68. Deja Vu (LAST CHAPTER)

1.3K 126 69
                                    

Kembali pada kelompok Carla dan kawan-kawan.

Subaru masih tercengang ketika melihat sosok ibunya yang berjalan dengan pelan menuju ke arahnya. Christa, ibu Subaru, juga tampak sedikit sempoyongan. Ketiga vampir yang lain pun bergantian menatap Subaru dan Christa.

"Bener-bener mirip banget sama master," ujar Kou sambil menatap Christa.

"Ya iya lah, Christa kan adeknya Karl Heinz," Shin menyahut. Sementara Carla terus memperhatikan Subaru.

"Subaru, apapun yang bakal Christa lakuin, jangan pernah ndeketin. Yang ada di depan lo itu bukan ibu asli lo," ucap Carla. Tangannya hendak terulur menepuk bahu Subaru.

"Inget, Subaru. Ibu lo yang asli sekarang ada di istana di Makai dan nggak bakal mungkin pergi dari sana," imbuhnya. Namun, Subaru tak mengindahkan ucapan Carla dan buru-buru berlari ke arah ibunya.

"O-oi, baka! Lo ngapain sih?!" Kou berteriak. Tapi terlambat, Subaru sudah lebih dulu sampai di hadapan ibunya.

"Ibu? Ibu ngapain di sini?" tanya Subaru panik.

"Aku... ingin bertemu dengan Karl Heinz-sama..." ucap Christa dengan suara lemah. Subaru pun mulai tersulut amarahnya ketika Christa menyebut nama ayah kandungnya.

"Ibu! Ngapain sih pengen ketemu sama orang nggak guna macem Karl Heinz?! Mending ibu pulang aja!" serunya. Christa yang tadinya diam pun langsung memancarkan raut wajah marah. Tangannya pun terangkat untuk menampar Subaru.

"Memangnya kau siapa?! Kau tidak bisa menghentikan aku untuk bertemu Karl Heinz-sama! Dimana... dimana Karl Heinz-sama?!" pekik Christa dan mulai histeris. Sama seperti kasusnya Kanato, hanya saja lebih parah.

"Ibu! Tenangin diri dulu! Bu!" ujar Subaru memegang bahu Christa. Subaru berusaha menenangkan Christa sekuat tenaga, tapi tidak berhasil. Christa malah semakin memberontak dan semakin brutal.

"Ibu! Sadar diri, Bu! Ibu! I—"

Tiba-tiba saja, Subaru merasakan sakit yang luar biasa di bagian perutnya. Ia melirik ke bawah. Belati perak milik Christa, tertancap sempurna menembus perutnya. Kou, Carla, dan Shin yang ada di belakang mereka pun langsung menganga terkejut melihatnya. Sedangkan Christa tersenyum dengan wajah psycho-nya.

"Akhirnya, tidak ada lagi yang bisa menghalangiku menemui Karl Heinz-sama..." ucapnya dengan nada lega.

"Kata siapa?"

Christa terkejut dan menoleh ke belakang. Detik itu juga, seseorang menusuknya dengan belati perak yang barusan ia gunakan untuk menusuk Subaru tetap di jantungnya. Christa menatap ke belakang. Sudah tidak ada sosok Subaru di sana, melainkan sebuah kayu yang tergeletak naas di lantai. Christa pun kembali menoleh ke arah orang yang menusuknya.

Ternyata itu Subaru.

Selama ini Subaru membuat kloningan dirinya sendiri menggunakan potongan dahan kayu dari pohon yang menembus lewat jendela mansion.

"Surprise, motherfucker," ujar Subaru dengan senyum tersungging di bibirnya. Ia lantas mencabut pisaunya dan Christa pun langsung limbung. Dengan sigap, Carla menyalakan api di tubuh Christa, membuat wanita itu terbakar dan lenyap seketika.

Subaru pun menghela napas dan memasukkan pisaunya kembali ke dalam sarungnya. Ia lantas menengadah ke atas dan berteriak.

"Lain kali kalo mau bikin tiruan ibu, yang rada realistis dikit dong! Orang pisau belatinya udah ada di gue, ya kali bakal teleport dengan sendirinya ke tangan ibu!" pekiknya. Subaru lantas menghampiri ketiga vampir yang lainnya.

"Kok lu tau kalo itu palsu?" tanya Shin.

"Please, belati ini ngegantung di pinggang ibu. Ibu nggak pernah terang-terangan mbawa belati ini. Plus, belati ini udah ada di gua. Nggak mungkin bisa di kloning," sahut Subaru sambil memperlihatkan belatinya.

My Life Is Full With Absurd VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang