9 :: Mulai

1.4K 171 13
                                    

Series 1 :: Kita Putus!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Series 1 :: Kita Putus!

"Kita bikin wishlist, buat tahun ini gue mau harapan gue pacaran sama Garda terkabul!" Sana menatap Cessa dengan aneh, mereka berdua mengisi sisa jam istirahat kedua dengan acara membuat harapan di buku harian milik Cessa yang sama sekali tidak ada isinya. Cessa bilang ia membeli buku itu hanya karena lucu, bukan karena ia ingin menulis. Dan ya, jadilah buku ini beralih fungsi menjadi wishlist Cessa dan Sana. Padahal sudah satu bulan sejak liburan akhir tahun, mereka seharusnya membuat ini saat tahun baru. Telat.

Cessa menyodorkan pulpen merah mudanya, Sana yang pengagum alat tulis lucu terperangah melihat keunikan pulpen milik temannya itu. "Lo beli dimana?"

"Itu, toko buku yang deket sini yang kecil tapi bagus." Ah itu, toko buku yang didatangi Sana dan Samudra. "Buruan isi harapan lo apaan?"

Sana mengetuk-ngetuk dagunya, lalu mulai menulis satu per satu harapannya di tahun ini. Dan di harapan yang ketiga ia menulis, bisa putus dari Samudra. Cessa yang melihatnya terheran, sesusah itukah memutuskan hubungan?

"Emangnya susah apa ngomong putus ke Samudra?" Tanya Cessa dan Sana hanya tersenyum kikuk, bukan begitu. "Kalo lo enggak bisa ngomong ke Samudra, ayok gue yang ngomong aja."

Cessa langsung menarik tangan gadis itu dan mengajaknya berjalan. Sial. Dia mau menuju kelas Samudra, aduh bagaimana ini?

"Cess, Cess, enggak usah Cess ayo balik."

Cessa tetap menggenggam tangan gadis itu, mengajaknya berjalan dengan cepat menuju kelas Samudra yang sudah nampak pada pandangan mereka berdua. Kelas yang ramai, beberapa anak tengah mengobrol di bangku coklat yang disediakan masing-masing satu di depan kelas.

"Mana Samudra?" Sana memasang ekspresi tidak enak saat Cessa bertanya kepada Banu yang hanya melongo melihat mereka berdua. Pasalnya, nada bicara Cessa bukan seperti bertanya, tapi seperti mengajak tarung. Banu menunjuk Samudra yang tengah duduk membaca buku di bangkunya. Cessa melepaskan genggaman tangannya dari Sana yang sudah erat sekali tadi. Gadis itu menghampiri Samudra dan berdiri di hadapannya. "Sana mau putus dari lo, denger itu ya."

Gila ya Cessa, Sana sedang tidak mau mengulang masa lalu tolong. Itu melelahkan. Adegan saja yang kembali ke masa lalu, capeknya tetap sama dirasakan Sana.

Samudra menatap Sana yang berdiri di depan pintu kelas, kini seisi kelas bahkan yang tadi tengah duduk di luar kelas dan mengobrol jadi menonton drama mereka. Habis ini pasti Sana jadi bahan omongan kalau tidak segera kembali ke masa lalu. Fiks.

Pemuda itu menaikan alisnya. "Beneran lo mau putus sama gue?"

"I-iya, ayo putus Sam."

Dan yah.

Kalian sudah tahu apa yang terjadi, cahaya menyilaukan lagi dan lagi.

"Kita bikin wishlist, buat tahun ini gue mau harapan gue pacaran sama Garda terkabul!" Sana menghela napasnya. Lalu Cessa menyodorkan pulpen merah muda itu lagi padanya, Sana mulai menulis perlahan. Dan tentu, tidak ada daftar harapan putus dengan Samudra di buku harian lucu itu. Ya ampun, jangankan melakukan. Berharap putus saja sudah dicancel. Mau menangis saja rasanya. Ini sepertinya di masa lalu Sana sering berbuat keburukan atau bagaimana?!

MTF : Kita Putus! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang