Haruhi berlari menyusuri koridor. Beberapa kali ia bertubrukan dengan kakak kelas dan tersandung hingga jatuh. Namun, ia terus berlari ke kelas Reiji dan lainnya. Sesampainya ia di sana, Haruhi langsung mendobrak pintu kelas dan mencari keberadaan Reiji.
"Reiji!" teriaknya. Reiji yang sedang duduk membaca buku Fisika sambil berkumpul bersama Yuuma, Shuu, Ruki, Carla, Azusa, dan Kou pun langsung menoleh, yang lainnya pun mengikuti.
"Nandesu?" sahutnya sambil menutup buku. Haruhi pun langsung mendekati meja mereka dan duduk di salah satu kuris kosong.
"Hanashi ga aru." ujarnya.
.
.
"APA?! AYATO KENA PELET?!" pekik Yuuma dan Kou kaget setengah hidup. Secara mereka yang paling heboh, yang lain mah kaget biasa aja.
"Pelet bahasamu, hipnotis gitu kek .." cibir Haruhi.
"Kalo kena guna-guna aja gimana?" sahut Ruki.
"Santet aja sekalian." sindir Shuu.
"Hmm, kore wa warui desu ne.." gumam Reiji sambil bertopang dagu.
"Makanya gue langsung kepikiran ngasih tau lo sebelum terlambat. Mitsuki .. gadis itu bukan gadis biasa." timpal Haruhi. Reiji pun berdiri bangkit dari duduknya.
"Kita terpaksa harus pulang cepat kali ini untuk merundingkan masalah ini bersama. Tsukinami Carla, dan Mukami-tachi .. aku mengharapkan kalian datang ke perundingan ini. Bawa adikmu si Shin itu juga." ujar Reiji.
"Chotto matte, memang mau dimana berkumpulnya? Kalau di mansion kita, itu tidak akan aman. Sewaktu-waktu, Ayato bisa membawa Mitsuki ke dalam mansion." ujar Shuu.
"Tumben lu pinter." ucap Yuuma. Shuu melirik Yuuma sinis sebagai balasan.
"Seenggaknya gue gak goblok kaya lo." sahut Shuu membalas.
"Gak goblok nenek lo peyang, nilai UTS lo aja nol semua. Melek ya matanya, melek yang lebar. Jangan buat tidur mulu." cibir Yuuma kesal.
"Kalau di mansion kami juga menurutku tidak aman. Kita butuh tempat yang jauh dari dunia manusia." celetuk Ruki memberi usul.
"Bagaimana ... kalau .. kastil Tsukinami?" ujar Azusa. Carla menggeleng.
"Tidak bisa. Yang aku takutkan adalah skenario terburuknya bahwa Mitsuki punya kekuatan yang cukup kuat untuk membuka portal ke dunia Demon Wolrd. Kalau dilihat dari cerita Haruhi, mustahil bahwa Mitsuki adalah seorang manusia." sahut Carla menolak.
"Terus kita mau kumpul di mana? Masa mau ngumpul di pinggiran empang dibawah pohon jambu, ntar malah didatengin mbak kunti lagi." ujar Kou. Yang lain pun langsung memutar otak di mana tempat yang cocok untuk berkumpul.
"Gue bisa bantu."
Kedelapan insan itu pun menoleh dan mendapati Kino tengah bersender di kusen pintu.
"Gue bisa bantu nyediain tempat. Kalian boleh make istana gue sepuas kalian." ujar Kino lagi sambil berjalan mendekati kedelapan onggok raga yang berjiwa /plak!/. Buru-buru Haruhi berdiri dan memegang kening Kino.
"Eh, perkedel. Lo sehat kan? Gak abis kejedot kan? Lo gak mabok kan? Apa jangan-jangan lo kena guna-guna juga makanya jadi baik gini?" ujar Haruhi asal ceplos. Refleks Kino menyentil jidat Haruhi yang terekspos jelas.
"Guna-guna pala lo peyang. Gua sehat lah! Lagian kalo diambil dari sisi untungnya, istanaku itu belum pernah dikunjungi siapapun kecuali Haruhi sendiri dan pertahanan kastilku cukup kuat bahkan untung menghalau klan vampir. Jadi, gak mungkin Ayato bisa nembus kekkai yang ngelindungin istanaku. Tinggal sebut jam saja, gue bakal sediakan kebutuhan yang kalian inginkan." ujar Kino agak sedikit sombong. Ketujuh pria tampan itu pun langsung mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Is Full With Absurd Vampire
Vampiri[SUDAH TAMAT] [BELUM SEPENUHNYA TEREVISI, HARAP MAKLUM] Bayangkan jika kalian tiba-tiba nyasar ke mansion vampir dan dijadiin tahanan (baca = bank darah) buat para vampir itu. Untungnya, semua vampir itu cogan semua, jadi nggak begitu masalah. Yang...