[38]-Hukuman

5.2K 280 35
                                    

Bersihin Toilet Siswa.

Tiga kata yang mampu membuat nafas Reno Alamsyah tercekat, laki-laki yang banyak digandrungi siswi SMAN 48 Bandung karena wajah tampan dan senyumnya yang menawan.

Dia tidak habis pikir, niat merubah sifat dan kelakuannya untuk menarik hati Ketua Osis, malah membuat dirinya terkurung di kamar mandi siswa sendiri. Tolong garis bawahi kata sendiri! Sendiri di tempat yang Reno prediksi jarang di bersihkan. Karena apa? Baru selangkah saja dia sudah mencium bau yang dapat mencemari hidung mancungnya.

Sebenarnya mudah saja baginya menolak hukuman itu, tapi mau bagaimana lagi!? Itu adalah permintaan dari gadisnya. Oke ralat! Mungkin yang tepat itu adalah calon gadisnya.

Memikirkannya saja Reno jadi pusing! Tapi, setiap dia mulai menyerah. Kata-kata Tania selalu terngiang ditelinganya.

Buktiin Ren! Buat gua suka sama lu!

Kata-kata itu seperti penyemangat bagi Reno! Walaupun dia lelah mengejar Tania yang dia tidak tahu kapan bisa menyukainya tetapi rasa cintanya itu melebihi rasa lelahnya. Dia selalu berharap suatu saat nanti pengorbanannya itu bisa terbayar sesuai usahanya.

Lebay juga jika terus menggunakan embel-embel  cinta dalam mendeskripsikan perasaan. Jujur saja Reno geli jika terus menggunakan cinta dalam mengejar Tania. Padahal rasanya itu adalah perasaan yang sangat sulit dideskripsikan dan mengalir begitu saja entah kapan dan sampai kapan bisa seperti ini.

Dertzz..

Ponsel Reno bergetar, raut wajah Reno yang tadinya tertekuk langsung ceria kembali.

My luvluv❤ : Cepetan bersihinnya entar gua traktir😏

My luvluv❤ : kalau engga bersih gua tambah hukumannya 3× LIPAT!!!

Reno tersenyum sendiri setelah membaca pesan Line nya dari Tania, sungguh pesan Tania sangat mempengaruhi semangat Reno. Semangat '45' nya kembali berkobar. Kekuatan cinta memang kuat!

Sebelum membersihkan toilet, tak lupa Reno membalas pesan Tania terlebih dahulu.

                                To: My luvluv❤
                                        Oke😘

Reno mulai mengepel lantai dan membersihkan klosetnya dengan semangat.

dilain tempat Tania sedang tersenyum sendiri melihat pesan yang dikirimnya kepada Reno. Niatnya sih ingin membuat Reno baper tetapi, jika dipikirkan lagi mungkin tidak ada salahnya jika dia mentraktir Reno karena dia sudah berhasil membersihkan toilet.

Dertzz...

Pesan baru dari Reno langsung Tania lihat dan apa balasan Reno?

Reno : Oke😘

Hanya satu kata dengan emoticon didepannya sudah membuat Tania baper!

Gagal, lagi!

Tania tidak habis pikir kenapa niat awalnya yang ingin membuat Reno baper malah jadi dirinya yang luar biasa kegirangan!?

"Aaaa... Baper!" Tania berteriak kencang, tidak sadar jika didepannya Pak Jono sedang menulis materi di papan tulis.

"Kenapa kamu Tania?" tanya Pak Jono dengan tatapan menyelidik.

Tania menghiraukan pertanyaan Pak Jono dan tetap memperhatikan pesan dari Reno.

Lara yang geram langsung menyikut lengan Tania sambil berbisik. "Itu, Pak Jono nanya ke lu Tan!"

Mampus!

"Oh eng- maaf Pak." ucap Tania sambil merunduk.

Pak Jono menghiraukan ucapan Tania dan kembali menulis materinya.

"Lu kenapa Tan?" tanya Lara.

"Nih liat." Tania menyodorkan ponselnya kepada Lara. Lara yan melihatnya pun langsung tersenyum.

"Ah, baper gue!" ucap Lara dengan nada pelan. Takut, jika juga jika nantinya harus berhubungan dengan Pak Jono. "Pangeran lu, sweet banget ya Tan."

"Iya dong!" sahut Tania bangga.

"Kapan gua digituin?" ucap Lara miris.

Tania tersenyum. "Nanti, kali."

Lara menghela nafas kasar. Lalu mereka berdua kembali menulis materi yang ditulis Pak Jono.

 ***

Kring... Kring.. Kring...

Tak terasa jam pelajaran Pak Jono sudah berakhir dan sekarang waktunya istirahat. Reno menghela nafas lega. Akhirnya dia bisa menyelesaikan hukuman dari CALON gadisnya.

Reno mematut didepan cermin. Dia merapihkan rambutnya yang terlihat acak-acakan dan basah terkena keringat. Seragam sekolahnya pun sudah terkena banyak keringat, bahkan bentuk tubuhnya tercetak jelas dibalik seragam putihnya.

Reno menyisir jambulnya ke belakang, tak lupa memamerkan kedua lesung pipinya itu.

"Ganteng udah. Manis udah.
Wangi-" ucapnya menggantung.

Reno mencium bau ketiaknya. "Wangi udah!" ucapnya sambil tertawa sendiri.

Reno berjalan dengan angkuhnya  menuju kantin. Mungkin Tania sudah menunggunya di kantin, pikirnya.

Reno berjalan di lobi, tiba-tiba saja dia mendengar seseorang memanggil namanya.

"Reno..." pekik Tania sambil berlari ke arah Reno dengan tergesa-gesa.

"Jodoh emang enggak kemana!" Ucap Reno, yang tak mungkin Tania bisa mendengarnya.

"Reno gua daritadi nyariin lu!" ucap Tania sambil mengatur nafasnya yang tersendat-sendat setelah berlari.

"Kamu jangan nyari aku, biar aku aja! Nyari itu berat!" ucap Reno dengan senyum lesung pipinya.

Tania menahan tawanya, tetapi sungguh! mendengar kata-kata qoutes Dilan yang Reno rombak baginya sangat menggelikan terdengar ditelinganya.

Tania akhirnya tertawa juga setelah habis-habisan mencegahnya. "Lu lucu banget sih Ren!"

"Enggak, yang paling lucu itu lu! Apalagi kalau ketawa kayak gini!" ucap Reno membuat desiran aneh menggelitik tubuh Tania dan merambat ke wajahnya.

"Cie... Blushing!" ucap Reno sambil mengacak-acak rambut Tania. Tania yang wajahnya dipenuhi dengan semburat merah kini sudah seperti kepiting rebus akibat dari perlakuan Reno yang menurutnya sweet itu.

Tania mencoba mengatur nafasnya walaupun masih terlihat semburat merah itu di wajahnya. "Gimana? Udah beres semua?" tanya Tania datar.

Reno tersenyum. "Udah Ketos! Kalau lu enggak percaya, lu bisa cek sendiri kesana."

Tania mangut-mangut paham dengan ucapan Reno. Tetapi, saat ini dia sedang memikirkan bagaimana cara mentraktir Reno menggunakan cara yang baik dan benar? Apa dia harus to the point saja mengajak Reno makan bersama!? Atau basa-basi terlebih dahulu!?

Reno yang paham dengan gerak-gerik Tania langsung mengajak Tania ke kantin. "Ayo ke kantin! Katanya mau traktir." ucap Reno sambil menaik-turunkan kedua halisnya.

"Hmm- iya." ucap Tania canggung.

Reno Alamsyah mah, beda! Peka parah! Batin Tania senang.

+++

Tbc
Minta dukungannya ya:)

Ketua Osis Killer [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang