Suara dengkuran Jimin ditambah sinar matahari yang mengenai wajahnya membuat Seulgi terbangun.
Tangan Jimin yang berada diatas perut buncit Seulgi membuatnya susah bergerak. Ditatapnya wajah suaminya itu, tangannya bergerak untuk memainkan rambut hitamnya lalu turun mencubit pipinya. Rasanya gemas sekali melihat suaminya yang sedang tidur.
Jimin yang merasa terusik membuka matanya."Morning sweetheart" Jimin mengecup bibir Seulgi
Jimin lalu bangkit dan mencium perut Seulgi.
"Morning jagoan daddy" katanya
Seulgi cuma tersenyum senang seperti anak kecil membuat Jimin tak tahan, apalagi saat ini istrinya itu cuma memakai setelan lingering sehingga memperlihatkan sedikit belahan dadanya.
Jimin menatapnya penuh nafsu dan Seulgi mengerti arti tatapan suaminya itu.Seulgi meraba perut Jimin yang penuh dengan otot lalu mengecup lehernya membuat Jimin mengerang.
"Pagi-pagi udah nakal ya" goda Jimin
"Lagi pengen" gumam Seulgi malu
Jimin langsung membaringkan tubuh istrinya dan melumat bibirnya, memberikan pijatan pada salah satu payudaranya.
"Ahhhh..." desah Seulgi
Saat ini ciuman Jimin berubah menjadi permainan lidah yang liar, membuat Seulgi semakin terbuai.
Tali lingering yang dipakai Seulgi berhasil Jimin turunkan, memperlihatkan dada putih mulus istrinya yang menambah hawa nafsunya.Di kecupnya leher istrinya sebelum turun ke daerah yang lebih membuatnya merasa menegang.
Dijilat dan dilumat, begitu seterusnya. Membuat Seulgi mendesah lebih keras dan menginginkan lebih."Tahan ya sayang" bisik Jimin
Seulgi menggigit bibir bawahnya saat Jimin hendak melakukan kegiatan yang lebih intim.
"Mommy" teriak Haneul dari luar
Jimin buru-buru pindah dari atas tubuh Seulgi dan memakai boxernya sedangkan istrinya itu tengah sibuk memakai lingeringnya kembali.
Saat Haneul masuk, semuanya normal.Jimin gemas dengan putranya yang selalu mengintrupsi sesi make out paginya bersama Seulgi.
Digendongnya tubuh kecil Haneul dan meciumi kedua pipinya."Ada apa Haneul mencari mommy?" tanya Jimin
"Haneul mau liat adik yang ada di perut mommy" jawabnya
Seulgi mengusap puncak kepala Haneul. Dua bulan setelah ia pulang dari bulan madu bersama Jimin, ia sudah mengandung lagi membuat Haneul dan Jimin senang bukan main.
"Sini" kata Seulgi sambil menarik lembut tangan Haneul
Haneul menempelkan telinganya di perut Seulgi sambil mengatakan hal-hal yang membuat Jimin dan Seulgi tertawa. Putra kecil mereka seakan mengajak bicara bayi yang ada di perut ibunya.
"Haneul harus sekolah hari ini" sela Jimin
"Haneul mau jagain mommy aja" rengek Haneul
Rengekan manja Haneul sama persis dengan Jimin.
"Nanti daddy yang jagain mommy"
"Bener ya? Daddy harus jagain mommy"
Ancaman dari putranya yang berusia lima tahun membuat Jimin terkekeh mendengarnya. Ia lalu mengangguk dan membawa Haneul pergi ke kamar mandi.
"Sifat protektifnya itu nurun dari kamu" teriak Seulgi lalu tersenyum
***
Setelah mengantar Haneul pergi ke sekolah, Jimin dan Seulgi pergi ke supermarket untuk belanja bulanan.
Seperti biasa, suaminya itu jarang pergi ke kantor karena lebih memilih untuk dirumah menemani Seulgi.Jimin mendorong trolley besar sedangkan Seulgi bergelayut manja di lengannya.
"Enaknya nanti malem makan apa ya Jim?" tanya Seulgi
"Makan kamu, lanjutin yang tadi pagi"
"Bisa diatur sayang"
Mereka berdua tertawa.
Seulgi mulai memasukkan beberapa barang dan bahan yang ia butuhkan.
Jimin menghentikan trolley nya saat melihat stand buah-buahan di depannya."Ingin mencobanya?" seorang wanita paruh baya menyodorkan nampan berisi buah anggur
Jimin mengucapkan terimakasih.
Digigitnya setengah lalu ia menyuapkan sisanya kedalam mulut Seulgi."Manis. Kita harus beli Jim" kata Seulgi
Bibi penjaga stand itu tersenyum dan memberikan Jimin sekantung penuh berisi buah anggur.
"Ini baik untuk ibu hamil. Istrimu sangat cantik, aku harap ia selalu diberi kesehatan"
"Ah terimakasih" balas Seulgi
Melihat Seulgi yang tersipu malu membuat Jimin semakin ingin menggodanya.
"Iya istriku ini cantik sekali, bikin nagih lagi" kata Jimin
Seulgi memukul lengan Jimin, untung tidak ada yang mendengarnya selain Seulgi.
***
Setelah makan malam dan menidurkan Haneul di kamarnya, Seulgi kembali ke kamar.
Dilihatnya Jimin yang tengah mengomel tidak jelas lewat telepon tapi langsung mematikannya saat melihat istrinya yang sudah di sebelahnya."Siapa?" tanya Seulgi
"Urusan perusahaan, biasa" jawab Jimin, tangannya memainkan rambut panjang Seulgi
"Mangkanya kamu sekali-kali masuk ke kantor, jangan dirumah terus" Seulgi menjitak kepala Jimin
"Nanti kalo kamu kenapa-napa gimana"
"Umurku udah 22 tahun Jim"
Suaminya itu selalu saja khawatir padahal ia bisa menjaga dirinya sendiri.
"Yaudah besok aku pergi ke kantor. Sekarang lanjutin yang tadi dulu ya"
Sejak kapan tangannya sudah menarik tali lingering Seulgi.
Memberi pijatan yang memabukkan dan mencium setiap inci tubuh Seulgi.Jimin yang sudah tidak tahan melepas semua pakaian Seulgi dan juga dirinya.
Membuat Seulgi mendesah keras dengan permainannya. Tubuh Seulgi selalu membuatnya out of control.
Baginya itu sebuah candu yang tidak bisa disembuhkan..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Fin______________________________________
Haloooooooo
Lagi nganggur nih kayak pengangguran setelah unbk 😂😂
Sorry ya kalo jelek ini oneshoot soalnya otakku lama di anggurin habis kena soal" un 😅😅Jangan lupa voment ya, pengen tau pendapat aja 😆