36 :: Tiga Puluh Enam

917 116 8
                                    

Series 1 :: Kita Putus!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Series 1 :: Kita Putus!

"Ei, tugas gue mana?" Gadis dengan kacamata super tebal mendongak, melihat Sasha—pemimpin anak perempuan di kelasnya— tengah menatapnya tajam sembari berkacak pinggang. Gadis itu gemetaran, ia segera mengambil buku dengan sampul merah muda di tasnya, bahkan gadis itu harus terjaga semalaman karena mengerjakan dua tugas sekolah. Sasha menarik buku itu cepat, membolak-balik halaman bukunya dan mengangguk-angguk puas. "Bagus, hari ini lo aman."

Gadis itu merasa sedikit lega, meskipun hari-hari selanjutnya iya akan tetap dikerjai, tapi setidaknya hari ini baik-baik saja. Ia menyadarkan punggungnya pada bangku coklat yang bersih. Renjani melihat sekeliling kelasnya, ceria. Kenapa di kelas ini hanya Renjani yang tersiksa? Kenapa masa sekolahnya tidak bisa menjadi bahagia seperti yang lainnya? Apa karena wajahnya?

Seorang gadis menyembulkan kepalanya dari balik pintu kelas, cantik. Renjani yang melihatnya saja merasa senang, ia terlihat seperti anak yang baik. Gadis itu mendekati Sasha yang duduk di depan, ia memberi Sasha beberapa makanan ringan yang ia bawa dengan tangannya sendiri. Namun, ia terlihat begitu lucu. "Sha, maaf kemaren numpahin jus ke jaket lo."

"Ya ampun Sana, lo enggak usah bersikap kayak gini, gue 'kan udah bilang enggak apa-apa, santai." Santai? Kenapa Sasha tidak marah padanya? Kenapa gadis itu bahkan tidak harus berbuat apa-apa saat berbuat kesalahan pada Sasha? Kenapa Renjani tidak?

Gadis yang dipanggil Sana itu tersenyum kecil. "Makasih ya Sha, lo emang baik banget dari dulu."

Baik?

Siapa gadis itu? Kenapa ia diperlakukan dengan baik oleh Sasha?

Sasha tertawa. "Lo yang baik banget, anak populer mau nyamperin gue gini buat minta maaf, lo udah makan? Kantin bareng kuy."

"Boleh."

Dan mereka pergi bersama, seperti teman dekat.  

••

"Oh Jani, lo mau ke kantin 'kan?" Padahal sudah jelas Renjani tengah membereskan buku-bukunya, ia bahkan sudah memakai sweeter dan masker, bersiap untuk langsung pulang. Namun, gadis itu tidak mempunyai keberanian untuk tidak mengangguk pelan. Sasha tersenyum puas, ia meletakkan beberapa kaset DVD di mejanya. "Kasih ke Sana, dia biasanya ada di kantin."

Jarak kantin dan kelas Renjani sangat jauh, jelas Sasha tidak mau pergi kesana dan melakukan kegiatan melelahkan itu jika hanya sekadar memberikan kaset. Namun, tidak bisakah ia melihat Renjani yang bahkan sudah siap untuk pulang?

"Lo tahu Sana 'kan? Pasti tahu sih, satu sekolah tahu dia, pokoknya gimanapun kasih ini dengan selamat ke Sana." Sasha menatapnya dengan tatapan menakutkan, Renjani hanya mengangguk. Gadis itu lalu tersenyum dan kembali ke teman-temannya.

MTF : Kita Putus! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang