14. Bad Thing

8.8K 564 63
                                    

Tap tap tap tap ...

Kaki jenjang Haruhi terus berlari menyusuri hutan yang gelap dan menyeramkan. Setelah bisa kabur dari Mansion Mukami, ia buru-buru berlari kembali ke mansion Sakamaki.

Beberapa saat kemudian, pandangan matanya bertemu dengan gerbang hitam yang sudah usang dan senyum bahagia merekah di wajahnya. Ia pun mempercepat larinya ka arah gerbang itu.

KRIEEEEET!!!

Tap tap tap ...

BRAKK!!

Haruhi meraup oksigen banyak-banyak setelah menggebrak pintu depan mansion sakamaki. Iris coklatnya melebar begitu melihat pemandangan yang ada di depan mata. Tubuh keenam saudara biadab itu tergeletak naas dan bersimbah darah di aula depan.

Ayato tertelungkup di anak tangga dengan rongga bekas tusukan di dadanya, Kanato menggelantung di pembatas tangga dan kepalanya masih mengucurkan darah serta Teddy yang tergeletak naas di lantai, Reiji bersender di saka penyangga di dekat tangga memegangi perutnya yang tertusuk serta ada sayatan pedang di lehernya, Shuu tepar tak jauh dari Reiji dengan kaki yang terluka dan kepala yang mengeluarkan darah, Subaru sama kondisinya seperti Shuu berada di dekat Ayato bahkan pergelangan tangannya pun patah, dan yang terakhir adalah Laito tertelungkup di dekat Kanato dengan pakaian compang-camping dan tubuhnya penuh dengan tebasan pedang.

Haruhi jatuh terduduk. Entah apa yang terjadi pada mansion ini selama ia pergi.

"Ini .. Ini gak mungkin terjadi .." lirihnya dengan suara bergetar. Ia berjalan mendekati mereka satu persatu. Benar-benar sudah tidak bernapas. Haruhi pun duduk menangis tesedu sambil memangku kepala Ayato.

"O-Oy, BakAyato ... Beraninya kau mati sebelum aku pulang .. Kau tidak boleh mati .. Nanti siapa yang akan menjahiliku? Siapa yang akan menggangguku? Siapa, katakan .." gumam Haruhi terus menangis dan mengusap-usap rambut merah Ayato.

"Ne, Kanato .. Ajak aku nonton film horror lagi .. Aku tidak takut lagi .. Ayo bangun dan kita makan kue dan tart yang ku buat .." gumamnya lagi sambil melirik Kanato yang terdiam menggantung di pembatas tangga.

"Laito .. Jangan tidur di lantai .. Lantai kan dingin .. ayo bangun dan keluarkan ide mesummu seperti biasa .." ujar Haruhi mengalihkan pandang ke arah Laito. Haruhi bangkit dan berjalan ke arah Subaru.

"Subaru .. bangun dan ajak aku berlatih lagi ... tapi kita harus mengobati tanganmu dulu supaya bisa berlatih .." ujarnya sambil memegangi pergelangan tangan Subaru yang terpelintir.

"Shuu ... Kau berjanji akan memainkan biolamu untukku .. Bangun dan mainkan lah, pasti terdengar sangat bagus .. Jangan malas dan cepat bangun .." ucap Haruhi sambil melirik ke arah Shuu. Air matanya kembali mengalir deras. Ia mengalihkan pandang kembali ke arah Subaru lalu mengusap surai putihnya.

"Reiji ... Harusnya kau menghukum saudara-saudaramu ini .. Mereka jahat padaku .. Mereka tidak menepati janji .. Mereka bahkan tidak berusaha mencariku ketika aku di mansion Mukami ... Ne, Reiji .. Bangun dan marahi saudara-saudaramu ini .." ucap Haruhi agak keras sambil melihat ke arah Reiji dengan tatapan tajam yang tentu saja tidak di respon.

"Ne .. KALIAN SEMUA JAWAB AKUU!!" teriaknya menggema di pelosok mansion. Ia kembali menangis di atas dada bidang Subaru.

"Onna .."

Tiba-tiba sebuah suara lelaki yang sangat baritone menggema terdengar di telinga Haruhi. Ia mendongak dan mencari siapa yang berbicara. Namun, tida ada siapapun. Haruhi pun bangkit dan meningkatkan kewaspadaannya.

"Mitsuketa .."

Lalu, sebuah suara baritone semi cempreng yang berbeda dari suara yang sebelumnya terdengar di telinga kanannya. Disusul dengan pukulan yang lumayan keras di tengkuk Haruhi dan membuatnya pingsan.

My Life Is Full With Absurd VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang