2 :: Terus Ini Bagaimana?

2.9K 223 28
                                    

Series 1 :: Kita Putus!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Series 1 :: Kita Putus!

Sana menghela napasnya, gadis itu menelungkupkan wajahnya di atas meja. Setelah mengulang perkataan putus dengan dialog yang berbeda-beda kemarin hingga lima kali, Sana akhirnya menyerah. Dia lalu hanya menanyakan apakah Samudra sudah makan dan langsung disambut dengan raut kesal milik pemuda itu. Samudra sedang belajar untuk olimpiade, dan Sana macam lalat yang menganggunya.

Tapi kalau begini Sana harus bagaimana?

Ini sebuah peristiwa paling aneh yang pernah Sana alami. Sumpah. Ini bahkan lebih menyeramkan dari Sana yang pernah dikejar anjing satu komplek. Oh iya, Sana belum mencobanya pada orang lain. Bagaimana kalau Sana meminta putus dengan orang lain? Apa waktu juga akan terulang? Oke, kalau begitu mari kita coba.

Gadis itu buru-buru membalikkan badannya, melihat Bejo yang tengah merapihkan catatan fisika.

"Bejo, ayo putus!"

Kok tidak ada sinar yang menyilaukan?

"Loh Mbak, kalo mau putus yo pacaran ndisik." Bejo menampilkan senyuman kalemnya. "Mbak arep pacaran karo aku?"

Sana buru-buru menggeleng dan kembali berbalik menatap ke papan tulis. Duh apa sih yang sebenarnya terjadi? Kenapa juga semesta tidak mengizinkan Sana dan Samudra putus? Mereka bahkan bukan pasangan yang spesial, sepertinya saling suka pun tidak terlalu.

Sana kembali menghela napasnya.

Dipikir-pikir bagaimana ya cara Samudra menembaknya dulu?

Ah iya, di depan ruang kelas dengan tergesa-gesa Samudra berjalan ke arahnya dan berkata apakah ia mau pacaran dengan Samudra. Sana yang menyukai pemuda itu tentu tanpa pikir panjang langsung mengiyakan dan mereka berdua menjadi pembicaraan selama satu bulan. Pasalnya, Sana dan Samudra tidak pernah melakukan pendekatan.

Sana tersentak saat pipinya merasakan dingin secara tiba-tiba. Ah, itu Sean. Sahabat Sana sejak sekolah dasar, pemuda itu menempelkan kaleng minuman dingin ke pipinya. Kebiasaan.

"Kata Reno, lo vokalis kita lagi." Sana mengangguk dan mengambil kaleng minuman yang disodorkan pemuda itu untuk Sana. Minuman jeruk kesukaannya. Sana selalu suka jeruk, dan Sean selalu membelikannya setiap hari.

"Hari ini mau pulang bareng gue? Gue mau mampir ke panti, mau ikut?" Tanya Sean. Iya, anak itu memang berasal dari panti dekat sini dan diadopsi oleh pasangan kekasih yang sangat baik hati. Sana bahkan betah berlama-lama di rumah Sean karena mama Sean sangat baik. Sana dibelikan berbagai macam makanan dan bisa menonton acara televisi premium yang tidak bisa Sana saksikan di rumah.

MTF : Kita Putus! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang