Kematian Jari Telunjuk

310 17 0
                                    

Orang-orang berebut sobekan-sobekan wajahmu
Bibir rimbun mereka larat memungut peparumu
Lanjam angin terakota turut melucut darahmu
Jarum panjang di pojok kamarmu membeku

Segera saja layar tiran tonil mewartakanmu
Gerimis berkuku api menjelma sepatu tetamu
Senyummu berdebu bagai eliksir gagal diramu
Siapapun tak tahu di sana lidahmu menerungku

Parau utopia meletup seiring kematian jari telunjukmu
Mantel berbulumu kini dikuyupkan lantai ruang tamu
Tutup bolpoinmu entah tuli pada almari berselemu
Nada-nada snob telah mengalah kena capit paku

Orang-orang terus menghirup sobekan rupamu
Mencetaki segara peluhnya melalui sofa emasmu
Mereka gadai arloji dengan udara via mumi dasimu
Damas sudah apa-apa yang tungkaimu ingin pangku

Sejuta kubus bintang dilarung seribu ajudanmu
Saksama mereka mengorbitmu hampir kemu
Dingin, putih, dan dedaunan menciummu
Klakson tanda epilog gelumat lalu laku

Enggan benar beranjangsana mahkotamu
Sekarang atau kelak kontemplasi jadi rivalmu
Bumi bisu, langit sangit, atom-atommu kian jemu
Orang-orang melupakan kembang tabur dalam saku

[]

PuspawarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang