Gerendel hujan menulis debat
peraba mengundang hambat
secangkir nota tanpa alamat
dekapan sua tiba terlambatKenangan menyundul bahuku
mencicil larik necis dalam buku
perihal reaktan harkat menggebu
tentang saku-saku arah penuh debuSeharusnya di sana tersimpan
berbagai impian dan kutipan
harum menanyakan kapan
tetapi loyal malah umpanTurus cinta justru selainnya
asing dalam tuding penanya
barangkali lena di antaranya
entah siapa, entah apa tanyaIbarat melabuh filantropi
melahap pengabadian api
ciumi laman era sarat mimpi
berdua, aku dan setandan kopi*
Pergi adalah kancing kemeja
punyaku yang berbau senja
sengit dan frigid silih kerja
menuang kastel raharjaAndai Tuan Putri ialah dirimu
maka sukarela aku bertamu
walau fajar menguar semu
daripada sepenjuru temuUjarmu semua mulai kembali
tetapi benakmu menuai medali
yang vakum akan lembar khayali
yang pejal akan sesal mengendaliCinta adalah verba antagonistis
mulanya aku dan dirimu skeptis
kemudian musim ingin merintis
lalu kalislah toksin oportunistisNamun, Valentine datang terlambat
menyasap potret semi di kop surat
dirimu yang renta meraup kodrat
terhadapku dan lusinan isyarat[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Puspawarna
Poetry[Antologi Puisi] Warna-warni kehidupan membuat kita menyadari satu hal, kita tak pernah sadar apa makna sebenarnya dari warna-warni kehidupan itu sendiri. ===== Didominasi puisi/sajak berima. Daftar puisi disusun alfabetis. © Iko_Nimbuss Ilustrasi s...