43 :: Membongkar Alasan Bagian Satu

806 106 2
                                    


Series 1 :: Kita Putus!

Deburan ombak dan matahari yang semakin terbenam membuat keduanya tetap terdiam. Sana sama sekali tidak menjawab ucapan Samudra yang entah itu pertanyaan atau penegasan ulang darinya yang sudah tahu kalau pengirim pesan itu adalah Sana. Kenapa, kenapa di masa lalu ia juga menyukai Samudra? Bagaimana awal sampai ia berani mengirim pesan pada pemuda yang irit berinteraksi itu?

Samudra berdiri, ia mengulurkan tangannya pada Sana yang masih duduk di pasir dan menatap air. "Ayo pulang, enggak usah dipikirin."

Gadis itu mendongak, melihat Samudra yang tersenyum kecil padanya. Ia menerima uluran tangan pemuda itu dan kembali ke rumah. Pikirannya masih tidak karuan, ia ingin sekali membongkar semua ini. Apa ada kesalahan yang pernah ia lakukan? Sepertinya, ia harus mencari cara ketimbang menunggu semuanya selesai. Sana tidak tahu apakah akhir bahagia terjadi atau kecelakaan Renjani akan terulang kembali. Lagipula Samudra tidak benar-benar tahu apa yang ia dan Renjani bicarakan di dekat restoran itu, Samudra hanya mengambil kesimpulan secara cepat dari apa yang dilihatnya 'kan?

Dipikir-pikir, dari sudut pandang Samudra, ia tidak terlalu punya urusan dengan Renjani bahkan sebelum kembali ke masa lalu. Apa hal ini terjadi jauh sebelum Samudra masuk ke hidup mereka berdua?

Tunggu,

ia melupakan percakapannya dengan Sasha waktu itu. Buru-buru Sana mengambil ponselnya di tas. "San pegangan, nanti kalo busnya rem, lo jatoh."

"Bentar."

Sana menutup resleting tasnya, ia mencari-cari kontak Sasha di ponselnya dan segera mengirim pesan. Hari itu, Sana tidak bicara banyak dengan Sasha karena Sasha mendapatkan telepon entah dari siapa dan membuatnya segera pergi dari hadapan Sana. Sana tahu, gadis itu ingin membicarakan hal yang penting, kalau tidak ia tidak mungkin datang ke rumah Sana setiba-tiba itu jika hanya ingin berkunjung.

Sana
Sha, obrolan kita belum selesai kemarin |
Lo mau ketemu lagi?  |
Ada yang pengen gue obrolin juga |

Sasha
| Kapan?

Sana
Besok, bisa?  |

Sasha
| Boleh

Sana
Oke, gue tunggu di kafe sketsa |

Bus mengerem, Sana yang tidak berpegangan pada pegangan tangan bus itu oleng. Bahunya ditahan oleh tangan Samudra, membuat gadis itu tidak jatuh ataupun mendapatkan rasa malu. "Gue udah bilang, pegangan."

Sana tersenyum melihat Samudra yang sedikit kesal. "Makasih Sam."

"Lo emang lagi ngirim pesan ke siapa? Serius banget mukanya." Tanya Samudra, tiba-tiba gadis itu terpikirkan sesuatu. Bagaimana kalau mengajak Samudra untuk mencari tahu? Ingatan sebelum kembali ke masa lalunya pasti amat sangat berguna. Lagipula, ini semua juga ada sangkut pautnya dengan Samudra.

"Sam, lo mau bantu gue?"

"Bantu apa?"

"Bantu cari tahu, kayaknya gue punya kesalahan sama Renjani."

Samudra mengangguk. "Gue bakal bantu, gue bakal anterin lo kemana pun lo mau."

••

MTF : Kita Putus! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang