Seulgi tak tau hatinya bisa begitu sakit seperti ini. Hatinya hancur, sangat hancur. Perkataan beberapa orang memenuhi pikirannya belakangan ini.
"Jimin tak mencintaimu"
"Ia hanya lelaki bermuka dua"
"Kau hanya dimanfaatkan"
"Bisakah kau percaya padanya?"
"Kau hanya akan ditinggalkan"
Ia hanya mengurung diri dikamar, menolak untuk makan dan hanya keluar saat ada kegiatan yang berhubungan dengan grupnya.
Jimin tau kekasihnya itu sedang ada masalah tapi ia tak tau penyebabnya. Seulgi semakin susah dihubungi maupun ditemui.
Akhirnya dengan sedikit paksaan ia bisa bertemu gadis itu didalam kamarnya.
Melihat Seulgi yang sedikit lebih kurus dari biasanya membuat hatinya berdesir. Ia hanya meringkuk didalam selimut tanpa mau berbicara pada Jimin.
Sebelum masuk sebenarnya Jimin sudah bertanya pada Wendy tentang masalah Seulgi dan jujur saja hatinya juga sakit saat mendengar penuturan sahabat baik kekasihnya itu.
"Seul" panggil Jimin lirih
Tetap tak ada respon.
"Kang Seulgi dengarkan aku dulu, kumohon"
Seulgi melirik Jimin sesaat lalu bangkit dari tidurnya. Tapi gadis itu tetap tidak ingin menatap wajah Jimin.
"I wanna know, who ever told you I was letting go?" tanya Jimin pelan sambil menggenggam tangan Seulgi erat
Bahu Seulgi sedikit bergetar, ia berusaha menahan tangisnya.
"Honey they were lying" kata Jimin
Jimin mengangkat wajah Seulgi yang sejak tadi tertunduk, menangkup kedua pipinya. Kedua netra Seulgi akhirnya menatap Jimin.
"So you should know this love we shared,was never made to die" Jimin mengecup kedua mata Seulgi agar kekasihnya itu berhenti menangis
Seulgi tidak menolak apa yang dilakukan Jimin meski hatinya berkata lain.
"I'm never gonna say goodbye" dikecupnya bibir Seulgi
"Cause I never wanna see you cry"
Sekali lagi Jimin mengecup bibir Seulgi.
"I swore to you my love would remain and I swear it all over again"
Seulgi sedikit tersenyum mendengar penuturan Jimin. Begitu mudahnya ia percaya pada perkataan orang lain.
"I'm never gonna treat you bad, cause I never wanna see you sad" Jimin menarik Seulgi kedalam pelukannya, menciumi puncak kepalanya berkali-kali
"Sure there'll be times we wanna say goodbye. But even if we tried, there are some things in this life won't be denied"
Rasa sakit dihatinya hilang begitu saja digantikan dengan rasa nyaman. Mengetahui Jimin begitu mencintainya.
"The more I know of you, is the more I know I love you and more that I'm sure. I want you forever and ever more"
Seulgi mendongak menatap kekasihnya itu lalu menempelkan bibirnya pada bibir Jimin. Ia sudah memutuskan pada detik ini, bahwa ia percaya bahwa cinta Jimin untuknya sangat tulus.
"Just trust me Kang Seulgi" bisik Jimin
"Okay, I'm sorry" gantian Seulgi yang memberikan kecupan ringan diseluruh wajah Jimin membuat lelaki itu terkikik karena geli
Jimin merengkuh tubuh mungil Seulgi lagi. Sungguh ia tak ingin kehilangannya.
"Should we get married Kang? Hehe"
______________________________________
Lagi baper gara-gara dengerin lagu westlife :(( hehehehehehehe
