Usia kehamilan Seulgi sudah memasuki umur 6 bulan. Pipinya semakin tembam dan badannya juga semakin berisi. Tapi bagi Jimin, Seulgi adalah ibu hamil yang seksi.
Hari ini ia akan mengantarkan Seulgi ke rumah sakit untuk check up sekaligus mengetahui jenis kelamin janinnya."Sayang sudah selesai belum?" teriak Jimin sambil melirik jam tangannya
Sudah lebih dari 30 menit Seulgi belum keluar dari kamarnya.
"Sudah" balas Seulgi
Ia hanya memakai atasan kemeja putih dan rok yang tidak terlalu ketat sambil menyampirkan tas coklat di lengannya.
"Cantik" kata Jimin mencubit pipi Seulgi
"Sapa dulu dong"
"Jadi pengen" goda Jimin
Seulgi memutar malas kedua bola matanya mendengar apa yang di katakan suaminya itu.
"Tadi malam kan sudah" protes Seulgi
"Cuma cium boleh kan?" Jimin memasang wajah memelas
"Boleh" jawab Seulgi sambil menampakkan senyumnya
Dengan lembut Jimin melumat bibir Seulgi, tangan kanannya berada di tengkuk Seulgi sedangkan tangan satunya berada di punggung istrinya itu.
Jimin tanpa sadar memperdalam ciumannya membuat Seulgi mendorong dada Jimin untuk menyadarkan suaminya itu."Yah Seul" protes Jimin
"Kau selalu meminta lebih kalau tidak dihentikan"
"Habis kalo sama kamu aku jadi hilang kendali" goda Jimin
Seulgi mencubit lengan Jimin setelah itu menggandengnya.
***
Saat ini mereka duduk di depan meja kerja dokter kandungan rekomendasi dari ibu Jimin.
Dokter itu sedang sibuk menjelaskan sesuatu dengan raut muka serius."Karena usia kehamilannya sudah 6 bulan usahakan jangan terlalu mengerjakan aktivitas yang terlalu berat. Janinnya terlihat sehat-sehat saja berkat asupan makan istri anda yang terjaga"
"Laki apa perempuan ya dok?" tanya Jimin penasaran
"Sepertinya kalian akan diberikan bayi laki-laki"
Sontak Jimin berteriak kegirangan sambil mengecup kening Seulgi.
Istrinya itu cuma berdecak heran melihat tingkah Jimin.
Seulgi menyelesaikan check up nya lebih cepat dari jadwal yang sudah diperkirakan."Mau kemana lagi? Aku antar nih nyonya" Jimin merangkul pundak istrinya
"Aku kangen sama ibumu, kerumahmu ya?" pinta Seulgi
"Hmmm oke kalo gitu"
Dari rumah sakit menuju rumah ibu Jimin tidak terlalu lama, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Seulgi memencet bel rumah dan keluar seorang wanita paruh baya yang wajahnya mirip sekali dengan suaminya."Ibu" pekik Seulgi riang
Seulgi memeluk ibu Jimin.
"Kenapa tidak bilang kalau mau kesini?" tanya ibu Jimin
"Tiba-tiba ingin saja" jawab Seulgi sambil tersenyum
Ibu Jimin merangkul Seulgi dan membawanya masuk tidak memperhatikan Jimin sama sekali yang dari tadi menatap ibunya dengan kesal karena setiap kali ibunya bertemu dengan Seulgi pasti ia dilupakan.
Tapi Jimin memakluminya, mengingat Seulgi sudah ditinggal kedua orangtuanya sejak kecil membuatnya kurang merasakan kasih sayang.
Jimin menghampiri Seulgi dan duduk disebelahnya.