Kring... Kring.. Kring..
Suara bel masuk akhirnya berbunyi, siswa dan siswi berhamburan masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
Tania, Lara, Lena dan Syifa sesegera mungkin masuk ke dalam kelas dikarenakan sekarang pelajaran Pak Ivan sang guru horror.
Pak Ivan, guru yang notebandnya mengajar mata pelajaran kimia di SMAN 48 Bandung, memang cukup terkenal di kelas MIPA. Bukannya tanpa alasan beliau terkenal, melainkan karena cara mengajarnya yang mampu membuat tubuh siswa dan siswi tidak bisa bergerak, bahkan suasana kelas pun akan berbeda jika dimasuki oleh Pak Ivan, atau sering disebut dengan guru horror.
Tania yang duduk dibangku paling depan bersama Lara sangat tegang menanti kedatangan guru horror.
"Ra, Pak Ivan bakal dateng enggak ya?" ucap Tania sambil menggigit jarinya.
"Enggak tahu gua, mudah-mudahan dia sakit perut aja lah." ucap Lara.
"Kok lu jadi nyumpahin Pak Ivan sih?" tanya Tania.
"Gua enggak nyumpahin cuma berdoa aja Tan." ucap Lara sambil terkekeh.
"Gua tegang banget Ra, habisnya itu guru horror parah sumpah." ucap Tania sambil melihat ke arah pintu.
"Gua juga sama kali Tan, enggak apa-apa nulis banyak sampai tuh tulisan 4 kali ditulis di papan tulis bolak-balik, asal Pak Ivan enggak usah kesini." mohon Lara.
"Hmm-- betul Ra, gua jadi takut kayak si Arga yang dimarahin habis-habisan sama Pak Ivan. Tapi kok dia biasa aja ya malahan dari tadi dia cengar-cengir terus." ucap Tania bingung melihat tingkah Arga.
"Mungkin dia udah kebal kali ya." ucap Lara.
"Mungkin eh--" ucapan Tania terpotong saat kedua matanya menatap lelaki paruh baya yang sungguh tidak diinginkan kedatangannya.
Pak Ivan masuk ke dalam kelas dan seluruh siswa memberi salam kepada Pak Ivan.
"Assalamualaikum warrohmatullahi wabarakatuh--"
Semua siswa dan siswi serempak menjawab, "waalaikumsalam warrohmatullahi wabarakatuh." dengan nada pelan.
"Gimana kabar kalian?" ucap Pak Ivan tanpa ekspresi.
"Alhamdulillah luar biasa allahu akbar." ucap siswa secara bersamaan.
"Siapkan!" titah Pak Ivan.
Semua siswa dan siswi berdoa terlebih dahulu setelah itu mereka membaca alquran yang diteruskan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Pak Ivan mengawali kegiatan belajar mengajarnya dengan bertanya tentang pr.
"Sekarang kita akan membahas tugas yang kemarin, ada yang sudah mengerjakan? kalau sudah, coba kerjakan dipapan tulis." ucap Pak Ivan panjang kali lebar.
Semuanya terdiam, tidak ada yang berani menjawab dan mengerjakan tugas itu didepan.
"Kalau tidak ada yang mau mengerjakan bapak akan nenunjuk 1 orang." ucap Pak Ivan dengan lantang membuat kelas terasa mencekam.
Semua siswa dan siswi seperti berada diujung kematian, sulit bernafas.
Pak Ivan melihat satu per satu muridnya, lantas dia menunjuk seseorang, "Kamu yang duduk didepan silahkan maju." ucap Pak Ivan kepada Tania.
"Saya pak?" tanya Tania gelagapan.
"Iya kamu, silakan maju kedepan." ucap Pak Ivan.
Semua siswa dan siswi bernafas lega, kecuali dengan Tania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Killer [SELESAI]
Teen Fiction[Cover by @kangnield] Memilih. 1 kata yang mendeskripsikan kisah tentang Ketua Osis yang harus memilih antara Dia dan Dia. Dia yang selalu ada disisinya atau dia yang dulu ada dihatinya. Copyright © 2017 by Siti Hafifah [SUDAH di REVISI]