66. Joshua

2K 177 11
                                    

Setiap hari kamu berdoa, meminta sesuatu yang berbeda disetiap kegiatan yang kamu lakukan, berharap tidak ada kebosanan. Sesuatu yang berbeda ketika kamu melakukan hal yang sama setiap hari. Dan doa mu terkabulkan.

Berangkat kerja tepat pukul 6 pagi dan pulang sampai rumah tepat pukul 6 sore, hal yang membuatmu bosan, terlebih lagi tidak ada kejadian apa pun yang menyita perhatianmu. Namun, akhir-akhir ini, sepertinya kebosanan enggan bersama denganmu. Itu karena setiap pagi, ada saja kejadian yang menyita perhatianmu. Entah hal yang membuatmu bahagia atau sesuatu yang membuat mood mu semakin buruk.

Pernah suatu ketika kamu sangat bahagia, bahkan kamu mengapresiasikan terhadap pakaian kerjamu yang tampak cerah. Tetapi, sedetik kemudian kebahagianmu luntur karena rintik hujan yang semakin deras di pagi hari. Kamu yang dari awal pergi ke kantor menggunakan angkutan umum berakhir basah kuyup sampai kantor. Kalau saja kekasihmu tidak memberikan kejutan, mungkin sampai malam pun wajahmu terus tertekuk.

Kamu terkejut ketika menyalakan lampu rumah, suara yang kamu ridukan tiba-tiba muncul dari arah belakangmu. Sebuah tangan kekar memeluk pinggangmu, dan kepalanya ia senderkan pada bahu kirimu. "Joshua, kamu kok ada di sini? Bukannya kamu ada proyek dengan temanmu di luar kota?" tanyamu kemudian melepaskan pelukannya dan menghadap padanya.

"Sudah selesai, tinggal finishing. Lagi pula aku ke sini itu kangen sama kamu, tetapi kok kayaknya kamu gak kangen gitu sama aku," jelas Joshua dengan wajahnya yang sedikit sedih.

"Siapa bilang? Aku juga kangen kamu kok Joshua, kangen banget malah." Kamu mencubit hidungnya. "Aku cuma gak mau sampai mengganggu pekerjaanmu. Kita kan bisa video call," katamu kemudian setelah melepas cubitan dihidungnya.

Memang tidak setiap hari kamu dan Joshua melakukan video call. Namun, kegiatan ini cukup membuat mood mu kembali membaik. Apa lagi, detik-detik mau tidur. Joshua sangat peka akan hal ini. Dia akan mengakhiri percakapan kalian lebih dulu, karena kamu pasti tidak mungkin. Bonus ketika kamu menolak, Joshua akan menyanyikan sebuah lagu sebelum kamu tidur.

Satu cerita, kisah, pengalaman yang tidak bisa kamu lupa. Seekor anjing yang membuatmu ketakutan. Pada awalnya kamu biasa saja saat melihat makhluk berbulu dan menggemaskan ini di dekat kantor. Tetapi, keberadaannya yang terus kamu lihat setiap hari pada tempat, posisi, dan pandangan yang sama membuatmu lama-lama takut.

Suatu ketika, ketakutanmu bertambah besar kala saat pulang kerja, kamu merasa ada yang mengikuti. Apa lagi ketika kamu turun dari bis, kamu melihat seekor anjing yang sedang menunggu di halte, anjing yang sama seperti di tempat kerjamu. Kamu juga baru sadar, bahwa anjing yang selama ini kamu lihat di depan gedung perkantoran tempat kamu kerja dan di halte sekarang adalah anjing liar. Tidak ada tanda pengenal seperti kalung yang berada pada leher anjing tersebut.

Kamu pun berjalan kaki, tetapi kali ini dengan tempo yang cepat untuk memperkecil jarak ke rumahmu. Saat kamu menengok ke belakang untuk memastikan sesuatu, ternyata sesuatu itu adalah anjing yang tadi berada di halte ikut berjalan. Segala kemungkinan terburuk kamu tepis. Namun, kembali menggerayangi pikiranmu ketika kamu sampai di rumah. Kamu melihat seekor anjing sedang menunggu di depan pintu rumahmu. Kalau memang benar, anjing liar tersebut berarti sengaja mengikutimu dari kantor sampai rumah.

Ketakutanmu semakin lama membesar, apa lagi hari sudah malam dan kamu sendirian di rumah. Akhirnya kamu memutuskan untuk menghubungi seseorang. Dan orang itu adalah Joshua.

"Ha-halo Joshua, kamu lagi ada di mana?" tanyamu dengan suara bergetar setelah beberapa menit panggilanmu akhirnya terhubung.

"Ada apa? Kenapa suaramu bergetar (Y/n)? Aku lagi dalam perjalanan pulang ke rumah."

"Josh, bisakah kamu mampir ke sini? Aku benar-benar takut," lirihmu.

"Tenang, kamu harus tenang (Y/n). Aku akan ke rumahmu sekarang. Kunci segala jendela atau pun pintu, kalau perlu kamu lebih baik berada di kamar dan kunci pintu kamarmu. Aku akan segera datang," ucap Joshua sebelum akhirnya sambungan telepon terputus.

Setelah berakhirnya percakapan di telepon, kamu langsung menuju ke kamar dan mengunci pintu kamarmu. Menunggu Joshua datang. Dan tanpa sadar kamu tertidur.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara ketukan pintu kamarmu. Dan suara seseorang yang sedang memanggil namamu. "(Y/n), apa kamu ada di dalam? Ini aku Joshua, jawablah." dengan semangat kamu membuka pintu kamarmu yang kamu kunci, dan kamu langsung berhambur ke pelukan Joshua.

"Apa yang sedang terjadi?" tanya Joshua sambil menuntunmu ke ruang makan. Kamu dan Joshua pun duduk di sana.

"Waktu aku pulang kerja, aku merasa ada yang mengikutiku. Dan, anjing. Josh, apa kamu tidak melihat atau bertemu dengan anjing liar yang ada di depan pintu rumahku?" tanyamu sambil menggenggam erat tangan Joshua.

"Tidak. Saat aku sampai di sini, tidak ada siapa pun yang berada di depan rumahmu, anjing yang kamu maksud pun tidak ada. Mungkin kamu sedang kelelahan, lebih baik kita makan sekarang. Kamu belum makan malam kan? Biar aku yang masak."

Kedatangan Joshua membuat hatimu sedikit tenang, apa lagi dia akan menginap di rumahmu. Hanya saja, ketakutanmu kembali muncul ketika mendapati mimpi buruk. Joshua yang tidur di ruang tengah, segera menghampirimu karena mendengar teriakanmu dari dalam kamar. Ia pun berusaha menyadarkanmu. Ketika kamu tersadar, kamu langsung menangis dipelukan Joshua yang duduk di kasurmu.

 Ketika kamu tersadar, kamu langsung menangis dipelukan Joshua yang duduk di kasurmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah, itu hanya mimpi," kata Joshua menenangkanmu dengan mengusap kepalamu.

"Aku takut Josh, ada seseorang yang ingin mencelakai dirimu. Dan, anjing liar itu, berdiri di samping tubuhmu yang penuh dengan lumuran darah," jelasmu semakin terisak.

"Aku di sini (Y/n), aku baik-baik saja. Lebih baik kamu kembali tidur."

"Temani aku di sini sampai aku tertidur Josh?" pintamu, Joshua mengangguk. Ia membantumu kembali berbaring di kasur dan menyelimutimu. Joshua duduk di samping kamu tidur. Tangan kirinya kamu genggam dan tangan kanannya tidak berhenti mengusap kepalamu.

"Tidurlah, aku akan menjagamu di sini," kata Joshua kemudian mencium keningmu.















Kok malah jadinya horror dan sejenisnya gini sih??
😅😂😂
(170922)

Close Req//[01] SVT (Random Imagine) ~slow update~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang