Kring...
Suara alarm membangunkan Tania dari tidur pulasnya, menyuruhnya untuk kembali ke rutinitas sehari-harinya, sekolah.
Hanya berbekal 2 helai roti yang diolesi oleh selai cokelat dan segelas susu cokelat, Tania sudah siap berangkat ke sekolah.
Tania memesan go-jek tetapi sedari tadi tidak ada tanda-tanda kemunculan Abang go-jek.
"Lama bener sih Abang go-jek!?" ucap Tania kesal.
Tania marah-marah sendiri nenunggu go-jek, sampai akhirnya ada seseorang yang membawa motor dan berhenti didepannya.
"Ketos! lu lagi ngapain disini?" tanya Reno.
"Lagi nunggu go-jek," jawab Tania dengan juteknya.
"Mau bareng sama gua enggak? Lumayan ongkos lu utuh," tawar Reno.
Tania menimbang-nimbang ajakan Reno sampai dia berucap, "iya udah kalau lu maksa." jawab Tania yang membuat Reno mengerutkan dahinya.
Ini cewek kepedean banget! ucap Reno dalam hati.
Sebenernya gua males angkut ini cewek apalagi yang macem macan kayak gini! tapi, sekali-kali lah gua beramal!
Dengan kecepatan normal Reno melajukan motor kesayangannya, dan butuh waktu 15 menit mereka sampai di sekolah.
Saat memasuki sekolah mereka berdua berpisah, Reno langsung pergi ke kantin sedangkan Tania langsung berjalan menuju kelasnya.
Tania masuk kedalam kelasnya, di sana sudah ada Lara yang setia menunggunya.
"Tania!!!" teriak Lara saat melihat Tania memasuki kelas.
"Apasih Ra? Lu toa banget sumpah!" ucap Tania jengah.
"Lu kok gitu sih!" ucap Lara cemberut sambil membuka memainkan ponselnya.
Tania terkekeh geli melihat ekspresi Lara.
"Tania," Lara menepuk bahu Tania, sontak Tania terkejut. "Lihat ini--"
Mata Tania melebar. "Dia..." cicit Tania pelan.
"Ini cowok itu kan?" tanya Lara pelan.
Tania mengangguk, "udah lah Ra, gua masih belum sanggup liat wajah dia lagi."
"Lu belum bisa lupain dia?" tanya Lara hati-hati yang langsung dijawab Tania dengan gelengan.
Lara menghembuskan nafasnya pelan, "udahlah Tan, mending lu lupain aja dia."
"Gimana bisa gua lupain dia, kalau kenangannya aja masih ada di benak gua Ra."
Lara mengelus punggung Tania, mencoba menenangkannya.
"Ra, pulang sekolah kita kumpul Osis dulu," ucap Tania memberitahu.
"Kumpul ngebahas apaan Tan?" tanya Lara.
"Kayaknya bakal ngebahas tata tertib sekolah yang mau direvisi sama rencana buat acara camping kelas XI dan XII yang mau diadain sesudah kita UTS,"
"Camping? beneran ini? lu harus ikut ya Tan." ucap Lara dengan girangnya.
Tania memutar bola matanya. "Yaiyalah gua ikut, 'kan gua jadi panitia koplak!" kesal Tania.
"Lu jahat banget sih!? Sedih hayati Tan," ucap Lara dengan wajah melasnya.
"Lu mau jadi panitia juga enggak? semua anggota Mpk-Osis jadi panitia," tawar Tania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Killer [SELESAI]
Teen Fiction[Cover by @kangnield] Memilih. 1 kata yang mendeskripsikan kisah tentang Ketua Osis yang harus memilih antara Dia dan Dia. Dia yang selalu ada disisinya atau dia yang dulu ada dihatinya. Copyright © 2017 by Siti Hafifah [SUDAH di REVISI]