18+ 😏😏
______________________________________
Jimin menepuk-nepuk bahunya yang pegal akibat harus mengecek semua dokumen perusahaan yang harus ia tanda tangani.
Ditatapnya pigura yang berisi foto keluarga kecilnya. Ia tersenyum, lalu mengambil ponselnya hendak menelpon istrinya."Halo ada apa Jim?"
"Kangen Seul"
"Baru sehari gak dirumah udah kangen aja"
Jimin terkekeh mendengar gerutuan istrinya.
"Daddy!"
Jimin hapal dengan suara ini. Suara salah satu malaikat kecilnya, Park Haneul.
Tiba-tiba keadaan dirumah menjadi gaduh akibat ulah Haneul dan Hyunjae. Mereka berceloteh ria membuat Seulgi kewalahan."Daddy! Tadi Hyunjae sudah bisa merangkak loh, Haneul yang mengajarinya. Ya kan Hyunjae?
Aduh Haneul jangan tumpahkan susu di lantai.
Daddy bisa dengarkan suara Hyunjae tadi, dengarkan lagi daddy
Park Haneul jangan ambil dot susu Hyunjae"
Jimin tertawa mendengar percakapan mereka. Rasanya ia ingin cepat-cepat pulang saja dan bermain bersama kedua anaknya.
"Seul aku akan pulang sebentar lagi"
"Hei selesaikan pekerjaanmu dulu Park Jimin"
"Pekerjaanku dikantor sudah selesai, sekarang tinggal pekerjaanku untuk membuatmu mendesah di kamar yang belum selesai"
"Dasar suami mesum, awas saja ya"
Jimin tersenyum sebelum mematikan sambungan telponnya. Ia lalu mengirimkan sebuah gambar kepada Seulgi guna menggodanya.
***
Seulgi merebahkan tubuhnya di sofa setelah membersihkan tumpahan susu akibat Haneul menyenggolnya.
Dilihatnya ada pesan masuk dari Jimin. Ia sangat terkejut saat membukanya. Bagaimana bisa suaminya itu menggodanya dengan cara seperti ini.
Seulgi menelan ludahnya. Dada Jimin yang sedikit terekspos serta lidah yang juga sedikit dijulurkan sukses membuat hormonnya naik.Seulgi menjadi lemah seketika akibat ulah suaminya, rasanya ia ingin agar suaminya cepat pulang padahal baru tadi ia menyuruhnya untuk menyelesaikan pekerjaannya dulu di kantor.
"Dasar Park Jimin" gumam Seulgi
***
Jimin membuka pintu apartemennya sambil melepas sepatunya.
Ia tak sadar jika sejak tadi Seulgi berdiri tak jauh dari pintu dengan hanya menggunakan setelan lingeringnya.Matanya melotot kaget mendapati istrinya tengah menatapnya dengan tatapan sangat menggoda.
'Oh shit' batin Jimin
Jimin dapat merasakan jika hormon libidonya sedang naik. Ia tak henti-hentinya menatap Seulgi yang sedang tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya.
Jimin mendekat kearah istrinya itu. Tangan Seulgi terulur, wanita itu hendak membuka seluruh kancing baju Jimin.
"Babe tumben kamu kayak gini?" tanya Jimin heran
"Siapa suruh ngirim foto kayak gitu"
Jimin tersenyum.
"Berarti malam ini kamu siap berapa ronde?" Jimin mengusap pipi istrinya
"it's up to you. Just fuck me up daddy"
Jimin menggendong tubuh ramping Seulgi menuju kamar. Diturunkannya tubuh Seulgi dengan pelan.
Jimin melepas seluruh pakaiannya, begitu juga dengan Seulgi. Mereka berdua sudah dibutakan nafsu untuk ingin merasakan satu sama lain.Jimin menindih tubuh Seulgi. Dilumatnya bibir Seulgi, sedangkan tangan kanannya memijat payudara Seulgi dengan sedikit kencang.
"Aahhkh" desah Seulgi
Jimin menggigit bibir atas dan bawah Seulgi secara bergantian. Lidah mereka saling beradu menampakkan juntaian saliva yang menggantung.
Setelah puas dengan bibir, Jimin berpindah pada leher Seulgi. Dikecupnya leher itu sebelum dihisapnya dengan kuat. Laki-laki itu juga sedikit menggoda istrinya dengan menggesekkan penisnya kearah lubang vagina Seulgi.
"Aahhkkh cepat masukkan Jim, jangan menggodaku" racau Seulgi
Jimin menggeleng tanda ia belum selesai dengan tubuh Seulgi bagian atas.
Jimin lalu menjilat puting payudara Seulgi yang sedikit mengeras sebelum mengulumnya seperti permen."Ahhkhh kenapa sangat nikmat"
"Ahhkhh lagi"
"Ahhkhh daddy"
Desahan-desahan yang keluar dari mulut Seulgi membuat Jimin semakin kencang menghisap payudara Seulgi.
Setelah puas, ia mengangkat tubuhnya agar dapat melihat wajah Seulgi.Istrinya itu tampak sedikit kacau. Rambutnya berantakan dengan keringat memenuhi seluruh wajahnya menambah kesan sexy dimata Jimin.
Jimin merapikan rambut Seulgi yang basah terkena keringat."Siap babe?" tanya Jimin
"Just fuck me up now daddy"
Jimin tersenyum lalu melumat bibir Seulgi sebelum memasukkan penisnya.
Jimin mulai memasukkan penisnya kedalam vagina Seulgi, membuat wanita itu mendesah lebih kencang sambil meremas rambut Jimin.Jimin memaju mundurkan penisnya dengan kecepatan yang terbilang sedikit kencang.
"Ahkkh kenapa vaginamu sangat nikmat sayang"
"Daddy lebih cepat"
Mendengar permintaan istrinya, Jimin menambah kecepatannya. Seulgi dibuat semakin gila tak kala penis Jimin yang memenuhi vaginanya menusuk dengan cepat dan terasa lebih nikmat.
"Akhh daddy"
"Daddy" Seulgi menjambak rambut Jimin
"Lebih cepat, aku sudah mau keluar"
Jimin meremas kedua payudara Seulgi membuat istrinya itu menggerang karena dipenuhi perasaan nikmat yang menyebar diseluruh tubuhnya.
"Keluarkan sama-sama Seul"
"Akhhh Jim"
"Akhhh"
Tiga tusukkan terakhir mengakhiri ronde pertama mereka. Jimin tersenyum melihat Seulgi yang sedang mengambil oksigen setelah permainan panas mereka.
"Sepertinya aku harus sering-sering mengirimkanmu foto agar dapat merangsang hormonmu"
"Jangan coba-coba melakukannya"
Jimin tak menghiraukannya.
"Siap untuk ronde selanjutnya?"
Seulgi mengangguk tanda ia telah mempersiapkan dirinya.
Jimin memasukkan penisnya dengan sekali hentakan. Menggerakkannya secara cepat, sedangkan ia menghisap puting payudara Seulgi secara bergantian.
Seulgi sudah tak tahan dengan permainan Jimin, sehingga ia hanya mendesah dan mendesah."Akhh you're so hot daddy"