Jimin pov.
Seulgi berjanji akan datang ke apartemenku karena kami akan pergi piknik untuk menikmati musim semi tahun ini.
Setelah aku mengantar pulang Seulgi tempo hari, aku langsung meminta izin pada kedua orangtunya untuk menikah dengan anak mereka.
Awalnya mereka terkejut dengan kedatanganku yang tiba-tiba tapi pada akhirnya mereka mengerti dan merestuinya.
Sebenarnya aku sudah mengetahui Seulgi sebelum kita bertemu di acara pertunangan Yoongi karena Wendy selalu menceritakan Seulgi sehingga membuatku penasaran.***
Aku membuka pintu apartemenku.
Seulgi berdiri sambil tersenyum. Dress diatas lutut yang polos berwarna biru pastel terlihat pas ditubuhnya. Ia mengikat rambut coklatnya yang panjang keatas. Parfume vanilla yang biasa ia kenakan tercium jelas."Pagi. Aku bawa bekal untuk piknik" kata Seulgi sambil menunjukkan keranjang yang dibawanya
"Cantik" gumamku
"Apa?" tanya Seulgi bingung
"Kamu cantik hari ini"
"Makasih"
Ia terkekeh malu mendengar pujian yang ku lontarkan. Tanpa sadar tubuhku maju mendekatinya, kudekatkan bibirku ke bibir tipisnya. Kukecup pelan dan itu membuatnya tersenyum.
Tapi itu tidak cukup bagiku, aku melumat ganas bibirnya. Cukup lama sampai membuat Seulgi kehabisan nafas.
Aku menutup pintu apartemenku dan berjalan menggandeng tangan gadisku."Tunggu" ia menahanku
"Kenapa?"
Tangannya bergerak keatas menuju bibirku, dia lalu mengusap ujung bibirku.
"Ada bekas lipstick, kamu ganas sih" katanya
"Tapi kamu suka kan" godaku
Mukanya memerah dan ia memukul dadaku pelan. Aku menggenggam tangannya menuju mobil.
"Seul aku sudah mempersiapkan semuanya untuk pernikahan kita" kataku sambil tetap menyetir
"Cepet banget. Kamu kan baru minta izin pada orangtuaku 2 minggu yang lalu terus aku baru ketemu orangtuamu 5 hari yang lalu" balas Seulgi
"Lebih cepat lebih baik sayang. Biar bisa cepat-cepat itu" aku menatapnya nakal
"Cepat apanya?"
"Kamu bener-bener gak tau apa emang sengaja?"
"Aku gak tau maksud kamu Jim"
"Biar bisa cepet-cepet malam pertama"
Dia terdiam mendengarnya tapi sedetik kemudian ia berteriak dan memukul lenganku.
"Dasar kau mesum"
Aku cuma tertawa.
Saat ini kami duduk dibawah pohon di taman kota Seoul. Seulgi mengeluarkan bekal yang ia bawa.
Harus kuakui dia jago masak.
Aku menyunggingkan senyum saat memakan kimbab buatannya."Gimana?" tanya Seulgi
"Enak banget Seul"
"Calon istri kan harus pinter masak" ia tertawa membuat pipi tembamnya terangkat
Rasanya ingin cepat-cepat kuhujani dengan cintaku saja. Aku merebahkan kepalaku di paha mulusnya. Ia mengusap rambutku pelan.
"Jim aku gak nyangka kita bakal menikah. Aku juga gak bisa bayangin kalau aku gak ketemu kamu malam itu"
"Kalo kita gak ketemu, aku yang bakal nyari kamu"
"Tapi kamu kan gak kenal aku"
"Aku tau semuanya. Aku tau kalau kamu dicampakkan tunanganmu, Im Jaebum"
Kulihat raut wajah Seulgi berubah. Ia terkejut.
"Kok bisa tau sih"
Aku menegakkan badanku kembali dan menatap mata indahnya.
"Sebelum aku pernah bertemu denganmu, Wendy selalu menceritakan segalanya tentangmu. Awalnya aku tidak begitu tertarik tapi saat Wendy bilang kalau kau bisa membuat seseorang jatuh cinta hanya dengan sekali tatap, aku mulai penasaran" Seulgi hanya diam
"Dan saat aku melihatmu malam itu, apa yang dikatakan Wendy benar. Aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama"
Aku mengguncang pelan tubuh Seulgi untuk memastikan dia baik-baik saja.
"Curang" gumam Seulgi
"Apanya?" tanyaku bingung
"Kamu sudah tau duluan tentangku bahkan sebelum bertemu sedangkan aku tidak tau apa-apa" protes Seulgi sambil membuat ekspresi sedih yang terlihat lucu dimataku
Aku mencubit pipinya.
"Aku belum tau semua kok" kataku
"Bohong"
"Aku gak bohong. Yang aku tau cuma bagian luarmu saja, bagian dalamnya belum tau"
Aku memasang senyum nakalku untuk menggodanya. Seulgi paling lucu jika di goda, wajahnya akan merah seperti kepiting rebus.
"Mulai deh" balasnya
Ia menggigit bibir bagian bawahnya. Kebiasaan Seulgi yang tanpa ia sadari dapat membuatku terangsang saat melihatnya. Terlihat konyol tapi dimataku Seulgi sangat seksi saat itu.
Aku menarik dan menciumnya, gadis itu tampak menikmatinya karena kedua tangannya sudah berada di leherku. Aku tau Seulgi paling tidak bisa menahan diri saat bibirku menyentuhnya.***
Aku mengantar Seulgi sampai ke depan pintu flatnya. Bukannya berbalik untuk pulang, aku malah masuk ke dalam flatnya membuat gadisku bingung.
"Seul aku nginep disini ya?" tanyaku sambil duduk di sofa panjangnya
Ia menatapku sejenak lalu tersenyum.
"Boleh" jawabnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Fin______________________________________
Akhirnya selesai juga yang vers. Jimin 😂😂 awalnya aku bingung mau nerusin apa enggak soalnya lagi buntu. Eh tiba-tiba muncul aja seketika jd di lanjut 😂
Menurut kalian lebih suka yang mana? Oh Boy atau Oh Girl?Jangan lupa voment yaa ^^
