Setelah insiden dikejar - kejar fans fanatik itu, kini Sakamaki brothers gak mau lepas dari Haruhi. Pasalnya, itu aksi yang paling parah yang pernah mereka alami. Haruhi yang jadi korban pun merasa risih. Belum lagi, kini Chiaki berusaha untuk mendekatinya.
"Hhhhhh ..." Haruhi ngempos. Ia menelungkupkan kepalanya di atas lipatan tangan sebagai bantalannya. Pelajaran OR di malam hari itu bener - bener ngeselin. Setelah ini ada Fisika pula. Hayati lelah mas! /plakk!/
"Yo, Chichina .. shi?" Ayato menggantung ucapannya ketika melihat kondisi Haruhi yang tidak fit.
"Yah, sudah kubilang jangan sekolah dulu kan kalau masih sakit. Jangan terlalu memaksakan diri" ujar Ayato menarik kursi dihadapan Haruhi. Haruhi mendongak menatap kesal Ayato. Matanya sayu, wajahnya pucat dan tidak memancarkan kesegaran sama sekali, rambutnya kusam, serta hidungnya memerah karena kedinginan.
"YAH! Memangnya tadi siapa yang meyeretku ke sekolah, hah?!" gerutu Haruhi kesal. Ayato hanya nyengir kuda. Dialah biang kerok semua ini, termasuk Laito dan Kanato juga. Pokoknya, si kembar tiga ini yang paling parah ngegangguin Haruhi.
"Bodo ah! Anter aku ke UKS" pinta Haruhi manja sambil merentangkan tangannya ke arah Ayato. Ayato mengernyitkan alis heran.
"Paan?"
"Gendooong~" pinta Haruhi. Ia memasang puppy eyes andalannya. Ayato mendecih kesal.
"Gendong mbahmu .." sahut Ayato ketus. Haruhi mengerucutkan bibirnya kesal. Ia pun bangkit dan berjalan sendiri ke UKS.
HUP!
"YAAAAH!! BAKAYATO TURUNIN!" teriak Haruhi menggema begitu Ayato menggendongnya bagaikan menggendong sekarung beras.
"Uruse! Masih mending aku mau nggendong"
"Ya gak gini jugaaaa!!" teriaknya lagi sambil memukuli punggung Ayato.
BRUK!
"Woy!!" geruru Haruhi saat di lempar ke tempat tidur UKS. Ayato bertolak sebelah pinggang, memandangi Haruhi yang tengah mengumpat kesal sambil merapihkan bajunya dengan tatapan datar. Ia pun beralih melihat daftar penjaga UKS yang tertempel di dinding dekat pintu.
"Hari ini yang jaga Reiji, jadi aku tak pelu menemanimu" ujar Ayato lalu melenggang pergi keluar UKS. Haruhi pun termenung sendirian menunggu Reiji datang. Ia mengusir kebosanan dengan melihat - lihat obat yang ada di UKS.
SREEK!
"Oya oya .. Lihat siapa yang ada di sini" sebuah suara baritone yang tak asing menyapa indra pendengaran Haruhi. Dia menoleh dan mendapati Reiji tengah berjalan mendekatinya.
"Ada apa?" tanyanya sambil mengecek persediaan obat. Haruhi mengerjap - ngerjapkan matanya beberapa kali lalu menjawab pertanyaan Reiji.
"Anoo ... Badanku rasanya agak panas jadi to-"
Belum sempat ia selesai bicara, Reiji telah menyingkap rambut panjangnya yang menutupi lalu memegang lehernya. Haruhi menahan napasnya, kaget dengan perlakuan Reiji. Apalagi sekarang wajah Reiji benar - benar dekat dengan lehernya, hanya bersela sekitar beberapa sentimeter saja. Jadi deru nafas Reiji mengenai lehernya walau hanya samar - samar.
"Kau benar. Duduklah dulu, akan kuambilkan obat" ujar Reiji lalu kembali beralih ke rak obat sementara Haruhi duduk di kursi tunggu sebelah ranjang.
"Minumlah ini, setelah itu kau boleh kembali ke kelas" Reiji memberinya obat penurun panas sambil sekali lagi memegang leher dan jidat Haruhi.
"A - Arigatou .." ujar Haruhi terbata dengan wajah agak merona.
"Hm? Wajahmu memerah. Apa masih sesakit itu?" tanya Reiji khawatir. Haruhi sontak terkaget dan menggelengkan kepalanya kuat - kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Is Full With Absurd Vampire
Vampire[SUDAH TAMAT] [BELUM SEPENUHNYA TEREVISI, HARAP MAKLUM] Bayangkan jika kalian tiba-tiba nyasar ke mansion vampir dan dijadiin tahanan (baca = bank darah) buat para vampir itu. Untungnya, semua vampir itu cogan semua, jadi nggak begitu masalah. Yang...