Seulgi mendekati Jimin. Lelaki itu tengah sibuk mencari channel yang menarik sambil rebahan dikasur.
Melihat Seulgi yang mendekat, Jimin langsung menarik gadis itu dan merangkulnya."Jim" panggil Seulgi
"Hmm?"
"Aku mau tanya"
Jimin menunduk menghadap kekasihnya itu sambil tersenyum.
"Mau tanya apa sayang?" balas Jimin
Seulgi membenarkan posisi duduknya sebelum melontarkan pertanyaan pada Jimin.
"Jim, apa aku tidak terlintas dalam pikiranmu?" tanya Seulgi
"Tidak" jawab Jimin santai
Seulgi melotot, ia tak menyangka kekasihnya itu akan menjawab hal yang diluar dugaan.
"Apa kamu menyukaiku?" tanya Seulgi lagi
"Tidak"
"Apa kamu menginginkanku?"
"Tidak"
"Apa kamu akan menangis jika aku tiada?"
"Tidak"
"Apa kamu akan selalu hidup untukku Jim?"
"Tidak"
"Apa kamu akan bersedia melakukan apapun untukku?"
"Tentu saja tidak"
Mata Seulgi mulai berair, jawaban dari Jimin benar-benar membuatnya kecewa.
"Kamu pilih aku atau hidupmu?" pertanyaan terakhir Seulgi lontarkan
"Hidupku" jawab Jimin
Berakhir sudah. Air mata Seulgi tak terbendung lagi. Ia beranjak meninggalkan Jimin sambil terisak tapi tangan kekar pria itu menahannya.
Jimin menariknya lagi kedalam pelukannya."Kamu tau alasanku kenapa kamu tak terlintas dalam pikiranku? Karena kamu selalu ada dalam pikiranku" kata Jimin sambil mendekap kedua pipi Seulgi
"Kamu tau kenapa aku tidak menyukaimu? Karena aku mencintaimu"
Jimin mengecup pipi sebelah kiri Seulgi
"Kamu tau kenapa aku tidak menginginkanmu? Karena aku membutuhkanmu"
Giliran pipi sebelah kanan Seulgi yang Jimin kecup
"Kamu tau kenapa aku tidak menangis ketika kamu telah tiada? Karena aku akan mati jika kamu pergi, kamu tau kenapa alasan aku gak akan pernah hidup untuk kamu? Karena aku akan mati untukmu"
Jimin mengecup dahi Seulgi berkali-kali, membuat wajah gadis itu semakin merona mendengar penuturan kekasihnya.
"Lalu kamu tau kenapa aku tidak bersedia melakukan apapun untukmu? Karena aku akan melakukan semuanya untukmu!"
Jimin menatap Seulgi intens.
"Dan yang terakhir, kenapa aku memilih hidupku? Karena kamu lah hidupku! Kamu segalanya untukku, kita itu satu! Gak mungkin aku rela kehilangan kamu"
Jimin membelai pipi tembam Seulgi, sedetik kemudian bibir Jimin bertemu dengan bibir manis Seulgi. Pria itu melumat lembut bibir Seulgi dan gadis itu membalasnya.
Jemari lentik Seulgi bermain dirambut halus Jimin.
Jimin melepaskan tautan bibirnya dengan Seulgi lalu tersenyum."Jadi kamu tau semua alasannya kan?" tanya Jimin
Seulgi mengangguk sambil menunduk. Ia tidak berani menatap kekasihnya karena terlalu malu. Jimin yang gemas langsung memeluk Seulgi dan menjatuhkan tubuh gadis itu serta tubuhnya diatas kasur.
"Besok kita kerumah orangtuamu ya" bisik Jimin
"Mau apa?" tanya Seulgi bingung
"Minta ijin buat nikahin kamu"
