Setelah sekian lama tidak merasakan bagaimana rasanya liburan karena Jimin terlalu sibuk, akhirnya hari ini laki-laki itu mengajak Seulgi liburan di Busan. Kampung halamannya.
"Maaf ya baru bisa ngajak liburan sekarang" Jimin mengecup telapak tangan Seulgi lalu menggenggamnya
"Iya aku tau kamu lagi sibuk kok" balas Seulgi
Seulgi menyenderkan kepalanya di bahu Jimin. Kereta yang mereka berdua tumpangi baru akan tiba di Busan malam hari.
Awalnya Jimin menyarankan untuk naik mobil saja tapi Seulgi menolak dengan alasan Jimin pasti akan lelah jika mengemudi dari Seoul."Nanti nginep dirumah orangtua kamu aja ya Jim" kata Seulgi
"Gak di hotel aja?"
Seulgi menggelengkan kepalanya. Sudah lama ia tidak bertemu dengan ibu Jimin, jadi diputuskannya untuk mengunjunginya. Jimin cuma mengangguk mengiyakan kemauan Seulgi.
Sepanjang perjalanan, Jimin selalu meciumi telapak tangan Seulgi kalau tidak ia bakal mencubit pipi istrinya itu. Seulgi takut tingkah Jimin yang aneh ini mengganggu penumpang lainnya sehingga ia menjitak dahi laki-laki itu.
"Ngapain sih" protes Seulgi
Jimin cuma menanggapinya dengan tertawa.
Setelah lebih dari lima jam ada di kereta, mereka akhirnya turun di stasiun dekat rumah orangtua Jimin.Dari jauh Jimin dapat melihat kedua orangtuanya yang sedang melambaikan tangan agar anak mereka dapat melihatnya.
"Aku kan bisa naik taxi eomma" kata Jimin
"Eomma ingin cepat-cepat bertemu Seulgi, sudah lama gak ketemu"
Seulgi tersenyum dan memeluk ibu Jimin lalu menggandengnya.
"Yah cuma Seulgi saja yang dicariin" Jimin mendecak kesal padahal ia juga kangen dengan ibunya
"Pasti kau susah mengurus anak ini. Lihat sifat cemburunya itu, bagaimana jika sudah punya anak nanti" balas ibu Jimin
"Sudah jelas ia akan cemburu dengan anaknya" kata Seulgi
Ibu dan ayah Jimin mengangguk setuju dengan pemikiran menantu mereka.
"Kau tidak akan selamat malam ini Park Seulgi" bisik Jimin pelan sambil meremas bokong Seulgi membuat wanita itu merutuki perkataannya tadi
Rumah orangtua Jimin dari stasiun hanya membutuhkan waktu 10 menit saja.
Jimin menuntun Seulgi ke kamar tidur lamanya di dekat halaman belakang rumah. Keadaannya masih sama. Banyak action figures yang dipajang di rak, foto masa kecil Jimin yang masih imut tidak seperti sekarang dan yang membuat Seulgi kaget, suaminya itu masih menyimpan foto lama mereka saat masih pacaran.Jimin memeluk Seulgi dari belakang saat istrinya itu tengah melihat foto lama mereka.
"Kau cantik" kata Jimin
"Memangkan" balas Seulgi
Jimin terkekeh. Bibirnya lalu mengecup leher Seulgi membuat istrinya sedikit mendesah.
"Jim.."
"Bukannya tadi aku bilang kamu gak bakal selamat ya malem ini"
"Tap-"
Jimin membalikkan badan Seulgi. Dilumatnya bibir ranum Seulgi. Tangannya tak tinggal diam, ia sesekali meremas bokong istrinya dan membuka kaitan bra yang dipakai Seulgi.
"Jimin Seulgi makan dulu" teriak ibu Jimin
Suara ibunya yang mengganggu membuat Jimin menghentikan aksinya. Padahal baru saja ia akan menikmati tubuh indah Seulgi.
Seulgi yang melihat wajah cemberut suaminya terkikik lalu mengecup lembut bibirnya."Yuk makan dulu" ajak Seulgi
Jimin hanya diam saja sambil menatap Seulgi yang sedang membenarkan kaitan bra nya.
"Besok kita lanjutin yang tadi"
Kata-kata Seulgi sukses membuat Jimin bangkit dari tempatnya. Sambil tersenyum ia menggenggam tangan Seulgi keluar.
"Dasar mesum"
***
Hari ini Jimin membawa Seulgi ke pantai karena cuacanya tidak terlalu panas jadi pas untuk bermain-main disana.
Laki-laki itu hanya memakai atasan kaos putih dan celana pendek berwarna senada dilengkapi kacamata hitamnya. Matanya membulat saat melihat Seulgi melepas jaket dan celana trainingnya.
Istrinya itu memakai bikini berwarna orange pastel yang memperlihatkan lekukan tubuhnya dan pastinya belahan dadanya juga.Jimin mendekat dan memasangkan kembali jaket Seulgi.
"Kenapa sih"
"Nanti banyak yang ngeliatin kamu. Aku gak suka"
Seulgi mendengus kesal tapi ia tau suaminya itu berusaha melindunginya dari tatapan lelaki hidung belang yang ada di pantai.
"Sayang kesana yuk" Seulgi menunjuk tepian pantai yang terkena semburan ombak
Jimin tersenyum kecil melihat tingkah Seulgi. Ia berlari menyusul istrinya yang sudah lebih dulu disana.
"Hei hati-hati Seul" teriak Jimin saat Seulgi hampir saja terseret ombak
Jimin mengaitkan tangannya di pinggang Seulgi, menopang tubuh istrinya agar tidak jatuh. Setelah itu bibirnya mulai mengomel karena tingkah Seulgi yang selalu ceroboh.
Jimin merebahkan tubuhnya disebelah Seulgi yang kecapekan karena bermain air. Mereka sedang menunggu sunset di tepi pantai Haeundae. Angin semilir yang sejuk membuat Seulgi sedikit mengantuk.
"Pantainya bagus juga ya" sahut Seulgi
"Tentu saja. Busan" balas Jimin sedikit sombong
"Jim.."
"Hmm?"
"Kalau nanti kita sudah punya anak, bawa liburan kesini ya"
Jimin dapat melihat rona merah di pipi Seulgi. Tanpa sadar ia mengecup bibir istrinya itu karena gemas.
"Boleh. Tapi kita harus cepat-cepat punya anak, jadi nanti malam kau siap kan?" Jimin tersenyum nakal
"Ehh gimana ya"
"Ingat janjimu kemarin sayang"
"Iya tapi itu kan dirumah orangtuamu, nanti kalau mengganggu gimana?"
Jimin memeluk Seulgi dan mengusap surai panjang milik istrinya.
"Mangkanya kita nanti mainnya pelan-pelan tapi rasanya bagai di surga. Lagian kamar orangtuaku ada di lantai 2 dan malam ini mereka akan pergi menginap dirumah bibiku"
Seulgi mendadak panik mendengar informasi dari Jimin. Tapi mau bagaimana lagi dia juga pasti menuruti permintaan Jimin karena ia juga menikmatinya.
"Yayaya oke" kata Seulgi setuju
Jimin melumat bibir Seulgi sebelum mereka kembali ke rumah karena ada pekerjaan yang lebih penting dari pada melihat sunset di pinggir pantai.
______________________________________
Hi😂
Lama gak update nih, ada yg kangen gak wkwk
Dah sekian aja 😂 bye..Makasih yg udah voment 💕
Jangan lupa tetep voment ya itung" buat penyemangat 😂😂
![](https://img.wattpad.com/cover/103168280-288-k130920.jpg)