Jimin melingkarkan tangannya di pinggul Seulgi. Jadwal tour yang padat membuatnya tidak bisa sering bertemu dengan gadis itu.
Keadaan ini menyiksanya. Disaat Jimin ingin bermanja-manja dengan Seulgi, ia malah harus berpisah jauh dengannya."Kangen" rengek Jimin
Seulgi tersenyum sambil mengacak-acak rambut coklat Jimin. Dipegangnya kedua pipi lelakinya itu.
"Tambah gendut" ejek Seulgi
"Kamu juga. Liat pipimu makin tembam"
"Ih enggak kok"
"Iya. Kamu kan sering muncul di acara makan-makan sekarang"
Seulgi mengangguk mengiyakan. Tatapannya lalu beralih pada jari tangan Jimin yang sebelumnya dibalut kain putih.
"Jarimu kenapa?" tanya Seulgi tajam
"Eh itu gakpapa kok. Bagian dari fashion item yang aku pake" jawab Jimin
Sebenarnya ia melakukan sedikit kesalahan kecil sehingga membuat jarinya harus diperban.
Seulgi tidak percaya dengan jawaban Jimin, ia tahu Jimin selalu begitu agar dirinya tidak khawatir.Ditekannya dengan sedikit pelan jari Jimin, membuat lekaki itu berteriak kesakitan.
"Aduh sakit Seul" kata Jimin
"Kamu bohong" Seulgi mendecak kesal
Jimin mengecup pipi Seulgi sambil cengengesan.
"Iya maaf. Kemarin waktu mau pulang ke Korea gak sengaja jariku kecepit pintu kamar mandi hotel gara-gara Taehyung. Jadinya gini deh" Jimin memperlihatkan jarinya yang sedikit bengkak
"Hati-hati lain kali"
"Iya sayang"
Jimin merebahkan kepalanya dipaha Seulgi membuat gadis itu lebih leluasa dapat memainkan rambut Jimin yang menjadi kesukaannya.
"Seul kemarin aku liat variety show yang kamu sama Irene noona jadi bintang tamu" kata Jimin
"Ah itu. Kenapa?"
"Kok kamu kayaknya seneng banget satu tim sama Roy Kim. Pake selfie bareng lagi, terus pas masak apaan tuh ada efek love segala" omel Jimin
Jimin mengerucutkan bibirnya tanda bahwa ia sedang ngambek sekarang.
"Gitu aja ngambek. Kan harus profesional Jim"
"Pokoknya aku marah"
Seulgi rasanya ingin memukul lelaki yang sedang terbaring di pangkuannya ini tapi ia paling senang jika Jimin sudah ngambek seperti ini.
"Yaudah marah aja" balas Seulgi cuek
"Yah kok gitu sih Seul" protes Jimin
Laki-laki itu bangkit dan menatap mata Seulgi. Bagian tubuh Seulgi yang paling ia sukai selain bibirnya.
"Seul aku cemburu"
Tawa Seulgi meledak setelah ia berusaha menahannya tapi gagal. Dikecupnya bibir tebal Jimin.
"Lagian aku sayangnya sama kamu. Kan kita udah janji mau nikah kalo semuanya udah selesai"
"Iya. Tapi bisa gak kamu jangan deket sama laki-laki lain" gumam Jimin pelan
Seulgi tersenyum.
"Iya aku usahain tapi kamu juga"
"Siap nyonya Park"
"Apaansih Jim" kata Seulgi malu
Jimin menarik Seulgi dalam dekapannya. Sebenarnya ia tahu Seulgi bukanlah gadis yang seperti itu tapi hatinya tidak rela jika melihat pacarnya harus berdekatan dengan laki-laki lain walaupun itu sahabatnya sendiri.
Jimin melonggarkan pelukannya, mencoba untuk mencium bibir merah Seulgi.
Jimin melumat bibir Seulgi dengan lembut sehingga gadis itu mengikuti irama yang dibuat Jimin.Brak!
Pintu kamar terbuka, menampakkan Jungkook yang sedang tersenyum nakal menatap mereka berdua.
Jimin melepaskan ciumannya sambil melihat kesal kearah Jungkook yang sedang mengintrupsinya."Ganggu ya hyung?" tanya Jungkook
"Pake tanya lagi" jawab Jimin sewot
"Cuma mau tanya, katanya Seulgi noona mau masakin makanan? Kukki udah laper hehe"
Seulgi tertawa mendengarnya, ia lupa kalau sudah berjanji dengan member bts yang lain kalau akan memasak untuk mereka.
"Yuk bantuin aku" Seulgi menarik tangan Jimin
Jimin sebenarnya ingin berduaan seharian dengan Seulgi tapi yah bagaimana lagi, member yang lain selalu mengganggunya karena mereka semua single tidak seperti dirinya.
Dengan sedikit perasaan tidak rela Jimin keluar sambil menggenggam tangan Seulgi menuju dapur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Fin______________________________________
Entah kenapa otakku lagi buntu banget buat nulis :'
Padahal udah ada idenya 😥Jangan lupa voment yaa
Makasih 💕💕