Chapter 30

7.7K 309 12
                                    

Ketukan pelan dipintu terdengar sebelum Dean memasuki kamar Lea dan mendapati Lea tengah duduk bersandar diranjangnya sambil memainkan ponsel. Lea memperhatikan Dean yang sepertinya sudah mandi dan memakai pakaian yang santai yaitu kaos v neck warna hitam polos dan celana pendek selutut sedang berjalan menuju ranjangnya kemudian mendudukkan dirinya ditepi ranjang.

" Bagaimana hari ini ? Kau baik-baik saja ? " Tanya Dean menatap Lea yang juga tengah menatapnya. Sejak dua hari setelah mereka menginap di rumah Lea, hal baru yang dilakukan Dean adalah mengunjungi kamar Lea setelah pulang bekerja dan sekedar untuk menanyakan bagaimana Lea hari ini serta menanyakan bagaimana kandungannya.

Lea mengendikkan bahunya, " Seperti biasa, aku tidak melakukan banyak hal dan hanya membantu bibi Alice didapur. Aku hanya sedikit pusing hari ini ". Dean manggut-manggut mendengar jawaban Lea.

Lea menjadi sedikit terbiasa dengan perlakuan Dean yang berubah manis akhir-akhir ini. Mungkin saja Lea akan luluh dan mungkin jatuh hati dengan Dean jika saja ia tidak sengaja mendengar percakapan Dean dengan Leon waktu itu bahwa Dean melakukan ini semua karena bayi dalam kandungannya, bukan atas dasar keinginan hatinya melainkan rasa tanggung jawabnya. Walaupun setidaknya Dean masih memiliki rasa tanggung jawab.

" Bagaimana jika kita memperbaiki hubungan ? Maksudku sebelumnya kita saling acuh dan seperti menyimpan rasa benci dan rasanya tidak nyaman jika terus seperti ini, sejak menginap dirumahmu aku ingin membuat semuanya lebih nyaman dan tidak canggung "

Lea mengangguk cepat, " Aku mengerti maksudmu. Aku juga setuju "

Dean tersenyum, " Baguslah ".

" Kau tidak tidur ? Kau tampak sangat lelah "

" Aku mau tidur, tapi- " Dean menjeda ucapannya sejenak sebelum berkata, " Bolehkah aku tidur disini ? ".

Lea tampak sedikit terkejut namun ia langsung merubah ekspresinya sedatar mungkin lalu mengangguk.

Dean tersenyum tipis lalu mengambil posisi untuk berbaring disebelah Lea. Setelah Dean berbaring disebelahnya Lea yang sebelumnya masih berada dalam posisi duduk bersandar lantas mematikan lampu dan menyalakan lampu tidur kemudian ikut berbaring. Dean berbaring miring menghadap Lea sedangkan Lea berbaring menatap langit-langit kamar.

" Bolehkah aku menyapa anakku ? "

Lea menoleh kemudian mengangguk, " Tentu saja, kau kan ayahnya ". Lea merubah posisinya menjadi miring menghadap Dean sehingga posisi mereka kini saling berhadapan.

Jika Dean berkata menyapa anaknya itu artinya ia akan mengusap perut Lea dan bergumam kecil kepada anaknya yang menginjak usia sembilan minggu yang masih dalam kandungan Lea. Tidak seperti sebelumnya Dean langsung mengusap perutnya tanpa permisi tapi kali ini ia meminta ijin terlebih dahulu.

Perlakuan dan sikap Dean saat ini sungguh berbeda dibanding saat beberapa kali mereka bertemu sebelum menikah bahkan setelah menikahi Lea dan sikap Dean yang berbeda ini membuat Lea merasakan situasi yang canggung.

" Tidurlah " Ucap Dean setelah mengusap perut Lea kemudian menarik selimut untuk mereka sampai sebatas dada. Melihat Lea yang sudah memejamkan matanya Dean ikut terpejam dengan posisi mereka yang masih saling berhadapan.




***




Rasa mual yang luar biasa membuat Lea membuka matanya dan cepat-cepat bergegas ke kamar mandi, namun karena tubuhnya terasa sangat lemas Lea berjalan dengan langkah pelan.

Dean yang samar-samar mendengar suara keran dan seseorang muntah dikamar mandi ikut terbangun dan mendapati Lea yang sedang mengeluarkan isi perutnya. Dean meringis kasihan melihat Lea, ia berjalan mendekati Lea dan mengurut pelan tengkuk Lea. Setelah merasa lebih baik Lea berkumur lalu membasuh wajahnya.

" Sudah ? " Dean menatap Lea dari pantulan cermin. Lea yang masih menunduk lantas mengangguk pelan.

Dean meraih bahu Lea untuk menghadapnya kemudian merapikan anak rambut Lea yang basah terkena air dan menyelipkan rambut Lea kebelakang telinga. Dean meraih pinggang Lea dan meletakkan salah satu tangan Lea kebahunya kemudian berjalan memapah Lea.

Dibantu Dean Lea membaringkan tubuhnya ke ranjang.

" Aku ambilkan minum sebentar dan juga sarapan untukmu " Lea mengangguk pelan.

Beberapa menit setelah Dean keluar dari kamar Lea, Dean masuk sambil membawa nampan berisi makanan.

Dean membantu Lea mendudukkan dirinya dan memberikan bantal dibelakang punggung Lea lalu menyodorkan air putih yang langsung Lea minum beberapa teguk.

" Makan dulu, perutmu belum terisi apapun tapi kau sudah muntah " Dean mengambil makanan Lea berniat untuk menyuapinya.

Lea menahan tangan Dean yang hendak menyuapinya, " Sebentar, perutku masih sedikit mual ".

Dean menghela napas pelan dan menuruti Lea. Setelah beberapa saat Lea merasa dirinya sudah lebih baik Lea menerima suapan Dean dan makan sedikit demi sedikit.

Dengan telaten Dean menyuapi Lea walaupun Lea tidak menghabiskan semua makanannya. Setelah selesai makan dan meminum vitamin Lea istirahat sejenak masih dengan posisi duduk bersandar. Lea merasakan tubuhnya sangat lemas dan kepalanya sedikit pusing. Dean memperhatikan Lea yang seperti itu membuatnya merasa iba.

Derap langkah kaki terdengar dari depan pintu kamar Lea yang terbuka dan tidak lama berselang seseorang muncul dari balik pintu kamar Lea yang tidak tertutup. 

Married With PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang