"PERHATIAN SEMUANYAAH! Demi menghilangkan kegabutan ini, gue, Haruhi memutuskan untuk mengadakan acara uji nyali!" ujar Haruhi sekeras mungkin bak kakel yang jadi panitia MOS.
"Kelompok pertama, Ayato, Laito, Kanato, Ruki, dan Azusa akan berjalan lewat timur villa. Sementara kelompok dua, Shuu, Reiji, Subaru, Yuuma, dan Kou berjalan lewat barat villa. Kalian harus muter dari situ, terus ke pantai, terus ke villa kosong di bagian gapura masuk. Di dalem villa, kalian langsung masuk ke kamar utama, terus ke beranda lantai dua, yang terakhir ke dapur, lalu balik lagi ke sini!" sambungnya lagi sambil menggambar peta di atas tanah. Yang lain pun mengangguk mengerti.
"Jauh amat," protes Shuu.
"Udah nikmatin aja, sekali-kali gerak banyak gak papa lah." sahut Laito sambil menatap saudara tirinya itu heran.
"Hehehe, hati-hati di jalan ya! Jangan lupa, waspada sama 7 kisah misterius The Beach Villa's" ujar Haruhi sok horror sambil ketawa fales.
"Kek On The Spot aja pake 7 kisah misterius." celetuk Yuuma.
"YOSH! Bodo amat sama 7 kisah misterius! Yuk capcus!" ujar Ayato semangat. Mereka pun langsung berpencar menjadi dua kelompok dan langsung berjalan ke arah pantai untuk mencari teka-teki yang telah Haruhi sembunyikan.
.
.
"Woy, siniin dong senternya!" ujar Kou sambil nempel-nempel Yuuma yang lagi megang senter.
"Rese! Penakut lo." gerutu Yuuma.
"Ih, gue bukan penakut! I'm just afraid of the dark." sahut Kou mengelak.
"Sami mawon mz!" ujar Subaru dan Yuuma bersamaan.
"Cepat selesaikan ini, aku ngantuk." celetuk Shuu.
"Ya ampun, kita ini nocturnal." sahut Reiji.
"Hukum itu si ga berlaku buat si tukang hibernasi." timpal Subaru sambil memperhatikan pantai yang mulai terlihat. Yang lain cuma menghela napas melihat tingkah Shuu yang udah bolak-balik nguap padahal belum ada 5 menit jalan.
"Elu doyan tidur kenapa gak sekalian mati aja? Daripada hidup tapi kerjaannya tidur." celetuk Yuuma menanggapi. Shuu hanya mengedikkan bahunya acuh.
"Gue dari lahir udah mati, bego." sahut Shuu. Mereka pun terus berjalan sampai menemukan sebuah lampu minyak berada di dekat undakan ke arah pantai.
"Itu! Itu pasti teka-teki dari Haruhi!" teriak Kou kegirangan sambil narik-narik kerah bajunya Yuuma.
"Sakit bego! Lu mau mbunuh gue apa?!" gerutu Yuuma kesal.
"Kalau begitu, ayo cepat ke sana!" ujar Reiji. Mereka berlima pun segera berlari ke arah lampu minyak tersebut.
Sementara itu, di kelompok Ayato.
"Mana sih ini, gak ada teka-teki apa-apa." gerutu Ayato yang dari tadi muter-muter pantai gak nemu-nemu lampu minyak, petunjuk dari teka-teki Haruhi.
"Sampe gajah bertelor juga elo bakal nemu, bego! Orang lo nyari di bagian pedagang kaki lima. Lo mau uji nyali apa mau wisata kuliner?" sindir Laito yang udah mulai bosen sama kelakar kembaran biadabnya itu. Sementara Ayato cuma cengengesan sambil ngabisin sisa takoyaki yang tadi dia beli.
"Ini satu juga sama. Kalian berdua bisa akur dikit gak sih?! Satu tim nih." gerutunya lagi sambil mengalihkan pandangan ke arah Kanato dan Azusa yang duduk saling memunggungi.
"Ogah!" teriak Kanato tegas sambil mengeratkan pelukannya pada Teddy.
"Kalau .. Kanato ... tidak mau .. bekerja sama ... maka .. aku juga ... tidak mau." timpal Azusa sambil membetulkan ikatan perban di tangannya. Laito pun cuma bisa tepuk jidat nyumpah-serapahin dua kembarannya yang bener-bener keras kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Is Full With Absurd Vampire
Vampire[SUDAH TAMAT] [BELUM SEPENUHNYA TEREVISI, HARAP MAKLUM] Bayangkan jika kalian tiba-tiba nyasar ke mansion vampir dan dijadiin tahanan (baca = bank darah) buat para vampir itu. Untungnya, semua vampir itu cogan semua, jadi nggak begitu masalah. Yang...