Lea mematut diri sejenak di depan cermin besar yang ada di kamarnya. Setelah selesai merapikan rambutnya dan memberikan sedikit polesan liptint pada bibirnya sebagai sentuhan akhir, Lea mengambil tas kecil yang sudah ia siapkan dan beranjak keluar dari kamar. Lea tipe perempuan yang tidak terlalu mempedulikan soal penampilan, ia lebih suka dengan style pakaian casual, ia hanya memakai rok diatas lutut berwarna biru tua sedikit kehijauan yang dipadukan dengan atasan lengan panjang berwarna abu-abu dan sepatu sneakers berwarna putih.
Sebenarnya ia lebih suka memakai celana jeans, tetapi karena ia bertemu dengan teman ibunya ia memilih menggunakan rok. Ya, bertemu dengan Sarah, ibu Dean, adalah keputusannya. Ia tidak mau jika yang dikatakan Sarah bahwa Dean akan menjemputnya jika ia tidak datang akan terjadi. Dengan berat hati Lea menunda pertemuannya dengan Bryan.Tidak lama setelah ia mengunci pintu rumahnya taksi yang tadi sudah ia pesan telah datang. Sepanjang perjalanan Lea berpikir tentang apa yang akan dibicarakan Sarah saat mereka bertemu nanti. Hingga tidak terasa ia sudah sampai di depan rumah Sarah. Rumah mewah besar yang lebih mirip seperti mansion berdiri megah dihadapan Lea.
Sarah berjalan menghampiri Lea, membawanya masuk ke rumah besar itu dan menyambutnya dengan hangat. Lea takjub saat memasuki rumah itu, benar-benar mewah dan megah. Sarah mengajak Lea duduk di sofa salah satu ruangan. Salah seorang maid mengantarkan minuman untuk Lea dan Sarah. Setelah maid itu pergi Sarah memulai perbincangannya dengan Lea." Apa kau anak tunggal ? " Tanya Sarah setelah mereka cukup lama berbasa-basi.
" Aku punya kakak laki-laki ", Sarah manggut-manggut
" Jadi kau dua bersaudara ? " Tanya Sarah yang dijawab anggukan oleh Lea
" Emm.. Aku ingin tahu cerita tentang ibumu, seperti yang telah kukatakan ibumu adalah sahabatku " Sarah bertanya pelan
Lea menghela napas sejenak, " Jadi begini, ibu dan ayahku meninggal dalam kecelakaan lalu lintas 3 tahun yang lalu, saat itu usiaku baru 14 tahun dan kakakku yang waktu itu sudah berusia 23 tahun membiayai hidup kami berdua. Tentu aku sangat sedih kehilangan keduanya di waktu yang bersamaan, tapi aku masih mempunyai seorang kakak yang merawatku sampai sekarang. Kau tahu ibuku adalah orang yang kuat dan tangguh, dia selalu mengutamakan aku dan kakakku dibanding dirinya sendiri. Dia juga pernah mengatakan jika ia mempunyai sahabat yang sangat mengerti dirinya saat SMA tapi ia tidak pernah bertemu lagi dengan sahabatnya itu setelah hari kelulusan. Apa itu kau ? "
Sarah mengangguk kecil, matanya berkaca-kaca dan bahunya bergetar mengingat sahabatnya yang telah tiada kemudian merengkuh putri sahabatnya itu kedalam pelukan.
***
Leon mengalihkan pandangannya dari ponsel kearah pintu depan yang menampilkan adiknya yang tampak lesu. Lea berjalan melewati kakaknya tanpa menoleh sedikitpun. Sebelum Leon sempat menyapa Lea, pintu kamar adiknya itu sudah tertutup yang membuat Leon semakin merasa bersalah. Leon belum banyak berbicara dengan adiknya setelah kejadian beberapa hari yang lalu, bahkan untuk sekedar meminta maaf karena sudah menyalahkan adiknya, padahal, ini semua karena kesalahannya.
Leon melangkah masuk ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya di ranjang. Ia menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong. Ia berdecak mengingat kejadian 2 hari yang lalu saat ia bertemu Dean di Klub malam. Ya, Leon tahu siapa itu Dean. Leon tidak tinggal diam, ia mencari tahu siapa pria yang meminta adiknya untuk menjadi pengantin pengganti. Dan Leon pun tahu jika Dean bukanlah pria baik-baik.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Player
RomanceBagi Lea, pernikahan adalah hal yang belum perlu terlalu jauh untuk dipikirkan apalagi dilakukan bagi remaja 18 tahun seperti dirinya. Menikah dengan seorang player seperti Dean sama sekali belum pernah terlintas di benaknya. Namun, karena ulah kaka...