Hallo semuanya, rencananya aku mau double update tapi sepertinya tidak memungkinkan karena aku lagi banyak tugas tapi aku usahain bakal aku update minggu ini jadi tunggu aja yaa
Jangan lupa pencet tombol bintang sebelum baca
Happy Reading ~
Suara musik yang berdentum kencang memenuhi penjuru ruangan. Leon menghembuskan asap rokoknya melalui hidung serta mulutnya yang terbuka sedikit seraya memperhatikan gerak-gerik Dean yang sedang didekati wanita di klub malam.
" Saat itu aku pergi dengan temanku ke klub malam dan aku tidak sengaja bertemu Dean lalu....... " Lea menceritakan awal mula kejadian malam itu dan di akhir kalimat ia mengatakan
"....... Aku mengandung darah daging Dean "Pernyataan Lea sontak membuat Leon seketika tercekat," APA KAU BILANG ?! HAMIL ?! ".
" SUDAH KUBILANG BERULANG KALI JANGAN SAMPAI KAU ADA URUSAN DENGAN PRIA ITU ! " Leon menatap tajam adiknya yang sedang menunduk disertai bulir air mata yang membasahi pipi.
" APA KAU TIDAK PERNAH MENDENGARKAN APA YANG AKU KATAKAN ?! " Airmata semakin deras membasahi pipinya tapi Lea tetap diam dan menundukkan kepalanya karena ia sadar jika dirinya memang bersalah dan pantas untuk dimarahi.
Leon menghelas nafas kasar dan merasa iba saat melihat adiknya walaupun ia masih diliputi rasa kesal yang luar biasa.
" Maaf kak, aku tidak bisa menjaga diriku sendiri. Kalaupun aku bisa memilih aku juga tidak akan mau hal ini terjadi padaku " Ucap Lea diantara tangisnya yang semakin mejadi-jadi
" Tapi kau kan bisa menghindar saat bertemu dengannya " nada suara Leon meninggi
" Semuanya sudah terjadi, disesalkan juga tidak akan merubah apapun " Lea beranjak dari tempat duduknya kemudian melangkah pergi menuju kamar.
Leon menyandarkan punggungnya di sandaran kursi lalu menghela nafas panjang dan memejamkan matanya.
Seorang wanita dengan pakaian minim itu terus menggoda Dean dan mencari perhatian pria itu. Dean menepis tangan wanita itu yang bergelayut dilengannya, tidak lama kemudian wanita itu pergi meninggalkan Dean yang tampaknya tidak ingin diganggu.
Sesaat setelah wanita itu pergi Leon mematikan rokoknya yang tinggal dua ruas jari lalu berjalan menghampiri Dean. Leon sengaja menunggu wanita itu pergi karena ia tidak mau membuat keributan. Leon duduk dikursi bar disamping Dean yang sedang meneguk minuman beralkohol lalu memesan minuman.
" Apa kau tahu Lea ? " Tanya Leon tanpa berbasa-basi
Dean langsung menoleh saat seseorang menyebut nama Lea. Bukan karena Dean menyukai Lea melainkan ia tahu apa yang sedang terjadi pada perempuan itu.
" Siapa kau ? Itu bukan urusanmu " Ujar Dean sarkas
" Urusan adikku urusanku juga "
" Jadi kau kakak dari perempuan bernama Lea itu, dan kau kesini untuk meminta pertanggung jawabanku dengan menikahi adikmu ? Itu yang kau mau ? "
" Berapa yang kau butuhkan ? Aku akan mentrasfernya sekarang juga karena aku tidak akan menikahi adikmu " Dean terkekeh lalu meneguk minumannya
Leon mulai naik pitam melihat kesombongan Dean yang merendahkan keluarganya. " Dasar bajingan ! " Tanpa pikir panjang Leon melayangkan kepalan tangannya tepat kewajah Dean. Dean hampir tersungkur namun ia masih bisa menahan tubuhnya dan darah segar mengalir dari hidungnya akibat pukulan keras Leon.
Beberapa detik setelahnya Leon langsung meninggalkan tempat itu dan keributan kecil yang ia ciptakan. Sebenarnya Leon sama sekali tidak berniat untuk melakukan kekerasan namun karena dirinya cukup emosional dan temperamental, amarahnya langsung tersulut begitu saja ketika keluarganya direndahkan.
***
" Apa yang harus aku lakukan ? " Siena tampak kebingungan menjawab pertanyaan Lea, ia juga tidak tahu langkah tepat apa yang harus diambil Lea mengenai hubungannya dengan Bryan.
Lea menelungkupkan wajahnya diantara kedua lengannya diatas meja.
" Sebenarnya aku juga tidak yakin, tapi menurutku lebih baik kau memberitahunya langsung dari pada dia tahu dari orang lain "
Lea berdecak, " Kau pikir setelah itu semuanya akan baik-baik saja ? ".
" Saat ini langkah apapun yang kau ambil akan beresiko. Entah kau yang memberitahunya langsung atau bukan dan bahkan jika kau sama sekali tidak memberitahu Bryan itu pasti juga akan ada resikonya "
" Hei, andaikan saat itu kau tidak meninggalkanku sendiri- "
" Stop Lea ! Stop ! Aku tau kau berada di posisi yang sangat sulit tapi aku juga hampir gila karena rasa bersalah "
Lea mendengus, " Baiklah, kita tidak akan saling menyalahkan tapi kau juga harus membantuku mencari jalan keluar ".
" Itu pasti " Siena mengangguk mantap

KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Player
RomanceBagi Lea, pernikahan adalah hal yang belum perlu terlalu jauh untuk dipikirkan apalagi dilakukan bagi remaja 18 tahun seperti dirinya. Menikah dengan seorang player seperti Dean sama sekali belum pernah terlintas di benaknya. Namun, karena ulah kaka...