"Aaaaaa..." teriak mereka bersamaan.
Semua orang yang berada disana mengarahkan pandangannya ke arah mereka, orang yang berada di atas panggung pun langsung melirik ke arah mereka.
Tania, Lara, Syifa dan Lena masih memasang muka terkejut. Kedua mata mereka membulat sempurna, begitupun keempat lelaki yang tengah berada di atas panggung.
Keadaan saat ini terasa canggung, Pak Dedi selaku pemilik cafe mencoba mengintruksi keempat lelaki itu agar memulai penampilannya.
"Ekhm- Selamat malam semua. Oke sebelumnya ada yang tahu siapa kita?" ucap Dimas menyapa seluruh pengunjung yang berada di dalam cafe sambil tersenyum ramah mencoba mencairkan suasana yang sebelumnya canggung. Alih-alih tidak ada yang menjawab Dimas langsung memperkenalkan siapa mereka sebenarnya.
"Kami bisa dibilang sebagai anggota band, yang kami namai R.A.D Star's." ucap Dimas sambil terkekeh pelan, sedangkan semua pengunjung tersenyum mendengar tuturan Dimas.
"Oke langsung saja kami disini akan menghibur kalian dengan nyanyian kami yang semoga saja kalian akan terhibur dengan penampilan kami ini."
Dimas menyerahkan microfon yang digenggamnya kepada Agung. Tanpa aba-aba mereka langsung mengambil alat musiknya masing-masing.
Tak disangka, Agung. Cowok yang bisa dibilang pendiam dan terkesan cool itu ternyata seorang gitaris plus vokalis band yang mereka namai R.A.D Star's.
Reno, laki-laki yang selalu mengganggu Tania juga ternyata mahir memainkan gitar, bahkan sekarang dia menjadi gitaris dari band-nya itu.
Dimas, lelaki yang kerap terkenal dengan sikap konyol dan pecicilannya itu ternyata seorang pemain bass.
Satu lagi, Arga. Cowok konyol yang menyukai Syifa ini seorang pemain keyboard.
Tania dan ketiga sahabatnya tidak menyangka bisa melihat penampilan dari 4 Cogan plus cowok terpopuler di SMA 48 Bandung ternyata seorang grup band. Sayangnya, semua murid di sana tidak mengetahuinya kecuali mereka berempat.
"Mimpi apa gua tadi siang? Bisa lihat mereka tampil kayak begini!" ucap Lara sumringah.
"Hmm..." ketiga sahabatnya hanya membalas ucapan Lara denfan gumaman.
"Ternyata, Dimas ganteng ya." celetuk Lara.
Agung berdeham mengintruksi semua pengunjung, semua orang mengalihkan pandangan mereka kepadanya.
"Oke, kami akan membawakan lagu yang sedang popular saat ini."
Semua orang mengernyitkan dahi. Alih-alih pengunjung bingung, keempat cowok tampan itu mulai membawakan lagu secara mengalun.
🎼Betapa bahagianya hatiku saat
Ku duduk berdua denganmu
Berjalan bersamamu
Menarilah denganku🎼Suara Agung mengalun merdu, semua orang langsung terkesima dengan suara berat yang sedikit serak milik Agung itu.
🎼Namun bila hari ini adalah
yang terakhir
Namun ku tetap bahagia
Selalu ku syukuri
Begitulah adanya🎼Syifa menatap Arga yang sedang memainkan keyboard, jari-jemarinya sangat lincah memainkannya. Tetapi, yang menarik saat ini adalah rambutnya yang sengaja acak-acakan. Membuatnya semakin tampan.
🎼Namun bila kau ingin sendiri
Cepat-cepatlah sampaikan
kepadaku
Agar ku tak berharap
Dan buat kau bersedih🎼Mata hitam legam Reno menatap mata Tania, menyalurkan sebuah perasaan yang sulit dijelaskan.
🎼Bila nanti saatnya t'lah tiba
Ku ingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana kemari dan
tertawa🎼Agung sangat menghayati saat menyanyikan lirik ini, tatapan matanya tertuju pada seorang perempuan berkucir kuda yang memakai kaus berwarna jingga dengan jelana jeans sebagai pasangannya. Memang, gadis itu terlihat biasa saja bahkan terlihat polos. Tetapi Agung merasa ada sesuatu yang menarik dari gadis itu yang membuat dirinya terpikat, Mungkin.
Dan, kenapa Agung menatap gadis itu saat lirik lagu itu sangat ... Ya sangat menyentuh! Apalagi disana ada kata-kata "menjadi istriku" yang membuat gadis manapun jika ditatap bersamaan dengan lirik itu mengalun akan merasa terbang sampai di langit ke tujuh, dengan banyaknya kupu-kupu yang sedang berterbangan di dalam tubuhnya. Ah ralat! Hati, Mungkin.
Gadis itu cukup terkejut melihat tatapan Agung yang mengarah kepadanya. Apalagi, Agung terbilang sebagai cowok cool di sekolahannya. Tetapi, ada apa saat ini?! Sampai-sampai cowok kutub es itu bisa melirik dirinya yang bisa dibilang tidak ada yang menonjol dari dirinya. Bahkan, menurutnya body-nya seperti triplek!
🎼Namun bila saat berpisah
t'lah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan
diujung waktu
Sudilah kau temani diriku🎼Keempat Cogan ini berhasil menghipnotis semua pengunjung cafe. Bukan hanya karena ketampanan mereka, tetapi karena alunan musik yang sangat bisa membuat semua pengunjung terpesona. Bahkan ada juga yang melihat mereka tanpa berkedip.
🎼Namun bila kau ingin sendiri
Cepat-cepatlah sampaikan
kepadaku
Agar ku tak berharap
Dan buat kau bersedih🎼Gerakan Agung sangat lincah di panggung, dia bergerak kesana kemari sambil menyanyi dan memainkan gitarnya dengan penuh semangat. Hal itu membuat ketiga sahabatnya yang memainkan keyboard, gitar dan bass pun menjadi bersemangat. Apalagi lagu ini adalah lagu kesukaan mereka.
🎼Bila nanti saatnya t'lah tiba
Ku ingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana kemari dan
Tertawa🎼🎼Namun bila saat berpisah
t'lah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan
diujung waktu..Sudilah kau temani diriku
Sudilah kau menjadi temanku
Sudilah kau menjadi..
Istriku...🎼Agung dan Reno meloncat-loncat bersama sambil memainkan gitarnya, Arga dan Dimas menggerak-gerakkan kepalanya mengikuti alunan musik.
Keringat bercucuran di dahi keempat lelaki itu, setelah mereka berhasil membawakan lagu Payung Teduh-Akad.
Keempat gadis yang menduduki meja terdepan tidak henti-hentinya menatap keempat lelaki yang terlihat seperti pahatan Dewa Yunani. Keempat gadis itu kompak menopang dagunya dengan kedua tangan mereka masing-masing. Bagaimana tidak! Kesempatan seperti ini jarang terjadi. Jadi, jangan sampai menyesal jika mereka meninggalkan penampilan Reno, Arga, Agung dan Dimas hari ini.
Lain halnya di atas panggung, keempat lelaki itu memasang senyum penuh artinya masing-masing.
+++
Tbc
Minta dukungannya ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Killer [SELESAI]
Teen Fiction[Cover by @kangnield] Memilih. 1 kata yang mendeskripsikan kisah tentang Ketua Osis yang harus memilih antara Dia dan Dia. Dia yang selalu ada disisinya atau dia yang dulu ada dihatinya. Copyright © 2017 by Siti Hafifah [SUDAH di REVISI]