Always

3.4K 203 7
                                    

Sequel of After All This Time.

Park Jimin sadar jika selama ini dirinya yang salah. Ia tidak bisa dengan mudahnya meminta Kang Seulgi untuk kembali lagi padanya. Pria itu bahkan tidak mengetahui seberapa sayang Tuhan kepada dirinya setelah apa yang pernah dilakukannya pada Seulgi. Park Jimin tidak bisa berhenti bersyukur saat mengetahui jika jantung wanita itu kembali berdetak lemah dan membuka kedua matanya secara perlahan, mengejutkan semua orang yang ada disana.

Sudah lebih dari sebulan setelahnya Park Jimin hanya bisa tersenyum dari kejauhan setiap kali mengunjungi Kang Seulgi, senyum yang tenggelam karena rasa malu. Jimin tidak berhak untuk marah ketika wanita itu menolak untuk dikunjungi, mengingat dulu ia bertingkah lebih buruk. Setiap kali tatapan mata mereka bertemu satu sama lain tanpa sengaja, Kang Seulgi selalu menatap dengan sedih seakan mengisyaratkan ucapan selamat tinggal untuk yang kedua kalinya.

Dengan perlahan wanita itu semakin menjauh, semakin mengecil. Dan Kang Seulgi perlahan pergi disaat Park Jimin semakin merindukannya. Memori yang berdatangan membuat Jimin semakin mengingat dengan jelas kehadiran Seulgi dihidupnya, tetapi ia sadar jika semua itu tidak berguna.

"Hentikan Jimin" suara bariton seorang pria menghentikan pergerakan Jimin yang hendak menuangkan sebotol soju kedalam gelas yang telah kosong.

Park Jimin hanya tersenyum tipis dan menuang kembali soju miliknya. Pria disebelahnya hanya bisa menghela nafas, sudah sering ia melakukan hal seperti ini.

"Tae..., apa karena kebodohanku semua ini terjadi?" Jimin bertanya dengan sendu.

Taehyung menegak segelas soju milik temannya itu. "Ya"

"Apa karena aku kurang dalam banyak hal? Sehingga hanya hal bodoh saja yang dapat kulakukan"

"Ya"

"Sekarang aku paham mengapa Kang Seulgi menjauh dariku" Jimin berkata.

Kim Taehyung menggebrak gelas yang ada dihadapannya. Pria itu sudah tak tahan mendengar serangkaian pertanyaan Jimin. Menurut Taehyung jika Jimin masih mencintai Kang Seulgi seharusnya ia berusaha lebih keras, meyakinkan wanita itu untuk tidak pergi, menanyakan alasan yang membuatnya harus menghindar dari Jimin. Bukankah Kang Seulgi berusaha lebih dari Jimin meski tidak dihargai pada awalnya?

***

Hembusan angin musim gugur membuat Kang Seulgi mengeratkan jaket tebalnya. Wanita itu sedang duduk di pinggiran sungai untuk mencari kebebasan sejenak. Dirinya tidak bisa terus menerus melihat wajah Park Jimin yang selalu datang dengan keadaan setengah tidak sadar karena pengaruh alkohol, itu membuat hatinya terasa sakit.

Kang Seulgi seharusnya merasa bahagia saat Jimin mengatakan jika pria itu sudah mengingat kehadiran Seulgi dihidupnya, seharusnya ia bahagia ketika mereka bisa bersama lagi. Tetapi itu bukan hal yang membahagiakan lagi baginya, untuk saat ini.

"Mengapa?" Kim Jongin yang sedari tadi duduk disebelah Seulgi mulai jengah.

Seulgi menatap heran sahabatnya, seakan tidak mengerti apa arti dari pertanyaan yang dilontarkan Kim Jongin. Selama ini ia hanya menghindar saja karena menurutnya semua itu tidak berarti.

"Mengapa kau semakin menjauh dari Park Jimin? Seharusnya kau senang karena usahamu telah terbayarkan" Jongin berkata.

"Aku tetap saja cacat Jongin, tidak ada yang berubah" Seulgi tersenyum kecil.

Kim Jongin semakin tidak mengerti Seulgi setiap harinya. Wanita itu terus saja berusaha menyangkal perasaan Jimin, berusaha menjauhkan dirinya pada Jimin, dan menghapus apa saja yang berhubungan dengan Jimin. Jongin memang membenci pria itu tetapi ia bisa melihat bagaimana hancurnya Jimin ketika kehilangan Kang Seulgi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MADE WITH LOVE - pjm,ksgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang