita "
Ucapan itu membuat Lea memutar ulang kejadian saat Dean menciumnya dihadapan para tamu
Dean dan Lea berdiri berhadapan. Lea menghela nafas pelan saat Dean mulai mendekatkan wajah kearahnya dan perlahan Lea memejamkan mata lalu Dean mencium kening Lea lembut.
Tepuk tangan dari para tamu terdengar memenuhi ruangan setelah Lea membuka matanya kembali saat Dean baru saja menciumnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/93612652-288-k97146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Player
RomanceBagi Lea, pernikahan adalah hal yang belum perlu terlalu jauh untuk dipikirkan apalagi dilakukan bagi remaja 18 tahun seperti dirinya. Menikah dengan seorang player seperti Dean sama sekali belum pernah terlintas di benaknya. Namun, karena ulah kaka...