Seulgi berlari sambil memakai jas putihnya yang terdapat name tag dr.Kang Seulgi dibagian dada. Sepatu high heels tiga sentinya mengganggu kecepatan berlarinya.
Ia tidak mau kena marah atasannya lagi untuk yang kesekian kalinya.Ia bahkan belum mengoleskan bedak ataupun cream yang biasa dipakai wanita pada umumnya. Tapi sebenarnya tanpa menggunakan itu semua, wajahnya sudah cantik natural.
"Gawat" pekik Seulgi saat melirik jam tangannya
Rumah sakit tempat ia bekerja sudah terlihat di depan mata, dengan sigap satpam rumah sakit membukakan pintu lobby sambil tersenyum kearah Seulgi, seakan sudah tau kebiasaan gadis tersebut.
"Terimakasih pak Ahn" teriak Seulgi
Seulgi lari menuju lift dan menekan tombol lantai 5. Di dalam lift kakinya tidak berhenti bergerak gelisah, takut akan hukuman apalagi yang ia terima.
Gadis itu berlari kearah ruangan dengan pintu hitam di sudut ruangan. Dibukanya pelan pintu tersebut.
Seorang pria sedang berdiri di depan meja kerjanya sambil tersenyum kearah Seulgi.
"Kau terlambat dr.Kang" suara berat pria itu membuat Seulgi menegang
Dengan pelan, pria itu mendekat kearah Seulgi.
"Kau tau apa hukumannya kan?" bisik pria itu
Seulgi menelan ludahnya. Pria itu tau Seulgi sedang gelagapan jadi ia bermaksud menggodanya.
"Kali ini apa?" tanya Seulgi gugup
"Rasanya aku jadi ingin-" pria itu menatap tubuh Seulgi, membuat gadis itu langsung menutupi daerah dada dengan kedua tangannya
"Hei berhenti menggodaku Park Jimin. Kau sudah mendapatkannya tadi malam, sampai-sampai aku telat bangun dan sekarang aku telat datang ke rumah sakit"
Seulgi mencubit perut Jimin yang berotot, membuat pria itu meringis kesakitan sambil terkekeh mendengar omelan kekasihnya.
Ya, atasan Seulgi adalah kekasihnya sendiri yaitu dr.Park Jimin.
Keduanya bekerja sebagai dokter anak, baik Seulgi maupun Jimin sangat menyukai para malaikat kecil itu."Iya iya aku tau" kata Jimin sambil menegakkan tubuhnya kembali
Ia menarik pinggang langsing Seulgi sehingga membuat tubuh gadis itu menempel pada tubuhnya.
Jimin sangat suka aroma wangi tubuh Seulgi."I'll give you morning kiss okay?" Seulgi menatap mata Jimin
"But i want you tonight" balas Jimin, ia menampakkan senyum nakalnya
Seulgi membuka mulutnya hendak mengomel lagi tapi langsung dibungkam dengan bibir milik Jimin.
Jimin sangat suka melihat Seulgi mengomel, tapi ia lebih suka melumat bibir tipis kekasihnya itu.
Seulgi mengikuti alur yang Jimin pimpin, kedua tangannya juga sudah menggantung di leher Jimin.
Jimin menggingit bibir bawah Seulgi agar gadis itu memberi akses lebih. Seulgi paham dan ia membiarkan lidah Jimin bermain di dalam mulutnya, beradu dengan lidah miliknya.Apapun yang berhubungan dengan Seulgi membuat Jimin hilang kendali. Jimin menarik tubuh gadis itu, membuatnya duduk dipaha Jimin.
"mphhh Jim..." lenguh Seulgi saat Jimin mulai meraba bokong dan pahanya, memberi sedikit remasan disana
Seulgi melepaskan ciumannya membuat Jimin kesal, tapi ia tau Seulgi melakukannya karena jika diteruskan dirinya akan semakin liar dan lagi ia dan Seulgi berada di tempat kerja.
"Itu tadi belum termasuk hitungan hukuman sayang" kata Jimin sambil mencubit pipi Seulgi
"Hei mana bisa"
"Kan tadi kamu yang nawarin morning kiss padahal aku belum bilang apa hukumannya"
Seulgi menghela nafasnya. Ia tau dirinya sudah dibodohi kekasihnya yang pintar berdebat ini.
"Baik baik, sekarang apa hukumannya?" tanya Seulgi
"Menikah denganku"
Seulgi diam. Sudah terhitung banyaknya permintaan Jimin untuk mengajaknya menikah tapi ia tolak. Bukannya ia tidak sayang dengan pria dihadapannya ini, bahkan ia sangat mencintai nya. Tapi Seulgi belum siap menjadi seorang ibu.
Walaupun ia berpengalaman dalam merawat anak-anak kecil tapi ia tetap saja merasa berbeda."Apa kamu tidak ingin menjadi ibu dari anak-anak kita nanti? Coba bayangkan bagaimana lucunya jika kita punya anak yang mirip denganmu atau mirip denganku. Membayangkannya saja sudah membuatku bahagia, apalagi memiliki anak yang terlahir dari rahim mu"
Seulgi mengusap bekas lipsticks yang menempel di bibir Jimin sambil tersenyum.
Cup.
Ia mengecup singkat bibir Jimin.
"Berikan aku sedikit waktu lagi, aku janji kita akan menikah. Aku masih belum siap bagaimana caranya menjadi ibu yang baik"
Jimin terkekeh mendengar alasan Seulgi. Jadi selama ini Seulgi menolak ajakannya karena ia takut tidak bisa menjadi ibu yang baik.
"Aku akan selalu disisimu, tidak perlu takut sayang"
Jimin mengelus pipi Seulgi sebelum melumatnya kembali dengan lembut.
______________________________________
Sapa yang belum tidur nih?
Jangan lupa voment juseyooo 💕