Chapter 11

9.1K 313 3
                                    

Hari masih pagi untuk memulai suatu aktivitas, namun seorang pria dengan setelan kemeja rapi sudah duduk manis dengan pandangan terpaku ke layar MacBook-nya sejak satu jam yang lalu. Alisnya hampir bertaut karena terlalu fokus dengan pekerjaannya. Pria bernama Dean Ashton itu termasuk workaholic. Ketukan pintu sebanyak 3 kali menginterupsinya. Setelah mulutnya mengucapkan kata ' masuk ' , seorang pria paruh baya berjalan kearahnya.

" Maaf Tuan "

" Ya ? " Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya pada layar MacBook

" Mengenai anak di kandungan Nona Jenny "

Dean menghentikan gerakan jari-jarinya yang sedang mengetik sesuatu namun kepalanya tidak menoleh sedikitpun, ia menunggu perkataan selanjutnya

" Bukan darah daging anda, Tuan "

Dean menegakkan kepalanya lalu memutar kursinya hingga berhadapan dengan sekretarisnya yang berdiri tidak jauh dari tempanya duduk lantas tersenyum miring kemudian tangannya bersendekap di depan dada

" Sudah kuduga " Tukas Dean

" Jalang itu hanya membual " Kemudian tersenyum mengejek

***

" Apa aku punya jadwal kosong hari ini ? " Tanya Dean

Pria paruh bayu yang ia percayai untuk menjadi sekretaris pribadinya itu dengan segera mengecek jadwal Dean di iPad.

" Ya, Tuan. Pukul 6 sore "

" Aku ingin meninjau Mal Ashton yang baru dua minggu lalu diresmikan. Apa jadwalku selanjutnya ? "

" Anda ada agenda rapat dengan investor luar negri pukul 19.30 , Tuan. Anda punya satu setengah jam jadwal kosong "

Dean mengangguk mengerti. " Siapkan mobilnya, aku ingin meninjau Mal Ashton setelah ini "

***

Dean memfokuskan pandangannya ketika manik matanya menangkap seorang gadis yang pernah ia temui. Yaa... gadis pengantin pengganti.

Dean tersenyum tipis ketika melihat tangan gadis itu bergandengan dengan seorang laki-laki. Kesan polos gadis itu saat menjadi pengantin penggantinya terulang dalam ingatan Dean. Pria itu terkekeh geli mengetahui gadis polos itu sudah memiliki kekasih, seperti tidak sebanding dengan apa yang Dean pikirkan.

Pria pemilik Mal yang sedang ia kunjungi itu melangkahkan kakinya menuju gadis bernama Lea yang berada tidak jauh darinya. Dean tidak mempedulikan Lea yang sedang bersama kekasihnya, ia hanya ingin tahu bagaimana reaksi Lea saat ia menyapanya didepan kekasih gadis itu.

" Hi girl, lama tidak bertemu " Sapa Dean

Dean tertawa dalam hati melihat ekspresi kaget Lea yang terlihat jelas

" Dia siapa ?

" Kau mengenalnya " Tanya Bryan berturut-turut

" Dia... teman kakakku " Jawab Lea yang tampak gugup membuat Dean menahan tawanya

Setelahnya Dean melangkah pergi meninggalkan sepasang kekasih itu mengingat ada rapat yang harus ia hadiri.

***

Cahaya matahari perlahan menelusup dari ventilasi kecil sebuah kamar, namun sepasang pria dan wanita masih terlelap dibawah selimut yang membalut tubuh polos mereka. Tidak lama kemudian si wanita perlahan membuka matanya dan menggerakkan tubuhnya pelan. Ia tersenyum samar saat merasakan hembusan nafas menerpa tengkuknya. Kepalanya menoleh kebelakang dan mendapati seorang pria yang tengah memeluk pinggangnya posesif. Tangan wanita itu tergerak untuk membelai rahang tegas pria itu, gerakan tangannya beralih menuju bibir si pria yang membuat wanita itu tersenyum kecil tatkala mengingat kegiatan mereka semalam.

Perlahan pria bernama Dean itu membuka matanya, ia tersenyum kecil mendapati wanita bernama Selia itu tengah menatapnya intens. Dean menangkap tangan wanita yang sedang membelai rahangnya tersebut kemudian mengecupnya berkali-kali hingga membuat pipi si wanita bersemu. Dean memang seorang player yang handal, ia selalu bisa membuat wanita bersemu dengan perlakuan manisnya.

Entah kenapa Selia mau menerima Dean lagi setelah apa yang lelaki itu perbuat hingga pernikahan mereka batal. Selia mungkin adalah wanita berhati lapang dan pemaaf hingga mau kembali kepelukan laki-laki itu. Dengan mulutnya sendiri Selia mengucapkan Dean adalah pria brengsek, tetapi kini ia seolah lupa akan hal tersebut. Pernikahan mereka yang seharusnya berlangsung beberapa bulan lalu seketika batal karena seorang perempuan hamil datang dan meminta pertanggung jawaban mempelai pria. Setelah itu terjadi, hampir setiap hari Dean datang menemui Selia. Walaupun Selia selalu menolak dan tidak pernah mau menemuinya Dean bersikeras harus bertemu dengan Selia bagaimanapun caranya.Ucapan maaf selalu Dean lontarkan dalam pertemuan mereka. Perkataan mengenai janji pun terselip dalam ucapan maaf Dean. Rasa luluh perlahan muncul di hati Selia.

Selia memang bukan satu-satunya wanita Dean, namun pria itu lebih mencondongkan hatinya kepada Selia walaupun ia masih sempat bermain-main dibelakang wanita itu.


***

Chapter ini memang khusus membahas tentang Dean dan Chapter ini menjawab Chapter 1 mengenai wanita hamil yang tiba-tiba datang di pernikahan Dean. Serta hubungan Dean dan Selia setelah kejadian itu.

Untuk yang ingin tahu pertemuan Dean dan Lea selanjutnya, tunggu aja chapter berikutnya...

See you ^^


Married With PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang