Close Req//[01] SVT (Random Imagine) ~slow update~

33. Seungcheol

Yang penasaran sama permintaan ketiga dari Wonu di part 21 nih akhir cerita dari Wonu as sibling... 😂😂
parkminri_15

.

.

Happy Reading🔫

.

.

.

"Gimana? Sudah ketemu bukunya?" itu suara Kak Seungcheol dan Aku mengangguk.

"Kalau Kak Seungcheol sendiri gimana?" Dia mengangkat tangan dengan buku digenggamannya, yang artinya sudah menemukan.

"Kalau begitu, Kita langsung saja ke kasir." Kak Seungcheol berjalan ke arah kasir, diikuti Aku yang berjalan di belakangnya.

Ya, memangnya siapa Aku yang harus berjalan di sampingnya? Pacar, bukan. Gebetan, juga bukan. Apa lagi bagian dari keluarganya, mana mungkin. Aku hanya adik dari teman baiknya yaitu Wonwoo sialan. Bukan bermaksud jadi Adek durhaka, tetapi memang kelakuannya (masih ingat dipermainan menyebutkan nama orang dengan awalan huruf yang muncul dari penghitungan jari? Nah, dari itu Kakakku Wonwoo memanfaatkanku dengan tiga permintaannya yang berkelanjutan) yang bikin kesel.

Hari ini, Aku melaksanakan permintaan Kak Wonwoo yang pertama, mengajak Kak Seungcheol untuk menemaniku ke toko buku. Sialnya, hari ini juga Aku harus melaksanakan permintaan Kak Wonwoo yang terakhir (jangan tanya dulu itu apa). Permintaan kedua? Itu sudah Aku laksanakan saat makan malam dengan Kak Wonwoo.

"Terimakasih, semoga hari Anda menyenangkan." ah, suara dari seorang penjaga kasir telah menyadarkanku. Itu berarti giliran kami berdua sekarang.

Aku meletakkan bukuku dan Kak Seungcheol juga meletakkan bukunya. Aku memperhatikan gerak-gerik penjaga kasir. Mengecek barcode dari buku kami dan menghitung harganya, yang tertera dengan angka sebesar 117.000,00. Buru-buru Aku mengeluarkan dompet dari dalam tas.

"Biar Aku saja (Y/n), yang bayar." Kak Seungcheol mengeluarkan sebuah kartu dari dompetnya dan memberikannya kepada kasir. Aku pun memasukkan kembali dompetku.

"Ini barang Anda dan terimakasih. Semoga hari Anda menyenangkan."

"Iya, terimakasih kembali," kujawab begitu. Kak Seungcheol terkekeh.

"Kenapa? Ada yang aneh?" Aku melihat Kak Seungcheol masih senyum sendiri.

"Nggak, nggak kenapa-kenapa. Lucu dan gemesin aja."

"Oh," jawabku tanpa mengetahui secara pasti apa maksudnya.

"Hahahahh." Aku tidak tahu apa yang Kak Seungcheol tertawakan. Yang Aku tahu, Aku harus mengembalikan uang kepadanya senilai buku yang tadi ku beli.

"Oh ya Kak, ini uangku." Aku membuka dompetku dan mengeluarkan kertas dengan nilai lima puluh ribu juga sepuluh ribu.

"Tidak perlu, Aku memang berniat membelikannya untukmu."