[11]-Duet ala Afgan-Raisa

7.5K 376 8
                                    

"Setebal apapun kabut-- sekuat apapun tembok yang menghalangi, tetap saja tidak akan pernah bisa menghalangi perasaan kita."

-Tania Putri Nasution-

Happy reading

Kabut mulai menutupi langit, membuatnya terlihat semakin gelap. Suara jangkrik pun mulai bersahutan menandakan bahwa hari semakin sore, tak disangka ternyata sekarang sudah menunjukan pukul 18.00
Pak Jono pun menyuruh semua siswa kembali ke tendanya masing-masing untuk beristirahat.

Tak lama, air hujan turun dengan derasnya. Sontak membuat siswa-siswi berlarian masuk ke dalam tendanya. Begitupun dengan Tania dan ketiga temannya.

Di tenda mereka terdiam untuk beberapa saat sampai akhirya suara gemercik air memecah keheningan diantara mereka, dan akhirnya Lara pun mulai mengoceh seperti biasa.

"Ih dingin banget.. Kalau aja disini ada doi, duh! pasti enggak dingin lagi!" seru Lara sembari tersenyum, entah apa yang sekarang ada dipikirannya.

"Istigfar Ra." ucap Syifa sambil menggelengkan kepalanya.

Lara beristigfar menuruti perintah Syifa.

"Gua bosan! Nonton drakor yu!" ujar Lena penuh semangat.

"Setuju! Nonton apaan dong?" tanya Tania.

Lena mencoba berpikir. "Udah pernah nonton I'm not robot enggak?"

Ketiganya menggeleng.

"Oke! Kita nonton itu aja!"

Mereka menonton drama itu dengan serius, terkadang mereka tertawa jika ada adegan yang menurut mereka lucu, begitupun dengan adegan yang menurut mereka sedih, tak sadar jika air mata keluar sendiri dari mata mereka saking hanyutnya dalam drama tersebut.

Lain halnya Tania dan ketiga temannya. Di tenda, Reno dan ketiga teman koplaknya sedang berbincang-bincang entah apa yang dibicarakan oleh mereka sampai Arga menangis tersedu-sedu.

"Beneran? lu ditinggalin sama si Ketos killer kita itu?" ucap Dimas sambil terkekeh, kemudian kekehannya itu dibalas Reno dengan toyoran dikepalanya.

Mereka tertawa membuat Reno jengah.

"Terserah lu pada" ucap Reno sambil mengambil snack dalam tas nya sedangkan Arga hanya terbahak-bahak atas kelakuan Tania kepada Reno. Kejadian langka jika Reno ditinggalkan oleh seorang perempuan. Dulu, bukan dia yang ditinggalkan perempuan tetapi dirinya lah yang meninggalkan. Mungkin ini karma!

Saat itu Reno ditinggalkan sendiri di tempat bubur ayam Mang Sobir, sungguh dia malu jika mengingatnya. Dan Reno berjanji akan membalas perbuatan Tania dengan cara menaklukan hatinya.

Reno ingin membuat Tania jera dengan perbuatannya yang menurutnya cukup kelewatan terhadap Cogan sepertinya.

***

Tepat pukul 11 malam saat semua siswa-siswi sedang tertidur pulas ditenda, Pak Jono dengan tiba-tiba membangunkan mereka semua untuk berkumpul di tempat yang disediakan panitia untuk melakukan acara api unggun.

"Kepada seluruh siswa-siswi kelas XI dan XII diharapkan berkumpul di tempat yang disediakan panitia, sekarang!" teriak Pak Jono menggunakan TOA membuat semua siswa-siswi terbangun dan langsung berbondong-bondong menuju ke tempat yang disediakan Panitia.

Di tenda, Tania, Syifa dan Lena sedang bersusah payah untuk membangunkan Lara yang masih pulas tertidur diatas boneka beruang miliknya, lama-kelamaan mereka pun mulai kehabisan cara untuk membangunkan Lara.

Ketua Osis Killer [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang