03. Tsundere Boy (Subaru x Haruhi)

18K 1K 70
                                        

Tap tap tap ..

Haruhi melangkahkan kakinya gontai menuju ke dapur untuk mengambil segelas air mineral. Ia baru saja mengerjakan 20 soal matematika essay yang dberikan oleh guru killer-nya sebagai PR. Belum lagi harus belajar Kimia karena besok ada ulangan.

Rasanya pengen lenyap aja dah kalo begini ..

'Gue manusia atuh sensei .. Bukan robot' batinnya memelas.

Ia meneguk habis air mineral di gelas yang lumayan besar kemudian berniat kembali ke kamar untuk tidur karena sudah pukul 11.30 malam. Namun langkahnya terhenti saat melihat Subaru sedang berlatih bela diri. Subaru benar - benar terlihat sangat menggoda dan seksi dengan keringat yang bercucuran di sekujur tubuhnya. Ujung rambut putihnya agak basah karena keringat. Apalagi saat ini dia sedang tidak memakai atasan alias topless, sehingga perut roti sobek miliknya terekspos dengan jelas. Author sampe mimisan dibuatnya ヽ(*≧ω≦)ノ /digampar/

Refleks iris coklat Haruhi berbinar senang melihatnya. Tapi bukan gegara Subaru yang lagi sexy mode on, tapi karena sarung tinju dan peralatan bela diri lainnya yang ada di ruangan itu. Haruhiiii ... Mata lo di taroh mana sampe makhluk semempesona itu aja lu gak liat?

Sudah lama ia tidak menyentuh alat - alat seperti itu lagi sejak pindah ke mansion sakamaki. Dulu mah, sering banget! Soalnya ada tempat gym di deket rumahnya.

KRIEET!!

Subaru menghentikan layangan kakinya yang sebentar lagi menyentuh kantung tinju yang menggantung di langit - langit ruangan demi melihat siapa gerangan yang datang menemuinya. Iris ruby-nya melebar kaget saat melihat Haruhi yang datang.

"Ano, ojamashimasu .." ujar Haruhi lirih, tapi masih bisa di dengar oleh Subaru yang inderanya 7 kali lebih tajam daripada manusia biasa.

"Cho - Chotto matte!!" Subaru berteriak mencegah Haruhi untuk melangkah lebih jauh.

"Nande?"

"Pokoknya jangan! Dan jangan lihat ke sini!! Berbaliklah dulu!" sambung Subaru memalingkan mukanya. Menghindari tatapan langsung dengan Haruhi. Haruhi memutar bola matanya bosan kemudian berbalik.

"Owari da .. Kau boleh berbalik lagi" suara Subaru terdengar beberapa saat kemudian dan Haruhi pun berbalik. Kini Subaru sudah memakai kaos oblong warna hitam untuk menutupi tubuh bagian atasnya. Haruhi berjalan mendekat sambil mengangguk - anggukkan kepalanya.

"Kenapa tidak bilang dari awal kalau kau memiliki ruang latihan seperti ini? Seenggaknya kan aku gak bosen cuma duduk nongkrong di sofa pindah sana - sini bingung mau ngapain" ujar Haruhi sambil menyentuh kantung tinju yang sudah agak basah ikut terkena keringat Subaru. Subaru yang sibuk menyeka keringatnya hanya ber-hn ria kemudian meneguk air mineralnya.

"Mana mungkin aku memberitahumu kalau kau tak tanya" sambungnya sambil menutup botol minumnya dan meletakannya di meja. Haruhi mencibir kemudian berjalan pelan mengelilingi ruangan.

"Jadi, mau apa kau ke mari?" tanyanya. Haruhi menoleh ke arah Subaru dan mengedipkan matanya beberapa kali.

"Hmmm .. Kalau aku bilang mau ikut latihan, gimana?" sahut Haruhi balik bertanya.

"Gak boleh" jawab Subaru tegas gak pake koma. Haruhi mengerucutkan bibirnya.

"Nandeeee??!!!" rengeknya memelas.

"Kamu itu cewek. Palingan mukul sekali udah langsung kesakitan. Udah mending tidur aja sana. Lagian juga udah malem, ntar dimarahin Reiji lho" ujar Subaru sambil berdiri mendekati kantung tinjunya. Saat ia hendak melayangkan tendangan yang sempat terhenti karena kedatangan Haruhi, tapi malah kantung tinjunya itu sudah jatuh duluan terkena pukulan maut Haruhi. Untung langit - langitnya gak ikut roboh. Kalau ikut roboh, dia bisa di smack down sama Reiji.

My Life Is Full With Absurd VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang