Jimin menggerutu didalam kantornya saat melihat tumpukkan lembaran kertas-kertas kontrak yang harus di ceknya.
Bajunya kusut, rambutnya berantakan, kantung mata juga bertambah. Pekerjaan menjelang libur natal memang membuatnya hampir gila.Padahal ia sudah merencanakan akan menghabiskan waktu dirumah bersama istrinya, Kang Seulgi. Meminum coklat panas, membuat kue kering, menonton film diruang tengah, menghangatkan diri didepan perapian sambil berpelukan satu sama lain. Atau ia bisa menggoyangkan ranjang dengan Seulgi berada dibawahnya, membuat wanita itu mendesah menikmati permainan mereka, melumat gundukan payudara kenyal yang disukainya.
Ugh. Membayangkannya saja membuat kepunyaan Jimin mengeras, lelaki itu juga sedikit menggeram dengan mata terpejam.Ternyata Tuhan tidak membiarkannya sendiri membusuk didalam kantornya. Buktinya istri tersayangnya sedang berdiri didepan pintu sambil tersenyum. Ingatkan Jimin untuk sering-sering berdoa.
"Apa yang kau lakukan disini honey?" Jimin menarik tubuh Seulgi dan memeluknya
Seulgi terkikik geli saat hidung Jimin menggesek lehernya.
"Tentu saja menjemput suamiku tersayang" balas Seulgi sambil menangkup kedua pipi Jimin
Seulgi membiarkan suaminya itu memerengkuh tubuhnya lebih lama. Ia tau Jimin pasti sangat kelelahan, akibat tugasnya sebagai pewaris tunggal perusahaan tuan Park.
"Jim, pulang yuk. Aku sudah buat ayam panggang kesukaanmu" kata Seulgi
Jimin mendongak tersenyum lalu mengecup lembut bibir Seulgi. Dirinya sangat beruntung memiliki istri yang benar-benar pengertian seperti Kang Seulgi.
"Pakai mantelmu" seru Seulgi karena Jimin selalu lupa membawa pulang mantelnya
"Terimakasih honey" Jimin mengecup pipi Seulgi sebagai tanda terimakasih
Sebelum keluar, Seulgi melingkarkan syal dengan corak tartan berwarna biru dan merah gelap pada leher Jimin.
"Diluar dingin, aku tidak mau kau sakit" kata Seulgi
Setelah itu ia mengambil kunci mobil dan memberitau Jimin jika ia yang akan menyetir agar suaminya itu bisa beristirahat. Awalnya Jimin menolak tapi Seulgi terus memaksa dan prediksi Seulgi benar. Jimin tertidur begitu ia merebahkan tubuhnya di jok mobil.
***
Jimin menggosok kedua tangannya didepan perapian sambil sesekali menyeruput coklat panas yang Seulgi buatkan untuknya.
Dari belakang, Seulgi merapatkan tubuhnya di punggung lebar Jimin.
"Kau berusaha menggodaku ya" kata Jimin saat merasakan Seulgi tidak memakai bra
Jimin membalikkan tubuhnya. Seulgi hanya memakai baju tidur tipis tanpa lengan sehingga ia dapat melihat belahan payudara Seulgi yang berisi.
"Aku kedinginan" bisik Seulgi
Jimin tau maksud istrinya itu.
"Aku akan menghangatkanmu honey bear" goda Jimin
Jimin memang selalu memanfaatkan apapun dengan baik. Ia bahkan tak membiarkan bibir istrinya diam saja.
Dilumatnya dengan sedikit kasar bibir ranum Seulgi sambil menelusupkan lidah miliknya.
"Aghhh" lenguhan berhasil lolos dari mulut Seulgi
Jimin mengemut lidah Seulgi, menggigitnya kecil membuat mereka berpeluh hebat.
Sambil memegangi pinggul telanjang Seulgi, ia menancapkan dalam miliknya di liang istrinya yang sudah basah. Digerakannya dengan kecepatan pelan untuk memberikan Seulgi kenikmatan.
"Eunghh..."
"You're so fucking good Kang" racau Jimin
Seulgi menggerakkan pinggulnya keatas dan kebawah semakin cepat demi mencari kenikmatan yang lebih. Sedangkan Jimin mulai melumat payudara kenyal Seulgi sambil meremasnya gemas.
Bagaimana payudara istrinya ini sangat berisi sampai membuatnya tak tahan.
"Ahhhhh Seul"
"Faster Jim... Ahhh"
Jimin menggenjot miliknya semakin cepat begitu mendengar permintaan istrinya. Suara kulit yang menyatu satu sama lain memenuhi kamar mereka.
Seulgi hanya bisa mendesah menikmati permainan Jimin.
"Aku mau keluar... Ahhhh... Jim" teriak Seulgi sambil menjambak rambut suaminya
"Ahhh..tunggu honey"
"Eunghh... Ahhh... Dikit lagihh"
"Keluarkan sama-sama honey.. Ahh"
"Ouhhh... Ahhhhh.."
Sodokan terakhir dari Jimin membuat Seulgi mengeluarkan pelepasannya yang pertama.
Seakan tak puas, Jimin mulai melumat bibir Seulgi sambil menggerakkan juniornya kembali. Memulai ronde panas mereka yang kedua.
"Ahhhh..."
"Mendesahlah honey"
"Jimin.. Ahhh... Eunghhh.."
"Yes.. Ahhh"
"Iya disitu... Genjot... Ahhh.."
"Hmphhh..."
Seulgi terus saja melenguh. Pesona Jimin saat bercinta memang susah untuk ditolak. Setidaknya, Jimin tidak kedinginan lagi untuk malam ini.
______________________________________
Hehehehehehehe....
Voment dong wkwk