[28]-Usil

6.2K 301 12
                                    

Manis, sangat manis.

Itulah yang orang bicarakan saat melihat most wanted boy sekolah. Lesung pipi itu sangat tercetak jelas dipipinya menambah kesan manis nan tampan lelaki itu.

Seolah dunia miliknya sendiri, sekarang dia tidak sadar jika selagi tadi dia tersenyum sendiri di bangkunya. Walaupun sudah beberapa kali teman-temannya menegur tetapi mereka semua malah dia hiraukan seakan-akan tak terlihat.

"Lama-lama gua ngeri liat si Reno senyum sendiri." seru Arga sambil bergidik ngeri.

Agung menganggukan kepalanya. "Dia kenapa ya?"

"Kesambet penunggu lapangan kali." sahut Dimas terkekeh, lantas membuat kedua temannya menggelengkan kepalanya.

"Reno lu kenapa pea?!" tanya Arga sambil menggoyang-goyangkan bahu Reno. Yang ditanya malah menggelengkan kepalanya sebentar lalu kembali dengan senyumannya.

"Wah! Bener ini mah dia kesambet!" ucap Arga bingung.

Dimas mengotak-atik ponselnya. "Bentar gua searching dulu."

"Buruan atuh Dim!" ucap Arga panik.

"Eh lu berdua berlebihan pea! Kalian kebanyakan makan micin!" ujar Agung dengan tampang melasnya.

"Diem!!!" bentak Arga dan Dimas

Agung langsung diam di skak-mat mereka berdua, mau tidak mau dia diam dari pada kena semprot kedua temannya yang emang rada-rada somplak bin pea.

"Nah! Gua tahu caranya." ucap Dimas dengan semangat '45' sampai-sampai Agung terkaget-kaget mendengar ucapan toa-nya.

Agung menepuk dada-nya. "Astagfirullahal'azim, untung temen." ucapnya sambil menggelengkan kepala melihat tingkah kedua temannya yang tablo.

"Dim! Cepet lu ambil aqua!" perintah Arga.

"Lah, gua kagak punya aqua." ucap Dimas dengan tampang tablo-nya.

"Yaudah nyolong botol minum si gincu!" saran Arga dengan santainya, Dimas langsung berlari ke arah Sinta dan mengambil botol minumnya tanpa sepengetahuan yang empunya. Sekadar info Sinta adalah teman sekelas Reno dan Tania yang selalu memoles bibirnya dengan liptint atau semacamnya sampai bibirnya terlihat merah, maka dari itu Reno dan teman-temannya sepakat untuk memanggil sinta dengan sebutan "gincu."

Arga menoleh ke arah Agung yang masih setia memperhatikan. "Gung sekarang lu pegangin tangan si Reno gih sama Dimas!" Agung pun mematuhi perintah sesat Arga dan merutuki kesomplakan sahabatnya itu.

Arga meminum air yang ada di botol, dia bergumam membaca mantra yang tidak diketahui asal usulnya itu, kemudian...

Buarrr...

Arga menyemburkan air yang ada didalam mulutnya itu ke wajah Reno, seketika Reno langsung terkesima dengan wajah konyolnya.

Setelah beberapa menit akhirnya Reno tersadar akan kelakuan ketiga sahabatnya yang menurutnya konyol.

"Kampret! Kenapa kalian sembur gua!" ucap Reno emosi.

"Lah, lu bukannya ketempelan penunggu lapangan!" ucap Dimas sambil menggaruk tengkuknya.

"Penunggu lapangan siapa maksud lu?!" tanya Reno.

"Yah siapa lagi kalau bukan si Tante." ucap Arga sambil terkekeh.

Reno menghela nafas frustasi. "Otak kalian segimana sih? Dede kesel sama Abang!" ucap Reno mendramastir suasana.

"Maafin Abang-abang ya De! Abang janji enggak akan ngulangin kesalahan yang sama." ucap Arga menunduk lesu.

Ketua Osis Killer [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang