Chapter 24

7.5K 296 7
                                        

 Aku tau ini update-nya molor banget dan kemungkinan aku bakal slow update tapi cerita ini bakal aku buat sampai akhir, semoga secepatnya

Jangan lupa like dan comment yaa

Happy Reading

~



Bryan menggenggam tangan Lea, namun dengan perlahan Lea melepaskan tautan tangannya dan pura-pura sibuk merapikan rambutnya yang diterpa angin yang sebenarnya tidak terlalu kencang. Bryan memandangnya dengan tatapan aneh dan Lea menyadarinya.

" Sepertinya rambutku berantakan "

" Tidak kok " Bryan menyelipkan rambut Lea ke bagian belakang telinga

Jika dihari biasa mungkin Lea akan tersipu atau pipinya akan merona karena malu, tapi tidak untuk sekarang. Lea justru ingin menangis, mungkin ini adalah waktu kebersamaannya dengan Bryan untuk terakhir kalinya.

" Ayo " Bryan menggandeng tangan Lea, tapi Lea seperti tidak punya alasan lain untuk sekedar menepisnya.

Lea membiarkan tangan kanannya dalam genggaman Bryan sepanjang mereka berjalan dari taman menuju mobil Bryan dan mereka memutuskan untuk menonton film setelah ini.

Selama mereka menonton film di bioskop Lea hanya termenung menatap ke depan dengan pandangan kosong dan sesekali menoleh kearah Bryan yang tampak tertawa menyaksikan kejenakaan cerita. Bryan yang duduk disebelah Lea menyadari jika pacarnya itu lebih banyak diam dan tampak tidak bersemangat.

Lea tersenyum tipis begitu Bryan menatapnya, ia berusaha menyembunyikan kesedihan yang sebenarnya sulit ia tutupi. Setelah agenda mereka hari ini selesai, seperti biasa Bryan mengantarkan Lea pulang.

Mobil hitam milik Bryan sudah berhenti tepat di depan rumah Lea sejak beberapa menit yang lalu, namun Lea tidak kunjung turun, masih ada sesuatu yang harus ia selesaikan.

" Apa... kau pernah berpikir bagaimana hubungan kita kedepannya ? " Lea menatap Bryan yang terlihat keheranan dengan pertanyaan yang baru saja ia ajukan

" Kenapa bertanya begitu ? "

" Aku hanya ingin tahu jawabanmu "

" Kau memang sedikit aneh akhir-akhir ini "

" Aku ingin dengar jawabanmu. Lagi pula aku hanya bertanya bukan mendesakmu untuk menikah atau apapun itu "

Bryan mendengus sebelum melontarkan jawaban, " Aku memang tidak pernah berpikir sampai disitu, aku hanya menjalani apa yang saat ini ada didepan mata. Menurutku kita terlalu muda untuk memikirkan hal sejauh itu ".

" Aku pun juga berpikir demikian, tapi ada sesuatu yang membuat pikiranku berubah "

" Sudahlah, jangan seperti ini, kau bertingkah seolah-olah hubungan kita akan berakhir "

Lea terdiam sejenak dengan pandangan lurus ke depan, ia ingin mengatakan sesuatu namun kerongkongannya seolah terasa sangat perih ketika ia akan mengatakan hal yang akan membuat dirinya sendiri ikut terluka.

" Bagaimana jika memang akan berakhir ? "

" Apa ? " Bryan tertegun

Lea menelan ludahnya pahit dan matanya mulai panas karena air matanya mulai mendesak keluar " Kita memang harus berakhir ".

Bryan tercengang lalu tertawa getir setelahnya " Apa maksudmu ? "

" Kau bercanda kan ? Apakah ini April Mop ? "

Lea menggeleng, " Tidak, aku serius ".

" Ada apa sebenarnya ? Kenapa tiba-tiba kau seperti ini ? "

Lea masih terdiam, kepalanya menunduk dan ia tidak mampu untuk menjawab maupun mengatakan yang sebenarnya, air matanya mulai mengalir deras dan membasahi pipinya

" Aku yakin kau pasti punya alasan "

" Aku tidak bisa mengatakannya sekarang "

" Apa kau tidak suka dengan jawabanku tadi ? Katakan Lea ! "

Lea tetap bungkam dan mulai terisak

" Baiklah, aku akan menikahimu jika sudah saatnya nanti jika itu adalah jawaban yang ingin kau dengar "

" Tidak Bryan, bukan itu "

" Apa aku mengecewakanmu ? "

" Justru aku yang akan membuatmu kecewa "

Bryan diam menatap Lea yang masih terisak, ia menghela nafas kasar. Mereka baru saja menghabiskan waktu berdua dan tidak lama setelahnya hubungan mereka akan berakhir begitu saja, Bryan tidak habis pikir dengan kenyataan yang terjadi.

"Terima kasih untuk semuanya dan aku juga minta maaf. Selamat tinggal "


Married With PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang