Seulgi sibuk mengepak baju-baju Jimin dan juga dirinya dalam satu koper. Sedangkan suaminya itu tengah mempersiapkan alat-alat yang harus dibawa.
Rencananya mereka akan pergi ke Thailand untuk melakukan bulan madu yang sempat tertunda karena Seulgi sudah hamil Haneul duluan."Sayang, mama kamu gakpapa nih ngurusin Haneul 3 hari kedepan?" tanya Seulgi
"Mama mau kok, katanya juga udah kangen sama Haneul" jawab Jimin
Jimin memeluk istrinya yang tengah sibuk itu dari belakang. Walaupun sudah punya anak satu, tubuh Seulgi tetap langsing.
"Nanti kalo disana jangan lupa buat adik ya" bisik Jimin
Tangan Jimin bergerak kebawah, meremas bokong Seulgi. Sontak istrinya itu menginjak kaki Jimin membuatnya mengerang kesakitan.
Jimin lalu mencium pipi Seulgi sebelum ia keluar kamar untuk menghampiri Haneul."Haneul nanti kalo dirumah nenek jangan nakal ya. Daddy sama mommy cuma pergi 3 hari, kalau pulang nanti daddy bawain hadiah" kata Jimin sambil mengusap kepala Haneul
"Iyaa Haneul gak nakal kok"
Jimin menciumi pipi gembul anaknya itu membuat Haneul meggeliat karena geli.
"Kalo pulang pasti nanti perut mommy udah ada adiknya"
"Iya?" Tanya Haneul girang
"Iya janji"
Haneul mengaitkan jari kelingking mungilnya pada kelingking Jimin untuk memastikan ayahnya itu akan menepati janjinya.
Setelah satu setengah jam mengepak barang yang harus dibawa. Jimin dan Seulgi mengantar Haneul ke rumah ibu Jimin."Haneul mommy pergi dulu. Jangan nakal ya" Seulgi mengusap kepala Haneul dan menciumnya.
Sebenarnya ia tidak ingin meninggalkan anaknya itu tapi untunglah Haneul bisa mengerti dan tidak menangis.
"Pulang-pulang harus bawa cucu baru" tegas ibu Jimin
"Siap bu, pasti itu" balas Jimin
Seulgi tersipu malu sambil memukul pelan lengan kekar Jimin. Jimin memeluk tubuh kecil Haneul sebelum masuk ke mobil.
***
Jimin membangunkan Seulgi yang tengah tertidur lelap dibahunya. Memberitahukan pada istrinya itu jika mereka telah sampai di tempat tujuan. Phuket, Thailand.
"Seul sini jangan lama-lama" protes Jimin saat melihat istrinya itu jalan dengan kecepatan yang lambat
"Ah iya" balas Seulgi
Jimin menggenggam tangan Seulgi, menuntunnya menuju taksi. Butuh waktu kurang dari sepuluh menit mereka sampai di hotel yang sudah Jimin booking.
"Jim aku laper" rengek Seulgi saat mereka masuk ke kamar hotel
Jimin menaruh koper di sebelah ranjang lalu berbalik menuju istrinya. Dipegangnya pinggul Seulgi.
"Kamu mau makan aku?" tanya Jimin
"Apaansih. Aku mau makan yang lain selain kamu. Kamu gak enak"
"Yakin gak enak? Tapi kamu kok biasanya pingin nagih gitu sih"
Perkataan Jimin membuat Seulgi tersipu malu. Wajahnya sedikit memerah.
"Minggir aku mau mandi" Seulgi berusaha melepaskan diri dari suaminya yang mesum itu
"Mandi bareng" kata Jimin