34 :: Sebelum Semuanya Kembali ke Masa Lalu Bagian Satu

904 129 14
                                    

Series 1 :: Kita Putus!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Series 1 :: Kita Putus!

Ctak!

Kenop pintu dibuka, dua orang laki-laki masuk ke dalam rumah minimalis yang rapi. "Kamu bisa tinggal sendiri sekarang."

Ayahnya yang memakai kacamata itu memberikan kunci rumah, menatap si anak dengan raut wajah yang sama sekali tidak ramah. Anak itu menerimanya, lalu menganggukan kepala tidak menjawab dengan suara. Ayahnya menghela napas berat, ia juga mengeluarkan kartu atm dari dompet kulitnya yang mahal. "Pakai baik-baik, jangan buat repot ayah, jangan ke kantor atau ke rumah."

Anak itu menatap lekat kartu atm yang dipegangnya, lalu kembali melihat ayahnya yang kini berjalan pergi tanpa memberi kata-kata apapun lagi. Dilihatnya seisi rumah yang rapi dan besar, tapi dindingnya sama sekali tidak punya bingkai foto yang dipajang. Bahkan ayahnya tidak memajang foto keluarga mereka, hanya ada pajangan dinding yang sepertinya mahal-mahal. Ia melempar tasnya asal, lalu merebahkan badannya di sofa dan menyalakan televisi. Matanya memang menatap ke benda persegi panjang itu yang menampilkan gambar bergerak, tapi pikirannya melayang-layang. Apa sekarang ia sedang dibuang? Tapi, ayahnya masih membiayainya dalam segala hal. Namun, mengapa ayahnya tidak membiarkannya tinggal di rumah utama bersama-sama? Mengapa ia dibiarkan tinggal sendiri tanpa siapapun disini?

Anak itu berdiri, Samudra berdiri mengambil ponselnya yang ia lupakan dan masih berada di dalam tas hitamnya. Anak yang baru berusia enam belas tahun itu mengecek notifikasi, tidak ada. Lebih tepatnya, tidak ada yang bisa dibalas dan ditunggu. Besok Samudra akan mulai masuk ke kelas sebelas, menjalani kehidupan seperti yang lainnya.

Pemuda itu menghembuskan napas, menaruh ponselnya di meja dan mematikan televisi. Ia berjalan menuju kamar, kamarnya sendiri.

••

"Pelajaran hari ini sampai sini dulu, saya akhiri, selamat pagi."

"Terima kasih pak."

Samudra membereskan bukunya dan menaruhnya di kolong meja, ia mengambil earphone dan hendak memakainya di jam istirahat begini. Siap-siap ia ingin menyandarkan kepalanya, seorang pemuda datang dengan riang dan senyuman yang aneh sekali. "Hoi kenalin, gue Alean."

Samudra menatapnya, lalu mengangguk dan tak mempedulikan. Ia kembali melakukan aktivitasnya yang sebelumnya ingin ia lakukan, memakai earphone. Alean yang kesal dahinya mengernyit, apa-apaan ini? Kenapa reaksinya tidak asik sama sekali? Padahal wajahnya mendukung.

"Oh iya, itu Banu, Banu si pencinta manga one piece dan minta tolong gue buat download terus kalo tuh manga lagi update." Samudra yang belum mengklik lagu pilihannya itu masih mendengar suara Alean yang mendeskripsikan temannya yang memakai kacamata. Pemuda berkacamata itu menatap Alean jengah, ia berdiri dan menaruh kacamatanya di meja. Ia menghampiri Alean yang cengar-cengir mengundang perkelahian.

MTF : Kita Putus! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang