Layang-Layang Emas yang Kandas

244 25 3
                                    

"Aku ingin jadi aktor!
Aku ingin jadi orator!
Aku ingin jadi drumer!
Aku ingin jadi dokter!"

Tidakkah kalian tersenyum mendengar mereka berseru lantang mengujar demikian?
Tidakkah kita kagum melihat jemari mereka terkepal erat dengan bura rona antusiasme?
Sudahkah engkau merangkum ribuan damba yang selama ini teguh mereka palarkan kepadamu?
Sudahkah aku menghukum diri atas jutaan rintih, tangis, dan kehilangan yang teramat lekat mereka bebat?

Tiada kalian hentikan jerkah
Pun lantas buas kita serakah
Justru engkaulah sang rubah
Sedang akulah yang bedebah

Bestari palsu
Afeksi palsu
Prospek palsu
Vaksin palsu
Semuanya palsu!

Tidak kurang dari tujuh belas persen anak Indonesia dinyatakan kurang gizi
Dua setengah juta anak Indonesia usia produktif tiada bisa mengenyam sekolah
Empat puluh empat koma tiga juta anak Indonesia telah dikenyangkan kemiskinan
Tiga ratus dua puluh satu ribu tujuh ratus lima puluh dua kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Indonesia tercatat setahun silam
Masihkah tersisa nurani dari kalian, kita, engkau, dan aku untuk sekadar hafal atau setidaknya tahu barisan angka memprihatinkan di atas?

Pedulikan mereka....
Rasakan mereka....
Akuilah mereka....
Cintailah mereka....

Mereka adalah layang-layang emas yang sedianya kalian hadiahi kepada bumantara bangsa
Sebentuk arku peradaban yang kita ikat dengan segulung benang kemanusiaan berselesa asa
Engkau bawa ke tanah lapang nan cerah, kemudian kau ulurkan pada angin abidin pelan-pelan
Sampai langit stagnan mendekapnya, dan aku memandanginya tangguh pada mandala kehidupan

Kalian, kita, engkau, dan aku
pernah menjadi cermin bagi mereka
Kalian, kita, engkau, dan aku
pernahkah bercermin dari mereka?

[]

====================

Ditulis pada 23 Juli 2016. Spesial peringatan Hari Anak Nasional, yang pada tahun ini mengambil tema "Akhiri Kekerasan pada Anak".

#HariAnakNasional2016

#StopPenindasan

PuspawarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang