4 :: Aneh

2K 210 14
                                    

Series 1 :: Kita Putus!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Series 1 :: Kita Putus!

"San!" Sana menoleh saat dirinya dipanggil. Baru saja selesai membicarakan tentang pensi dan ingin pulang, Cessa tiba-tiba datang terengah-engah seperti habis mengelilingi lapangan sekolah di depan gerbang sekolah begini.

"Kenapa?"

"Samud! Samud lagi nolongin orang yang mau bunuh diri!" Mendengar itu, Sana segera berlari. Tapi baru saja ia berlari sebentar, Sana ingat akan satu hal.

"Eum, dia dimana?"

Cessa menepuk dahinya, benar-benar. Kenapa Sana jadi plin-plan begini. "Gedung peralatan rumah tangga, deket sekolah."

Sana mengangguk dan segera berlari. Kalau Samudra kenapa-napa bagaimana? Lagipula bukannya kata Alean setelah pulang sekolah, Samudra itu sering tidur di perpustakaan. Kenapa hari ini tidak?

Gadis itu menerobos orang-orang yang berlalu lalang, Sana melihatnya! Itu Samudra di atap gedung dengan seorang gadis yang memeluk Samudra.

"Kok bisa ya anak itu tepat waktu?" Sana mendengar bisik-bisik orang di sekelilingnya. Maksudnya? Apa Samudra tiba-tiba datang ke atas atap dan menarik gadis itu? Sana, ingin tahu kejadiannya.

Suara derap kaki menghampirinya. Banu dan Alean, keduanya nampak berkeringat dengan membawa tas Samudra yang tentu Sana selalu ingat. Ada gantungan kunci kecil yang Samudra selalu pakai meskipun pemuda itu berganti tas. Sana tidak tahu gantungan kunci itu darimana dan dari siapa, tapi nampaknya Samudra sangat menyukainya.

"Lo kok udah disini San?"

"Tadi dikasih tahu Cessa."

Alean mengangguk-angguk. "Gila emang si Samudra bikin kaget aja, gimana bisa dia bangun-bangun langsung lari?"

"Hah?"

"Tadi Samudra ketiduran di kelas, pas gue sama Banu mau bangunin, dia tiba-tiba bangun sendiri dan lari gitu aja, akhirnya gue sama Banu bawain tasnya sambil jalan pelan malah mampir beli makan dulu, tapi pas denger Samudra lagi nolongin orang yang mau bunuh diri, kita langsung lari." Alean sebenarnya masih lelah, namun pemuda itu memang baik dan mau menjelaskan apa yang terjadi pada Sana. Dan Banu yang di sebelahnya hanya mengangguk-angguk.

"Tasnya biar sama gue aja, kalian boleh pulang kok, lo berdua pasti ada kepentingan 'kan?" Mereka berdua mengangguk membuat Sana tersenyum.

"Yaudah gue sama Banu duluan ya San, kalo ada apa-apa kabarin." Sana hanya menjawabnya dengan anggukan. Kerumunan orang-orang mulai berkurang, Sana duduk di tangga depan gedung menunggu Samudra turun. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa bisa Samudra bangun dari tidurnya dan langsung berlari?

Apa ia berlari kesini? Atau kebetulan?

Sana berulang kali menggoyangkan kakinya, Samudra lama sekali. Apa yang ia lakukan? Apa ia turun dari gedung dengan tangga padahal ada lift? Atau bagaimana?

MTF : Kita Putus! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang