40. Targeted

5.4K 411 128
                                    

Haruhi mengeliat kecil di atas kasurnya sebelum ia terduduk di kasur. Ia merentangkan kedua tangannya sambil menguap lalu ia ikat rambut panjangnya itu asal-asalan.

Ya, setelah melakukan 'operasi penyelamatan' kemarin, badan Haruhi langsung pegal-pegal tidak karuan. Apalagi, ia harus memapah Ayato yang mabok takoyaki saat pulang dari restoran tempat Kou mentraktir mereka, sementara kedua kembaran biadab Ayato asyik mengagumi kendaraan-kendaraan yang lain.

Haruhi turun dari kasurnya lalu membuka pintu. Ia hendak pergi ke dapur untuk mengambil segelas air mineral. Namun, betapa terkejutnya ia ketika membuka pintu. Yui sudah berdiri di depan pintu kamarnya sambil membawakan semangkuk bubur dan segelas air.

"Ah, ohayou, Haruhi-san. Bagaimana tidurmu?" tanya Yui sambil tersenyum lembut. Haruhi bingung mengernyitkan alisnya dan mempersilahkan Yui masuk. Perasaan, semalam ia pulang ke Istana Kino setelah mengantarkan Ayato ke Mansion Sakamaki.

"Kenapa aku bisa ada di sini? Lalu, motorku gimana?" tanya Haruhi bingung. Yui yang sedang menaruh nampan pun ber-oh ria.

"Kemarin, Kino-kun mengantarmu ke sini mengendarai motormu. Jadi, motormu sudah ada di garasi." sahut Yui. Ia lalu menggiring Haruhi untuk duduk di sofa kecil yang ada di sana.

"Kenapa Kino nganter aku ke sini?" tanya Haruhi lagi. Yui menggeleng pelan.

"Entahlah, aku tidak terlalu paham. Kemarin, sebelum Kino meninggalkan mansion, ia berbicara sejenak dengan Reiji. Namun, Reiji menolak untuk memberitahukannya bahkan pada Sakamaki yang lain sekalipun." jelas Yui panjang lebar. Haruhi mengangguk paham. Ia pun melahap bubur buatan Yui selagi masih hangat.

.

.

Mobil limousine Sakamaki berhenti tepat di depan undakan pintu masuk sekolah. Semua orang yang ada di dalamnya pun turun satu per satu. Haruhi sedang berjalan menuju kelasnya sambil mengancingkan jas sekolahnya, sampai seseorang menepuk pundaknya. Haruhi menoleh dan mendapati Ayato lah yang melakukannya.

"Yo, kingkong." Haruhi langsung menatap Ayato sengit.

"Bacot lo, Bakayato. Kalo mau apa-apa gak usah basa-basi, tinggal ngomong aja." ujar Haruhi.

"Ano .. uhmm .. Arigatou na." cicit Ayato. Haruhi sontak berhenti berjalan dan berbalik menatap Ayato dengan pandangan heran. Ayato yang ditatap pun langsung kesel.

"Bilang sesuatu kek!" gerutunya dengan wajah agak merona.

"Lo udah reda kan maboknya? Apa lo masih kena peletnya si Kang So Yeong?" sahut Haruhi heran sambil memicingkan matanya ke arah Ayato. Ayato pun menyentil jidat Haruhi.

"Gue serius, bego! Elo mah sukanya gitu, gue serius dibilang becanda, gue becanda dianggep serius." ujar Ayato ngambek lalu berjalan mendahului Haruhi. Haruhi bingung lagi. Ayato kenapa lagi nih, kok mood-nya naik-turun kayak cewek lagi PMS?

"Iya deh iya iya .. douitashimashite!" ujar Haruhi sambil berlari menghadang Ayato. Ayato menampakkan cengiran lebarnya lalu mengecup sekilas pipi Haruhi.

"Gitu dong, heheh. Yuk ke kelas." celetuk Ayato lalu berjalan mendahului Haruhi menuju ke kelas. Haruhi shock, super duper shock berat.

'Bangcyad tuh cowok, bikin gua jantungan aja aarghh!!!' batinnya kesal dengan wajah merah padam. Ia pun berlari menyusul Ayato lalu memukul punggungnya sekuat tenaga.

.

.

Teng teng teng ..

Bel istirahat pun berbunyi. Kino sedang berjalan santai menuju ke taman belakang sekolah. Mengasingkan diri dari kebisingan demi bermain game.

My Life Is Full With Absurd VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang