Seulgi duduk di depan Jimin yang sedang menatap layar komputer. Tetangganya yang bekerja sebagai polisi di distrik Seoul itu menatap Seulgi dengan malas.
"Kali ini apa lagi perbuatannya?" tanya Taehyung teman Jimin
"Aku tidak salah. Beneran tadi aku liat ada buronan yang fotonya kamu pasang di brosur 2 hari lalu" sahut Seulgi
"Kang Seulgi, sudah 10 kali kamu keluar masuk kantor polisi dalam sebulan. Kalau bukan tetanggaku sudah kuhabisi kau" gerutu Jimin
Seulgi tersenyum melihatnya. Tujuannya keluar masuk kantor polisi karena ia cuma ingin bertemu Jimin. Tapi laki-laki itu bahkan tak pernah menggubrisnya.
Seulgi menatap wajah tampan Jimin. Garis wajah yang tegas, bibir tebal, rambut warna coklatnya, dan tatapan mata yang tajam sukses membuatnya terpesona.
"Oiya aku membawakanmu bekal omong-omong" Kata Seulgi, ia mengambil kotak makanan yang tergeletak di sampingnya
"Tidak usah" balas Jimin
"Aku sudah berusaha membuatnya, setidaknya terima saja"
Wajah kecewa Seulgi membuat Jimin tak enak hati, akhirnya ia menerima bekal buatan Seulgi. Ia tau dari awal Seulgi hanya bermain-main dengannya jadi dia tidak tertarik dengan gadis itu. Padahal sebenarnya Seulgi menyukai Jimin dengan tulus.
"Pulang lah, sudah ku urus semuanya. Jika kau membuat onar lagi kupastikan kau tinggal di sel penjara"
"Terakhir kali kita bertemu kau selalu bilang begitu tapi aku tidak pernah masuk penjara" ejek Seulgi
"Jadi kau mau masuk penjara?" tanya Jimin
"Asal ada kamu aku mau" jawab Seulgi
Jimin mengibaskan tangannya menyuruh Seulgi pergi karena ia sedang sibuk.
Akhirnya dengan terpaksa Seulgi keluar dari kantor polisi dengan perasaan kecewa karena tidak bisa makan bareng Jimin tapi setidaknya laki-laki itu menerima bekal yang dia buat.
"Jim dia suka banget ya sama kamu?" tanya Taehyung
Jimin menatap kotak makanan yang diberikan Seulgi dan membukanya. Cukup membuat Jimin menelan ludahnya.
"Entah" jawab Jimin cuek
"Perempuan secantik dia jangan di sia-siakan nanti kalau ada yang suka baru tau rasa"
"Aku hanya-" Jimin melirik kearah Taehyung "Ah sudah lupakan"
Jimin memakan bekal buatan Seulgi. Satu kata yang ada di kepalanya. Enak.
***
Jimin berpatroli di daerah dekat dengan toko tempat Seulgi bekerja. Gadis itu membuka toko bunga sendiri yang cukup laris. Jimin keluar dari mobil patrolinya dan berjalan menghampiri toko bunga Seulgi untuk mengembalikan kotak makanan yang sudah ia bersihkan tadi.
"Ahaha kau bercanda ya" dari dalam toko terdengar suara khas Seulgi yang sedang tertawa
Jimin melihat seorang laki-laki berpostur tinggi dengan rambut sedikit ikal sedang bercanda dengan Seulgi.
Mereka tampak akrab batin Jimin.
Entah mengapa melihat Seulgi yang akrab dengan lelaki lain membuat hatinya tidak tenang. Tapi ia berusaha mengabaikannya.
"Maaf mengganggu Kang Seulgi" kata Jimin
Seulgi menoleh kaget melihat Jimin ada di depan pintu tokonya.
"Ah ada apa? Tumben sekali" balas Seulgi
