7 :: Minimarket

1.6K 170 12
                                    

Series 1 :: Kita Putus!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Series 1 :: Kita Putus!

"Buang semua puisi antara kita berdua!"

"Nyanyi nyanyi aja enggak usah pecicilan." Garda menoyor kepala Sean yang sedari tadi berjingkrak-jingkrak sembari bernyanyi. Sana menguap, menunggu Karan datang memang membosankan. Padahal gadis itu berkata bahwa ia hanya akan pergi sebentar, tapi ini sudah terhitung setengah jam.

"Gue rasa nih Karan pergi ke kantin sekolah tapi sekolahnya di Amerika nih, lama bener." Ujar Toyo membuat Sean dan Garda tertawa pelan. Sana sedikit tersenyum, rasa kantuk benar-benar membuatnya malas. Namun memang benar, Karan berkata dirinya hanya ingin menemui seseorang di kantin tapi jadi lama begini.

Pintu terbuka pelan, terlihat Karan yang menangis sesenggukan. Semua anggota band yang tengah bermalas-malasan menjadi bangkit, Sana bahkan berdiri dan menghampiri gadis itu yang kelihatan sedih sekali. "Karan, kenapa?"

"Jafar mutusin gue.." gadis itu kembali menangis, membuat Sana yang hanya satu-satunya teman perempuan Karan di band ini memeluknya. Sebenarnya dahulu ada satu perempuan lagi yang memegang posisi sebagai gitaris. Namanya Kalila, tapi ia sudah pindah bulan lalu. Dah alhasil, ya begini lah formasi band.

"Alesannya apa?"

Karan menatap Sana. "Gue enggak tahu, dari tadi cuma muter-muter aja."

"Gue 'kan udah bilang Ran, mending lo putusin si Jafar sebelum dia mutusin lo, enggak percaya sih." Ujar Sean tiba-tiba. Aduh ini anak bukannya menghibur malah menyalahkan. Sana menatapnya dengan tajam membuat Sean menampilkan cengiran rasa bersalahnya. "Tapi beneran, gue ngomong gini karena Jafar tukang selingkuh, dari dulu gue udah peringatin lo 'kan?"

"Sean bisa diem enggak?"

"Iya maaf." Pemuda itu terdiam menurut.

Karan melepaskan pelukan Sana dan menghapus air matanya. "Enggak apa-apa San, emang bener kata Sean."

"Lo enggak harus nangisin dia kayak gitu, sayang banget air mata lo, gue yakin selang beberapa hari si Jafar juga punya pacar baru." Garda tiba-tiba berujar, tumben sekali anak itu menjadi julid. "Mending lo buktiin kalo lo biasa aja tanpa dia, kalo perlu punya pacar baru."

Sean dan Toyo mengangguk-angguk.

"Mending lo pura-pura aja jadian sama Garda, hehe." Toyo melepaskan omongan dengan seenak jidat.

Garda menggaruk tengkuknya. "Ya kalo lo mau, oke aja sih gue."

Gila!

Ini beneran gila!

Kalau Cessa tahu Garda berbicara seperti ini, gadis itu pasti akan sangat-sangat patah hati sekali. Oke tenang, lagipula Karan juga pasti tidak akan mengiyakan. Ini adalah ide terburuk dari Toyo yang pernah Sana dengar. Meskipun idenya selalu buruk, tapi ini yang terburuk. Tidak habis pikir, bagaimana reaksi satu sekolah kalau tahu Garda dan Karan ada hubungan? Oh tentu, tidak bisa.

MTF : Kita Putus! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang