Sudah sebulan lebih ini Jimin kesusahaan dalam menghadapi istrinya ditambah lagi kedua anaknya. Seulgi selalu bersikap aneh setiap harinya, terkadang ia marah pada Jimin padahal lelaki itu tidak salah. Bergelayut manja pada menit berikutnya, dan mulai romantis setelahnya.
Pada awalnya ia baik-baik saja jika Seulgi seperti itu, tapi akhir-akhir ini istrinya selalu saja marah tanpa sebab. Ia hanya mau tidur dengan Hyunjae dan Haneul, menyisakan Jimin yang tidur di sofa ruang tamu.
Hari ini seorang Park Jimin bertekad akan melakukan serangan balasan. Ia tidak akan merespon apapun yang dilakukan Seulgi.
Ia hanya akan bermalas-malasan di ruang tamu atau bermain dengan kedua jagoan kesukaannya yang sudah mulai tumbuh besar.
"Jim cepat bersihkan ruangan itu" seru Seulgi saat melihat ruang tamu penuh dengan sampah bungkus plastik
Jimin hanya menoleh sebentar lalu pergi meninggalkan ruang tamu tanpa merespon perkataan istrinya.
Seulgi yang melihat itu hanya menghela nafasnya.Ia tau kelakuannya sebulan ini sudah membuat Jimin kesal, dirinya juga tidak tau kenapa. Tiba-tiba saja moodnya selalu berubah tiap saat.
"Haaah dasar" gumam Seulgi sambil membereskan sampah-sampah yang ada
Tiba-tiba saja ia merasa mual. Dengan cepat Seulgi berlari kearah kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Sebenarnya ia sudah berkali-kali mengalaminya tapi Jimin tidak pernah tau.
Hari ini Seulgi melakukan pekerjaan rumah sendiri akibat Jimin melayangkan gerakan protes padanya. Suaminya itu hanya berdiam diri di kamar tanpa merespon sama sekali apa yang dikatakannya.
Keringat mulai bercucuran setelah Seulgi melakukan beberapa kegiatan yang sedikit berat. Pandangannya mulai kabur, tubuhnya merosot karena kakinya sudah tak kuat lagi menopang.
"Jim" panggil Seulgi lirih
Kepalanya semakin berat. Tiba-tiba sepasang tangan kekar yang sangat ia kenal menarik tubuhnya dan menggendongnya.
Seulgi masih bisa melihat jika Jimin menggendongnya dengan wajah panik sambil menuruni tangga.
"Sayang maafin aku, kamu tahan bentar ya" kata Jimin
Sebenarnya Seulgi ingin tertawa melihat wajah Jimin sekarang, namun ia tidak punya tenaga untuk itu.
Setelah mendudukkan Seulgi di jok mobil, Jimin kembali masuk kedalam untuk menggendong Haneul dan Hyunjae.
"Sayang maafin aku, aku gak tau kalo kamu sakit. Bodohnya aku gak lihat mukamu pucat dari tadi" Jimin mengusap tangan Seulgi
Seulgi hanya tersenyum. Jimin mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit terdekat. Ia tidak ingin istri tersayangnya kenapa-napa.
***
"Istri anda sedang mengandung jadi tidak boleh melakukan aktivitas yang berat"
Jimin diam tak percaya mendengar diagnosis dokter yang menangani Seulgi. Otak yang biasa ia gunakan berpikir saja tidak jalan untuk sementara.
"Usia kandungannya sudah mencapai 4 minggu, jadi lebih sensitif" kata dokter
Seulgi terkikik melihat suaminya yang diam saja, berusaha mencerna perkataan dokter.
"Aku hamil lagi Jim" bisik Seulgi
"Kenapa gak bilang sih" seru Jimin sambil mencengkram bahu Seulgi
Ia merasa bersalah sekali pada istrinya, telah mendiamkannya, membiarkan melakukan pekerjaan berat, membuat janin yang dikandung Seulgi hampir saja bermasalah.
Jimin menarik Seulgi kedalam pelukannya dan menciumi puncak kepalanya. Ia tak menyangka keinginannya memiliki 3 orang anak terpenuhi.
***
"Anak nakal harus dapat hukuman" seru Jimin sambil menggendong Seulgi kearah kasur
"daddy mau apa?" bisik Seulgi dengan nada yang sedikit dibuat sensual
Jimin mengecup dahi Seulgi.
"Maafin aku ya sayang seharian ini, maaf" kata Jimin
Seulgi menangkup kedua pipi Jimin lalu mengecup bibirnya.
"It's okay. Aku juga yang salah kok"
Tetap saja Jimin merasa bersalah. Seulgi tau akan hal itu, akhirnya ia duluan yang melumat bibir sexy suaminya. Membiarkan lidahnya bermain di dalam mulut Jimin.
Foreplay yang panas membuat mereka berdua kehilangan kendali dan berujung pada permainan yang menggoyangkan ranjang, desahan, dan decapan.
______________________________________
Hehehehehehehe bakal punya adik ni, voment dong wkwk