Valentine Datang Terlambat

286 16 2
                                    

Gerendel hujan menulis debat
peraba mengundang hambat
secangkir nota tanpa alamat
dekapan sua tiba terlambat

Kenangan menyundul bahuku
mencicil larik necis dalam buku
perihal reaktan harkat menggebu
tentang saku-saku arah penuh debu

Seharusnya di sana tersimpan
berbagai impian dan kutipan
harum menanyakan kapan
tetapi loyal malah umpan

Turus cinta justru selainnya
asing dalam tuding penanya
barangkali lena di antaranya
entah siapa, entah apa tanya

Ibarat melabuh filantropi
melahap pengabadian api
ciumi laman era sarat mimpi
berdua, aku dan setandan kopi

*

Pergi adalah kancing kemeja
punyaku yang berbau senja
sengit dan frigid silih kerja
menuang kastel raharja

Andai Tuan Putri ialah dirimu
maka sukarela aku bertamu
walau fajar menguar semu
daripada sepenjuru temu

Ujarmu semua mulai kembali
tetapi benakmu menuai medali
yang vakum akan lembar khayali
yang pejal akan sesal mengendali

Cinta adalah verba antagonistis
mulanya aku dan dirimu skeptis
kemudian musim ingin merintis
lalu kalislah toksin oportunistis

Namun, Valentine datang terlambat
menyasap potret semi di kop surat
dirimu yang renta meraup kodrat
terhadapku dan lusinan isyarat

[]

PuspawarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang