Chapter 22

7.7K 292 16
                                    

Jangan lupa like dan komennya yaa ~


Happy Reading ~ 


" Cukup Lea! Hentikan pembicaraanmu mengenai Kaitlyn. Itu semua sudah berlalu, untuk apa kau mengungkit hal itu lagi " Bryan geram dengan pembicaraan Lea yang sedari tadi membahas Kaitlyn, mantan pacar Bryan.

Bryan dan Lea yang baru saja keluar dari pusat perbelanjaan tidak sengaja bertemu dengan Kaitlyn, mantan pacar Bryan saat SMA sebelum Bryan bersama Lea. Setelah keduanya tidak sengaja bertemu dan saling sapa seadanya, Lea terus memuji Kaitlyn dihadapan Bryan. Lea terus mengatakan jika kaitlyn bertambah cantik, bertambah menawan, betapa serasinya Bryan dan Kaitlyn dulu, dan perkataan memuji lainnya yang membuat Bryan kesal.

Lea melakukan itu bukan tanpa alasan, sebenarnya batinnya menolak untuk mengatakan itu, dan ia menyadari hal tersebut bisa menjadi awal percekcokan hubungannya namun memang itulah yang akan ia lakukan.

Setelah berkelit memikirkan hubungannya dengan Bryan, Lea memutuskan membuat Bryan membenci dirinya. Ia tidak tahu bagaimana ia harus memulai dan pertemuan tidak sengaja dengan Kaitlyn menjadi awal untuk Lea memulai semuanya.

Semuanya sudah terjadi dan keadaan sudah berubah. Lea tidak mau kedua pihak akan tersakiti lebih jauh, ia belum tahu dan belum memutuskan kapan ini akan berakhir tapi ia sudah memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi setelahnya.

" Maaf " Hanya itu yang Lea katakan untuk membalas ucapan Bryan. Lea yang duduk disebelah Bryan yang sedang mengemudi hanya menundukkan kepalanya lalu tangannya terulur sejenak untuk menyentuh perutnya yang masih rata setelah mengatakan ' maaf ' kemudian menoleh kesamping menatap jalanan dari balik jendela mobil.

Lea pun tahu jika membahas hal yang tidak seharusnya dibahas ketika bersama Bryan seperti masa lalu baik masa lalu Bryan maupun Lea adalah hal yang tidak disukai Bryan. Hatinya seperti tercubit saat keduanya saling diam dan Bryan yang tidak mengucapkan sepatah katapun bahkan tidak menoleh kearahnya karena Bryan sedang kesal dengan apa yang baru saja ia lakukan. Sebenarnya hal ini masih bisa diperbaiki namun langkah apa yang selanjutnya akan diambil Lea membuat perempuan itu tersenyum getir ketika memikirkannya.

***

Leon menunggu adiknya menceritakan sesuatu yang sepertinya akan serius karena tidak biasanya Lea seperti ini, lebih banyak diam, tidak banyak bicara, dan yang pasti raut kekhawatiran tergambar jelas diwajahnya. Dua orang kakak beradik itu tengah duduk berhadapan di ruang makan dan tidak ada yang saling berbicara setelah beberapa menit berlalu. Lea hanya menunduk dan memainkan kuku tangannya sedangkan Leon hanya duduk diam sambil sesekali memainkan ponselnya untuk menunggunya berbicara.

" Kak.. ada yang ingin aku katakan " Leon mengalihkan atensinya dari layar ponsel lalu meletakkan poselnya diatas meja kemudian memandang adiknya.

Lea memutuskan untuk mengaku kepada kakaknya. Dia tidak bisa dan tidak mau menyembunyikan apa yang sedang menimpanya. Lea bukan tipe orang yang memendam semuanya sendirian lalu disuatu waktu akan meledak karena tidak sanggup lagi untuk memendamnya. Semenjak orang tuanya tiada, Leon adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki dan Leon adalah orang yang siap mendengarkan semua keluh kesahnya. Dan saat ini ia akan mengungkapkan semuanya pada Leon, apapun resikonya Lea sudah siap untuk menanggungnya.

" Kau boleh memarahiku sepuasnya atau bahkan memukulku setelah aku menceritakan semuanya karena aku memang bersalah ". Leon mengerutkan dahi mendengar penuturan adiknya

" Sebenarnya apa yang akan kau katakan ? "

" Aku bingung mulai bercerita dari mana " Lea menjeda ucapannya sejenak lalu melanjutkan

" Saat itu aku pergi dengan temanku ke klub malam dan aku tidak sengaja bertemu Dean lalu....... " Lea menceritakan awal mula kejadian malam itu dan sebelum akhir kalimat ia menghirup nafas sejenak lalu mengatakan   "....... Aku mengandung darah daging Dean " 



Itu reaksi Leon sengaja aku gantung jadi tunggu aja chapter selanjutnya

Jadi kalian TeamLeaxDean atau TeamLeaxBryan nih ? 

Married With PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang