jimin pov.
Tonight, the sky is full of stars.
Aku dan dia. Kita duduk bersebelahan dengan tangan yang saling menggenggam satu sama lain. Melupakan sejenak hiruk pikuk pekerjaan sebagai idol yang membuatku tak bisa memiliki dirinya seutuhnya.
Malam ini. Aku dan dia bersembuyi untuk sementara dalam gelap, hanya kita dan kenangan indah saja yang menjadi saksi. Dia merebahkan kepalanya di dadaku saat mata indahnya bertemu dengan mataku.
Terkadang kami hanya membicarakan hal-hal sederhana. Bagaimana pertama kali kami bertemu, lagu kesukaan kami berdua, makanan kesukaannya, dan lelucon yang bahkan tidak lucu juga menjadi topik pembicaraan kami.
"kamu cinta aku?" tanyanya
Wanita yang berada dalam dekapanku ini sudah berkali-kali menanyakannya, tapi aku tidak pernah bosan menjawabnya.
Seakan ia terus memastikan jika aku masih mencintainya. Bahkan tanpa ia sadari, aku sudah jatuh cinta lebih dalam pada dirinya.Aku tersenyum. "always"
Dia memelukku erat.
Aku menyukainya lebih dari dia menyukaiku.
Aku suka saat ia marah.
Aku suka saat ia senang.
Aku suka saat ia menceritakan semua yang dirasakannya.
Aku suka saat ia selalu menerimaku apa adanya.
Menerima fakta bahwa aku bukanlah orang yang sempurna.Well. Aku tak pernah menyangka mendapatkan seorang wanita yang kuat lebih dari siapapun yang ku kenal. Disaat semua orang menyalahkannya, ia hanya tersenyum. Bahkan senyumnya terlihat manis.
Andai aku bisa mengungkapkan kepada mereka semua jika aku mencintainya. Untuk saat ini mungkin itu mustahil, tapi suatu saat aku ingin semua orang tau jika aku dan dia telah dipersatukan dalam ikatan suci yang sah.
Ia milikku seutuhnya dan begitu juga dengan aku, aku miliknya seutuhnya.
"jim"
"hmm?"
"love you hehe"
"love you more"
Saat ini kami berdua hanya perlu berjuang. Berjuang menghadapi segala rintangan. Aku tau semua akan baik-baik saja.
"wanna dance?" tanyaku
Ia tersenyum dan mengangguk.
Ku tarik tangannya pelan. Kami berdansa dalam gelap, dengan bertelanjang kaki sambil mendengarkan lagu kesukaannya yang kini juga menjadi kesukaanku.
Aku bisa melihat wajahnya bersinar meski dalam gelap. Terlihat sempurna. Bagai dewi turun dari langit.
"I found a love for me
Darling just dive right in and follow my lead
Well I found a girl beautiful and sweet
I never knew you were the someone waiting for me"
Ku nyanyikan lagu kesukaannya.
Ia berhenti berdansa dan menatapku. Sedetik kemudian bibir kami saling bertemu satu sama lain. Aku merasakan air matanya masuk kedalam bibirku.
Ia menangis.
Saat bibir kami saling menjauh, ku usap air matanya. Ku kecup kedua pipinya dan terakhir keningnya.
"andai aku dan kamu bukan seorang idol, kita pasti tak perlu seperti ini" katanya
"kamu benar, but don't worry honey. I see my future in your beautiful eyes, Kang Seulgi"
Ia kembali memasang senyuman diwajahnya.
"nyanyikan lagi lagu tadi" pintanya
Aku menariknya kedalam pelukanku dan kami berdansa lagi.
"anything for you Kang"
fin.
